TUGAS KARYA TULIS GANGGUAN ATAU PENYAKIT PADA SISTEM GERAK DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM MENGATASI GANGGUAN SISTEM GERAK
Disusun oleh : Nama
= DELA SAPUTRI
No
= 10
Kelas
= XI MIPA 2
TAHUN AJARAN 2018/2019 SMA N 2 WONOSARI i
PRAKATA Assalamualaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, dan saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis tentang gangguan/penyakit pada sistem gerak dan pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak. Karya tulis ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan karya tulis ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya tulis ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki karya tulis ini. Akhir kata saya berharap semoga karya tulis tentang gangguan/penyakit pada sistem gerak dan pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak ini dapat memberikan
manfaat
maupun
inpirasi
terhadap
pembaca.
Wassalamualaikum. Wr.Wb WONOSARI, 03 AGUSTUS 2018
ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………………..
i
PRAKATA………………………………………………………………….
ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………
iii
BAB I PENGANTAR ATAU PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG………………………………………………
1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………
1
C. TUJUAN……………………………………………………………
1
BAB II ISI A. PENGERTIAN SISTEM GERAK………………………………….
2
B. OTOT RANGKA …..………………………………………………
2-5
C. GANGGUAN SISTEM RANGKA………………………………....
6-7
D. TEKNOLOGI SISTEM GERAK…………………………………...
7-13
BAB III SIMPULAN A. KESIMPULAN……………………………………………................
14
B. SARAN……………………………………………………………......
14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..
iii
15
BAB I PENGANTAR ATAU PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pergerakan pada manusia merupakan perpaduan antara sistem rangka dan sistem otot. Alat gerak ada dua macam yaitu alat gerak aktif dan alat gerak pasif. Alat gerak aktif adalah otot-otot badan, alat gerak pasif adalah rangka badan kita. Alat gerak manusia yaitu yaitu sendi, rangka dan otot. Dari ketiganya memiliki gangguan pada sistem geraknya dan teknologi pada sistem gerak.
B. RUMUSAN MASALAH A. Apa pengertian sistem gerak ? B. Apa otot rangka itu ? C. Apa saja gangguan sistem rangka ? D. Apa itu teknologi sistem gerak?
C. TUJUAN 1. Dapat mengetahui berbagai penyakit pada sistem gerak. 2. Dapat mengetahui berbagai pencegahan penyakit pada sistem gerak. 3. Dapat mengetahui pemanfaatan teknologi pada sistem gerak.
1
BAB II ISI
A. PENGERTIAN SISTEM GERAK Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
B. OTOT RANGKA Otot rangka adalah alat gerak utama pada manusia. Kontraksi sebagai otot dapat menggerakkan tulang-tulang persendiannya.
Struktur dasar otot rangka Otot rangka di bangun dari sekumpulan serat-serat otot. Beberapa serat otot berkumpul (menyatu) membentuk berkas-berkas otot yang di sebut fasikuli. Setiap berkas otot di bungkus oleh selaput (fasia) yang di sebut fasia propia. Selanjutnya, beberapa berkas otot bergabung menjadi satu membentuk otot atau suatu struktur selaput yang di kenal sebagai daging. Setiap otot di bungkus lagi oleh semacam selaput yang di sebut fasia superfisialis. Pada umumnya, beberapa otot dapat bergabung menjadi satu hingga membentuk struktur yang menyerupai kumparan. Bagian tengah yang mengembung di sebut ventrikel atau empal, sedangkan kedua bagian ujungnya yang bersifat liat dan keras di sebut tendon.
2
Ujung tendon yang melekat pada tulang dan dapat bergerak di sebut insersi. Ujung tendon lain yang melekat pada tulang yang tidak bergerak di sebut origo.
Sifat kerja otot rangka Pada umumnya, otot rangka bekerja secara tim atau berkelompok. Misalnya, pada saat menekuk dan meluruskan tangan bekerja dua otot rangka, yaitu otot biseps dan otot triseps. Pada saat menekuk tangan otot biseps berkontraksi, sedangkan otot triseps relaksasi. Sebaliknya, pada saat meluruskan tangan otot triseps berkontraksi, sedangkan otot biseps relaksasi. Bentuk hubungan kerja sama antara otot biseps dan otot triseps semacam itu di sebut bersifat antagonis. Selain itu, beberapa otot lainnya dapat pula bekerja sama dengan cara saling mendukung . bentuk hubungan kerja sama otot demikian di sebut bersifat sinergis. Misalnya, gerak otot antara tulang-tulang rusuk pada saat bernapas.
Macam otot rangka Pada tubuh manusia terdapat bermacam-macam otot rangka. Di perkirakan ada sebanyak 640 macam otot rangka dengan nama-nama tersendiri. Penamaan otot tersebut di tulis berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya, berdasarkan ukuran otot (contohnya, otot gluteus maksimus), bentuk otot (contohnya, otot deltoid), lokasi otot (contohnya otot frontalis), arah berkas otot (contohnya otot rektus abdonimis), tempat peletakan otot (contohnya otot tibialis anterioe), jumlah pelekatan otot (contohnya biseps braki), dan aksi otot (contohnya otot ekstensor digitorum).
3
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini di sajikan macam-macam otot rangka dan fungsinya : Nama Otot
Fungsi
Otot Anterior
Mengerutkan dahi dan mengangkat alis mata
Kepala dan leher
Menutup mata (mengerdip)
Frontalis
Menaikkan bagian sudut mulut (tersenyum)
Orbikularis Okuli
Mengatupkan rahang atas atau bawah
Zigomatikus
Mengatupkan dan menjulur/menonjolkan bibir
Maseter
Memapatkan perut dan memutar badan
Orbikularis Oris
Menekuk tulang belakang (membungkuk)
Anggota
atas
dan
Menekuk & menarik bahu & lengan(menarik lengan ke
badan
arah dada)
Eksternal Obliki
Menarik & mengangkat lengan pada persendian bahu
Rektus abdonimis
menjauhi sumbu tubuh
Pektoralis Mayor
Menekuk lengan bawah dan memutar tangan
Deltoid
Mengangkat paha ke arah sumbu tubuh
Biseps Braki
Menekuk paha atau sendi panggul
Anggota bawah
Memutar paha
Adduktor longus
Merentang/meluruskan kaki
Iliopsoas
Melipat kaki
Sartorius
Menekuk dan memiringkan kaki
Quadriseps femoris
Menekuk jari-jari kaki
Pereneus longus
Merentang/meluruskan jari-jari kaki
Tibialis anterior
Menggerakkan kulit kepala belakang
Fleksor
Memutar kepala ke arah samping; menekuk leher dan
digitorum
4
longus
kepala
Ekstensor
digitorum
Meluruskan
posisi
kepala;
mengangkat
dan
longus
menggerakkan bidang bahu bagian belakang mendekati
Otot Posterior
sumbu tubu
Kepala dan leher
Meluruskan
Oksipitalis
dan menggerakkan bahu & lengan bagian belakang
Sternokleidomastoid
mendekati sumbu
Trapesius
tubuh (menarik/menurunkan lengan kembali ke posisi
Anggota
atas
dan
semula)
badan
Menaikkan lengan pada persendian tulang lengan atas
Latissimus dorsi
Memutar badan
Deltoid
Meluruskan/merentangkan lengan bawah
Eksternal obliki
Menekuk tangan
Triseps braki
Meluruskan tangan
Fleksor braki
Menekuk jari
Ekstensor braki
Meluruskan jari
Fleksor digitorum
Menggerakkan paha menjauhi sumbu tubuh
Ekstensor digitorum
Meluruskan/merentangkan paha hingga membentuk
Pantat, paha, dan kaki
pantat
Gluteus medius
Menekuk kaki dan meluruskan paha atau panggul
Gluteus maksimus
Menekuk kaki (berjinjit)
Hamstring Gastroknemius
5
C. GANGGUAN SISTEM GERAK Sistem gerak dapat mengalami gangguan atau kelainan. Kelainan pada sistem gerak dapat terjadi karena beberapa hal, seperti kelainan sejak lahir, kekurangan vitamin, dan kecelakaan. Berikut contoh-contoh kelainan yang terjadi pada sistem gerak kita. 4. Rickets Rickets merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X. 5. Osteoporosis Suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah terjadi pada orang yang lanjut usia. 6. Patah Tulang (Fraktura) Retak atau patah tulang dapat terjadi karena benturan atau tekanan yang terlalu keras. Selain penyebab tersebut, patah tulang dapat terjadi karena kecelakaan. Dapatkah orang yang patah tulang sembuh kembali? Sebagai organ yang hidup, tulang mempunyai kemampuan membentuk jaringan baru untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Oleh karena itu, penderita patah tulang, terutama jika usianya masih muda dapat sembuh kembali. Akan tetapi jika persambungan tulang yang patah tersebut tidak baik maka bentuknya menjadi tidak sempurna dan terlihat cacat. Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai ada tulang tubuhmu yang patah. 7. Arthritis Arthritis merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena banyak mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme.
6
8. Lepas Sendi Sendi lepas dapat dari tempatnya sehingga ligament putus/sobek. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat. 9. Kebiasaan Posisi Duduk Posisi duduk yang salah dapat mengakibatkan pertumbuhan dan posisi tulang seseorang mengalami kelainan. Kelainan tulang ini dapat terjadi karena kebiasaan posisi duduk yang salah. Contoh kelainan akibat kebiasaan duduk yang salah adalah skoliosis, kifosis, dan lordosis. Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke samping sehingga tubuh ikut melengkung ke samping. Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga tubuh bungkuk. Adapun lordosis merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut melengkung ke depan sehingga bagian perut maju. Beberapa penyakit atau gangguan pada sistem gerak dapat terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada dirimu.
D. TEKNOLOGI SISTEM GERAK Teknologi yang digunakan untuk mengatasi kelainan pada sistem gerak pada tubuh manusia. Ada beberapa teknologi yang dikembangkan untuk pengobatannya antara lain 1. Penggantian Sendi Dapat dilakukan dengan cara metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam campuran (misal campuran titanium) dan cawan sendi dengan mangkuk plietilena (misal plastik) yang kerapatannya tinggi. Kemudian,kedua sisi direkatkan dengan senyawa metal metakrital berpori yang memungkinkan fisiologi tulang tetap normal.
7
2. Transplantasi Sumsum Yaitu sumsum merah ditransplantasikan dari satu orang ke orang yang lain. Dalam hal ini diperlukan teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya,karena sumsum sangat lunak.
3. Penyembuhan Patah Tulang Patah tulang adalah suatu kelainan yang terjadi akibat dari cidera yang menyebabkan rapuhnya atau patahnya tulang dari seseorang. Hal ini bisa terjadi karena kecelakaan, terjatuh ataupun terkena benda-benda tajam yang dapat menyebabkan patahnya tulangtulang manusia. Dilakukan dengan cara : 1) Pemasangan gips : bahan kapur yang diletakkan disekitar tulang yang patah. 2) Pembidaian : benda keras yang ditempatkan didaerah sekeliling tulang yang patah. 3) Pembedahan internal : pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah.
4. Tangan Bionik Alat bantu bagi penderita tuna daksa (cacat anggota tubuh) khususnya tangan, kini semakin canggih dan fungsional. Tangan buatan yang dibuat sebuah perusahaan Skotlandia dapat dipakai pengguna untuk mengetik dan memegang kartu kredit.
5. Kaki Bionik Kaki bionik ini dilengkapi dengan motor elektrik yang menggerakkan persendian lutut dan pergelangan kaki. Teknologi ini memberikan kemudahan kepada penggunaannya untuk berjalan, khususnya ketika menyusuri tangga dan jalanan yang landai.
8
6. Otot Artificial Ilmuwan dari California telah menciptakan sebuah penemuan baru berupa otot artificial yang dapat menyembuhkan dirinya sendiri dan membangkitkan listrik. Riset ini menggunakan sebagian ilmu yang sudah digunakan di Jepang untuk membangkitkan listrik dari gelombang air laut atau samudera.
7. Penyembuhan Kanker Tulang Kanker tulang disebabkan oleh suatu persoalan dengan sel-sel yang membentuk tulang.Penyembuhan kanker tulang dapat dilakukan dengan cara pembedahan dan amputasi. Cara lain seperti : 1) Kemoterapi : biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba membunuh sel kanker. Sayangnya, beberapa sel-sel normal juga mati dalam prosesnya. Obat dirancang untuk membunuh atau tumbuh dengan cepat membagi sel. 2) Radioterapi : Radioterapi berarti pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif. Sinar X, elektron, dan sinar y (gamma), terbanyak digunakan dalam pengobatan kanker disamping partikel lain. 3) Pembedahan 4) Amputasi 5) Menggunakan metode teknik baru limb salvage, dimana teknik terapi baru ini telah dikembangkan di hampir semua pusat penyembuhan kanker di seluruh dunia. Tujuan operasi adalah untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang yang terkena.
9
8. Implant Implant adalah suatu material yang terbuat dari benda rigid (sekarang ini dipakai titanium) yang dipasang di tulang belakang dengan melekatkan sekrupnya di pedikel tulang vertebra. Implant dan instrumentasi untuk skoliosis sesungguhnya memberikan kontribusi terbesar dalam pembiayaan operasi penderita skoliosis.
9. Kursi roda Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakan dengan didorong oleh pihak lain, digerakan dengan menggunakan tangan, atau dengan menggunakan mesin otomatis. Jenis kursi roda : a. Kursi roda manual Adalah kursi roda digerakkan dengan tangan si penderita cacat, merupakan kursi roda yang biasa digunakan untuk semua kegiatan. Kursi roda seperti ini tidak dapat digunakan oleh penderita cacat yang mempunyai kecacatan ditangan juga. b. Kursi roda listrik Merupakan kursi roda yang digerakkan dengan motor listrik biasanya digunakan untuk perjalanan jauh bagi penderita cacat atau bagi penderita cacat ganda sehingga tidak mampu untuk menjalankan sendiri kursi roda, untuk menjalankan kursi roda mereka cukup dengan menggunakan tuas seperti joystick untuk menjalankan maju, merubah arah kursi roda belok kiri atau belok kanan dan untuk mengerem jalannya kursi roda.Biasanya kursi roda listrik dilengkapi dengan alat untuk mengecas/mengisi ulang aki/baterainya yang dapat langsung dimasukkan dalam stop kontak dirumah/bangunan yang dikunjungi.
10
c. Kursi roda untuk sport Kursi roda manual untuk kegiatan olah raga, pada balapan kursi roda yang direncanakan untuk berjalan dengan cepat dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kestabilan dengan menggunakan tambahan 1 roda didepan seperti trike (sepeda roda tiga). Merupakan perangkat
yang umum ditemukan dalam pekan olah
raga/olimpiade bagi penderita cacat.
10. Hypophosphatemic Rickets Tujuan pengobatan Hypophosphatemic rickets adalah meningkatkan kadar posfat di dalam darah, dimana akan meningkatkan bentuk tulang normal. Posfat bisa digunakan melalui mulut dan harus dikombinasikan dengan calcitriol, bentuk aktif dari vitamin D. Menggunakan Vitamin D tunggal tidak mencukupi. Jumlah posfat dan calcitrioSl harus disesuaikan dengan hati-hati karena pengobatan ini seringkali menyebabkan kalsium kadar tinggi di dalam darah, penumpukan kalsium pada jaringan ginjal, atau batu ginjal.
11. Artritis Rematoid. Pengobatan:Prinsip dasar dari pengobatan artrtitis rematoid adalah mengistirahatkan sendi yang terkena, karena pemakaian sendi yang terkena akan memperburuk peradangan. Mengistirahatkan
sendi
secara
rutin
seringkali
membantu
mengurangi
nyeri.
Pembidaian bisa digunakan untuk imobilisasi dan mengistirahatkan satu atau beberapa sendi, tetapi untuk mencegah kekakuan, perlu dilakukan beberapa pergerakan sendi yang sistematis. Obat-obatan utama yang digunakan untuk mengobati artritis rematoid adalah obat
anti
peradangan
non-steroid,
obat
imunosupresif.
11
slow-acting,
kortikosteroid
dan
obat
Biasanya, semakin kuat obatnya, maka semakin hebat potensi efek sampingnya, sehingga diperlukan pemantaun ketat.
12. Osteoporosis Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menupause (mati haid) sehingga menyebabkan tulang mudah patah.
13. Fisiologi Terapan Teknik pemantauan Otot, diterapkan memungkinkan fisiologi tubuh untuk mengungkapkan apa yang keluar dari keseimbangan dan memberikan informasi untuk mengembalikan keseimbangan. Otot dimasukkan melalui gerak normal, dimonitor untuk menentukan di mana tekanan berbohong. Inti dari teknik ini menggunakan acupoints untuk bertanya tentang fisiologis dan anatomi spesifik menekankan.
14. Artroskopi Penggunaan peralatan artroskopi terutama sekali untuk pasien cedera. Artroskopi dirintis di awal 1950′-an oleh dr. Masaki Watanabe dariJepang untuk melakukan bedah dan rekonstruksi kartilago invasif minimal dari ligamentum yang robek. Artroskopi membantu pasien sembuh dari pembedahan dalam hitungan hari, daripada minggu ataupun bulan dalam bedah biasa dan ‘terbuka’. Artroskopi lutut adalah salah satu operasi
12
yang paling umum dilakukan oleh dokter bedah ortopedi sekarang dan sering digabungkan dengan menisektomi atau kondroplasti—yang merupakan pemindahan dari tulang rawan yang robek.
15. Viscosupplementasi Viscosupplementasi adalah pilihan baru yang ada bagi pasien dengan gejala lutut osteoarthritis, yang melibatkan rentetan injeksi intra-artionlar asam hyaluronic. Sementara, pasien yang tidak menyukai pengobatan tradisional sebaiknya mencoba perawatan ini. Suplemen Hyalgan disuntikkan secara langsung ke dalam sendi lutut untuk memperbaiki gizi dan pelumasan. Pada kebanyakan kasus, pasien menemukan kenyamanan dalam berjalan setelah injeksi. Tetapi, penting untuk memperhatikan bahwa Viscosupplementasi ini biasanya dilakukan jika semua jenis pengobatan lain telah dilakukan
namun
gagal
untuk
13
mengurangi
rasa
sakit.
BAB III SIMPULAN
a. Kesimpulan Dapat disimpulkan Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat. Begitu juga dengan teknologi kedokteran yang berkembang dengan pesatnya mengikuti semakin modernnya zaman. Dengan hal itu lah dapat memunculkan teknologiteknologi yang dapat menolong umat manusia mengobati penyakit-penyakit yang ada di seluruh permukaan bumi. Alat gerak pada manusia yaitu alat gerak aktif dan pasif. Pasif berupa tulang dan aktif berpa otot. Kedua alat ini bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak. Tulang disebut alat gerak pasif karena tidak dapat melakukan pergerakannya sendiri. Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yang membentuk aktomiosin sehingga dapat bergerak. Maka otot memiliki sifat yang lentur untuk kontraksi dan relaksasi.
b. Saran Kita perlu mengetahui berbagai penyakit atau gangguan pada sistem gerak untuk mencegah atau bersikap lebih baik untuk terhindar dari penyakit tersebut. Selain itu, dalam sisi pendidikan berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan untuk mengenali berbagai gangguan atau penyakit pada sistem gerak dan pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak. Selain itu makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan , maka dari itu saya sangat mengharpkan saran dan kritik dari pembaca. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat untuk semua,
14
DAFTAR PUSTAKA https://lh3.googlecontent.com/DQfoXu3878c/TY2FUX9EYZI/AAAAAAAAAA8/Lwkw -aqNqzU/s1600/anatomy%252Btubuh.png http://www.pustakasekolah.com/otot-rangka-manusia.html http://septililas24.blogspot.com/2013/10/makalah-sistem-gerak-manusia.html http://www.artikelbiologi.com/2012/11/gangguan-pada-sistem-gerak.html http://cahkene-wahyulyananta.blogspot.com/2010/04/teknologi-untuk-mengatasi-gangguandan.html http://cellinebawanda.blogspot.com/2014/12/contoh-makalah-biologi-sistem-gerak.html http://gumimari.blogspot.com/2013/04/makalah-teknologi-untuk-mengatasi.html
15