Judul novel : Me and my heart Eva riyanty lubis lahir di padang sidimpun – sumatera utara, 13 Mei 1992. Puteri pertama dari Alm. Rahmat Lubis dan Nur Awal. Tamat SMA , penulis bekerja pada salah satu perusahaan swasta di padangsidimpun . Namun penulis juga merupakan salah satu mahasiswi Tekhnik informatika di STTP padangsidimpun. Beberapa karyanya telah dimuat di tabloid Gaul, Annida Online, Majalah Imut, Majalah Smile E-Magz, koran Batak Pos, Koran Medan Bisnis dan Harian Analisa Medan. Selain iyu penulis juga sudah mempunyai satu kumpulan cerpen yang berjudul, Gadis Silayang- Layang serta 16 antalogi lainnya. E-mail ; Kim.ayana2yahoo.com FB ; Eva Riyanty Lubis Twitter ; 2vaayanalubis Blog ;http://evariyanty.wordpress.com/
Judul novel : me and my heart Unsur-unsur instrinsiknya TEMA Mengisahkan tentang kisah sepasang kekasih remja yang walaupun cinta mereka sangat rumit. Tapi berkat arti cinta sejati mereka nerdua bisa bersatu ALUR DALAM CERITA : campuran Umurku sudah 19 tahu. Tapi apakah kamu tahu kalau aku tidak pernah pacaran,ketika aku SMP aku pernah suka seseorang dia cinta pertamaku. Namanya Asra, lalu ketika aku SMA, aku berusaha untuk melupakan cinta pertamaku itu TAHAPAN ALUR Perkenalkan: suara wanita paruh baya melengking nyaring masuk ke kamarku dan berteriak “shasa,... bangun” tidak lain dia adalah ibuku Muncul konflik Semua tampak bahagia. Namun tidak dengan aku. Jantungku berdebar kian cepat. Wajahku memanas. Apa benar apa yang di ungkapkan Emil barusan? “Ma,Pa, Emil mau mengatakan sesuatu” semua mata kini mengarah pada Emil “Emil benci dengan pesta ini.” ucapnya dengan tenang. Tante Rina tercengang, begitu juga dengan om Daniel.”kamu apa-apaan Mil?” tanya ibunya. “apa yang kamu pikirkan, Emil?” Bentak om Daniel. “Dari dulu Emil gak suka pesta seprti ini.” Aku yang mendengarnya sangat sakit hati. Dia benar-benar tidak menghargai kami. “hargai tante Maya. Dia sudah datang jauh-jauh kesini!” bentak Tante RIna Alhasil, malam itu kami makan dengan suasana hening. Sungguh,aku tidak habis pikir dengan Emil. Dia benar-benar menyebalkan. Anti klimaks/penurunan Pagi ini aku,Tante Rina, Om Daniel dan Ibu sarapan bersama di ruang makan. Sedang Melda dan Vino sedang jalan-jalan pagi. Kalau Emil, aku nggak tau dia kemana. Sejak kejadian tadi malam, dia berubah menjadi pendiam. Bahkan dia tidak berbicara dengan kami. Pagi-pagi sebelum aku bangun dia sudah permisi mau pergi ke suatu tempat kepad Tante Rina. “Tan, Emil kok gitu ya,..? dia nggak shasa datengke singapura?” pertanyaan itu akhirnya muncul juga. Walau tidak bagus makan sambil berbicara aku sudah tidak peduli. Yang jelas aku sangat penasaran dengan perubahan sikap Emil yang derastismemaqng dia itu sedikit aneh. Seperti yang kukatakan sebelumnya. Dia di luar dugaan. Tapi kejadian tadi malam menyebalkan.
Penyelesaian : Emil dilarikan kerumah sakit terdekat.aku bhisteris sementara ibu,kak vino,melda,tante rina,adan om daniel hanya menunjukkan raut sedih. “Apa yang terjadi sebenarnya?”tanyaku kepada mereka satu persatu. Namun tak ada satu pun yang menggubrisku. “kenapa tak satupun dari kalian mau berkata jujur kepadaku? Aku salah apa?” tanyaku lagi pada mereka. Tante Rina hanya menangis dipelukan om daniel. Kak vino menyeretku menjauh dari mereka. “Apa-apaan sih kak?”Bentakku kepadanya. Kamu membuat mereka makin sedih,Sha.”Ujar kak vino pelan namun tegas. “Apa yang kalian sembunyikan dariku, Kak?” Tanyaku dengan memelas. Air mataku sudah sedari tadi tumpah ruah. “Emil menderita leukemea.Sejak lahir” Tubuhku membeku . “Kenapa bisa seperti itu?” Aku sungguh belum bisa menerima kenyataan itu. Om daniel dan tante rina juga tidak tau kenapa anak mereka satu-satunya itu bisa terkena leukemia. Salah satu penyakit terganas di dunia.Emil butuh donor sumsum tulang belakang. Sudah bertahuntahun mereka mencari pendonor namun tak ada satupun yang sesuai. Hal itu membuat kesehatan emil kian memburuk. Meski obat-obatan yang yang ia konsumsi sudah semakin banyak. Aku menangis sesegukan di sudut rumah sakit itu. “Kenapa harus aku yang terakhir mengetahui hal ini?” “kenapa kamu bersedia mendonorkan sumsum tulang belakang mu kepada emil,Sha?” Tanya tante Rina terharu. “Aku tidak bisa hidupdengan diriku sendiri. Aku tahu bahwa aku memiliki kesempatan untuk mengubah hidup seseorang. Memberikan sebagian kecil dari yang aku punya untuk orang lain akan membuat sedikit perbedaan dalam hidupku tapi perbedaan besar untuk orang lain. Itu adalah keputusan yang mudah,”jelasku tulus. “Lagian,aku sangat mencintainya, Tante.”Jawabku sambil tersenyum. Semua yang ada di ruangan itu menangis terharu.Mereka memelukku satu persatu.
Tuhan memang sangat baik. Ternyata sumsum tulang belakangku bisa diterima dengan baik oleh tubuh emil. Padahal mereka sudah berpuluh tahun mencari pendonor namun tak satupun yang sesuai. “Aku mencintaimu, Emil. Sekarang maupun selamanya.” Aku mengecup keningnya lembut sebelum sumsum tulang belakangku diberikan kepadanya.