PT.DUTA ENERGI UTAMA STOCKPILE DAN PENGOLAHAN BATUBARA
Pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan harus menjadi pertimbangan dalam pendayagunaan sumber daya alam. Upaya pengelolaan serta pemantauan lingkungan perlu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Batubara merupakan bahan bakar yang dapat menghantarkan panas yang baik dan lebih murah harganya dibandingkan dengan bahan bakar minyak.
PT.
Duta Energi Utama (DEU) mempunyai kegiatan usaha penyimpanan sementara (Stockpile) dan pengolahan batubara.
Kegiatan
usaha penyimpanan dan pengayakan batubara dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan apabila tidak ada upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
1. 2.
3.
4.
5.
Menyajikan berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemrakarsa Mengidentifikasi rencana tahapan kegiatan pembangunan yang akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Mengidentifikasi rona lingkungan awal, terutama yang diperkirakan akan terkena dampak. Memprakirakan dampak yang mungkin akan timbul terhadap komponen lingkungan dan mengevaluasi dampak yang terjadi Memberikan alternatif dan menyusun prosedur pengelolaan dan pemantauan lingkungan sehingga memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
1.
2.
3.
4. 5.
Membantu mengambil keputusan dalam pemilihan alternatif pengelolaan yang layak dari segi lingkungan. Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dalam tahap perencanaan rinci dari setiap usaha dan kegiatan pembangunan. Sebagai pedoman bagi pemrakarsa dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Menanggulangi dan mengurangi dampak negatif yang diperkirakan akan terjadi Mengembangkan dampak positif untuk meningkatkan daya guna dan hasil dari kegiatan penampungan dan pengayakan batubara.
Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No.14 tahun 2010 tentang Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup bagi usaha dan atau kegiatan usaha yang telah memiliki ijin usaha dan/ atau kegiatan usaha tetapi belum memiliki dokumen lingkungan
Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No. 13 tahun 2010 tentang UKL dan UPL dan surat kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
Nama Perusahaan : PT. DUTA ENERGI
UTAMA
Nama pemilik : ARY PURNAMA GARYANIDA Jabatan : Direktur Jenis kegiatan : Penyimpanan sementara dan Pengolahan Batubara Lokasi kegiatan : Jl.Raya Cirebon - Bandung Km.20 Blok Gua Macan Desa Palimanan Barat Kec. Gempol Kab.Cirebon Status lahan : Sewa tanah milik Ir. Abadan Luas Tanah : 6000 m2 Luas bangunan : 43,75 m2 Penanggung Jawab DPLH : Romi Rahadian Jabatan : Penanggung jawab stockpile
Identitas Penyusun DPLH Nama perusahaan : Institute Hikmat Mandiri Indonesia Penanggung jawab : DR.Dewi Cahyani, M.Pd Jabatan : Ketua Yayasan Alamat Kantor : Jl. Cideng Raya No. 89 NPWP Perusahaan : 02.553.084.1- 426.000 Nomor Kontrak Kerja : 001/DEU/Kontrak DPLH/2010 Tim Penyusun : Divisi P3SL (Pusat Penggembangan Pendidikan dan Studi Lingkungan) Ketua Tim : Eka Fitriah, S.Si, M.Pd Anggota : Ina Rosdiana L, S.Si, M.Si Yuyun Maryuningsih, S.Si, M.Pd
LOKASI KEGIATAN
Wilayah istrasi
Penyimpanan sementara/transit dan pengolahan batubara PT.DEU ini terletak di wilayah istrasi Desa Palimanan Barat Kecamatan Gempol kabupaten Cirebon. Peruntukan lokasi kegiatan sesuai dengan Perda no. 4 Tahun 2005 tentang RTRW Kabupaten Cirebon, menurut perda tersebut peruntukan lokasi untuk kegiatan pemukiman,pertania,sentra industri dan pertambangan, kawasan hutan serta kawasan hutan produksi.
Batas Lokasi Kegiatan Fatwa Rencana Pengarahan Lokasi yang telah ditentukan yaitu seluas 6000 m2 Batas Ekologis adalah ruang persebaran dampak dari kegiatan menurut media transportasi limbah (air,udara) dimana proses alami dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Batas istrasi meliputi wilayah tempat lokasi kegiatan berada Batas Sosial adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang berada dalam radius sebaran ekologis yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang diperkirakan akan terkena dampak langsung akibat kegiatan ini.
BIDANG
USAHA DAN ATAU KEGIATAN
1. Kegiatan tempat penyimpanan sementara (stockpile) batubara yang terletak pada lahan seluas 6000m2. 2. Sarana dan prasarana, meliputi pos jaga, kantor, musholla, tempat parkir, jembatan timbang, jalan, saluran drainase, ruang terbuka tempat penyimpanan sementara batubara, bak/kolam pengolah air limbah/air larian (run off), pemagaran, pemasangan kasa penangkap debu, pembuatan lapisan kedap air untuk stockpile batubara dan ruang terbuka hijau (RTH).
MULAI BEROPERASI USAHA
Kegiatan usaha penyimpanan sementara dan pengolahan batubara PT.Duta Energi Utama mulai beroperasi pada Bulan Maret Tahun 2005.
Perijinan yang dimiliki 1. Surat Perjanjian Sewa 2. Fatwa Rencana Pengarahan Lokasi 3. Rekomendasi pertimbangan teknisi penatagunaan tanah 4. Rekomendasi dari Dinas perindustrian 5. Surat Keterangan Penggunaan Lahan 6. Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) 7. Surat Izin Gangguan 8. Herregistrasi Izin Gangguan
Lokasi
rencana usaha dan atau kegiatan terletak di Desa Palimanan Barat Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon dengan batas-batas : - Sebelah Utara : Lahan Kosong milik Sdr.Ir.Abadan - Sebelah Selatan: Tanah Desa - Sebelah Timur : Jalan umum - Sebelah Barat : Tanah milik adat Ketinggian Tapak kegiatan stockpile dan pengolahan batubara : 30 m diatas permukaan laut
Gambar/Peta
situasi lingkungan Lay out stockpile SILSILAH KEPEMILIKAN LAHAN Status kepemilikan lahan untuk kegiatan penyimpanan sementara (stockpile) dan pengolahan batubara adalah tanah sewa hak guna bangun PT.Calcite Indah milik Ir. Abadan, yang disewakan selama 3 (tiga) tahun.
KONSTRUKSI BANGUNAN Kondisi bangunan kantor bersifat semi permanen, dibangun dari pondasi tembok dan papan, bangunan kantor terbagi ke dalam 4 ruangan, terdiri dari musholla, ruang timbang, ruang istrasi, ruang pengecekan kualitas batubara dan 1 Kamar mandi dengan WC.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) belum secara optimal dimanfaatkan untuk penghijauan atau penanaman tanaman pelindung maupun penangkap debu. Penghijauan yang telah dilakukan baru penanaman tanaman disekeliling pagar lokasi kegiatan.
SKALA USAHA DAN ATAU KEGIATAN Usaha atau kegiatan penyimpanan sementara/transit batubara dan pengolahan batubara dilakukan oleh PT. Duta Energi Utama. Batubara yang diangkut dari Pelabuhan ditampung di tempat penyimpanan sementara (stockpile) di lahan seluas 6.000 m2 dari luas lahan total 10.000 m2.
Stok batubara tersebut setelah melalui proses pengayakan selanjutnya didistribusikan untuk memenuhi pasokan terutama ke wilayah Bandung, Purwakarta dan Cikampek menggunakan 10 Truk kapasitas 20-25 ton dan dalam sehari dapat diangkut batubara sebanyak 500 ton.
No.
Jenis Bangunan
Area (m2)
Presentase (%)
I. Lahan Tertutup 1.
Pos Jaga
8,50
0,08
2.
Jembatan Timbang
40
40
3.
Alat pengayak
20
0,20
4.
Bangunan kantor + musholla
43,75
0,44
5.
Teras
18,75
0,18
6.
Bak pengolah air limbah/ air larian (run off) Area Penampungan (Stockpile)
25
0,25
6000
60,00
Jumlah I
6156
61,56
7.
II. Lahan Terbuka 1.
Penghijauan
1500
15,00
2.
Lahan kosong
2344
23,44
Jumlah II
3844
38,44
10.000
100,00
Total (I+II)
•Jenis dan Kapasitas Kegiatan Kegiatan penyimpanan sementara (stockpile) dan pengolahan batubara PT.Duta Energi Utama dengan luas lahan kegiatan 6000 m2 dari luas tanah 10.000 m2. Kapasitas Penampungan batubara sampai dengan 6000 Ton Jenis
peralatan yang digunakan untuk kegiatan operasional stockpile Alat Angkutan (Dum Truk), Alat untuk pengerukan batubara (excavator), jembatan timbang dan alat timbangan digital, alat pengayak batubata, alat pemompa air dan sprayer (Generator) dan genset
Pemakaian Energi
Kebutuhan energi listrik untuk kantor dan penerangan dipenuhi dari PLN Distribusi Cirebon dengan kapasitas 3500 watt, untuk pemakaian kegiatan operasional kantor per bulan sekitar 2000 watt sedangkan jika terjadi listrik padam dibantu dengan menggunakan mesin Genset 1500 watt.
Penggunaan bahan bakar dan pelumas sangat diperlukan untuk kegiatan operaional stockpile batubara. Bahan bakar berupa solar dan (bensin) serta pelumas untuk mesin (oli). Bahan bakar dan pelumas disimpan dalam derigen dan kaleng.
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jenis Pekerjaan
Penanggung jawab stockpile Bagian istrasi Bagian Umum Operator timbangan Security Office boy Tenaga Harian
Jumlah
Pendidikan
1 1 1 1 5 1 5
S1 D3 D3 D3 SMA SMP SMA/SMP
Sumber Air dan Neraca Penggunaan air Peralatan
yang digunakan untuk keselamatan kerja karyawan pada area stockpile, pihak perusahaan menyediakan sepatu boot, masker, sarung tangan. Fasilitas Pemadam Kebakaran Pada area kantor stockpile terdapat 2 tabung sprayer pemadam kebakaran.
Air Limbah
air hujan yang jatuh ke permukaan jalan disediakan saluran drainase yang bisa langsung mengalirkan air hujan ini sampai ke kolam penampungan terpadu yang berada di sebelah selatan lokasi kegiatan, sedangkan untuk air limbah domestik disediakan septik tank untuk menampung air buangannya (air kotor dari kakus) dan dari bekas air mandi langsung dibuang ke kolam penampungan terpadu melalui saluran drainase terbuka.
Timbulan Sampah Sampah yang dihasilkan dari kegiatan stockpile batubara umumnya berasal dari aktivitas kantor dan karyawan berupa kertas-kertas bekas, bekas kemasan minuman (kaleng, plastik) dan bekas kemasan makanan dan sisa makanan. Kuantiítas sampah yang dihasilkan dari kegiatan ini relatif sedikit, diperkirakan dalam sehari banyaknya sampah terbesar 0,25 m3/ hari, maka dalam satu bulan dapat dihasilkan sampah sebanyak 7.5 m3/bulan.
DESKRIPSI USAHA DAN ATAU KEGIATAN Tahap
Konstruksi
Penerimaan Tenaga Kerja Mobilisasi alat dan material Pematangan lahan Pembangunan sarana dan Prasarana Penunjang Penghijauan dan pemagaran
Tahap Pasca konstruksi
Penerimaan Tenaga Kerja Transportasi dari Pelabuhan dan Bongkar muat Batubara Operasional Penimbunan batubara serta operasional Prasarana Pengolah Limbah Transportasi ke konsumen Pemeliharaan sarana dan prasarana Limbah
dan cemaran
Komponen Fisika Kimia Iklim (24 – 34 C) Curah Hujan (87- 252mm) Kelembaban udara (78 – 85 %) Arah Angin (Barat) Kualitas Udara dan Kebisingan Hidrologi 2. Lingkungan Hayati Flora dan fauna terestrial 1.
Jenis Flora yang terdapat di sekitar lokasi penimbunan batubara Kapuk (Seisbania Glandiflora), Bambu (Bambusa sp), Mangga (Mangifera Indica), Pisang (Musa Paradisiaca), Lamtorogung (Leucaena Leucocephale), Kersem (Mutingea Calabura), Singkong (Manihot Utilisima), Pepaya (Carica papaya), Akasia (Acasia aurantifolia), Mahoni (Swetenia mahagoni), Waru (Hibiscus tiliaceus) Jambu air (Syzigyum akuaeum) Rumput Teki (Cyperus Rotundus), tapak dara (Cantharatus roseus), Babadotan (Ageratum sp), bayam liar (Amaranthus tricolor).
Jenis
fauna yang terdapat di sekitar lokasi penimbunan batubara Jenis fauna yang ditemukan disekitar lokasi pada saat studi dilakukan, yaitu : Entog (Anas sp), Ayam (Galllus gallus), Domba (Capra sp),Burung Emprit (Lonchura leucogaster), Burung Gereja (er Montanus), Belalang (Coleoptera sp) Tawon (Vespula Maculata), Kadal (Mabouya Multifascilata), Jangkrik (Gryllus binoculatus), Katak (Rana cancrivora ) dan Kodok ( Bufo Melanoticus ), Cacing tanah ( Lumbricus Terestris ).
Jumlah Penduduk Daerah studi Sosekbud adalah Penduduk Desa Palimanan Barat Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. Desa Palimanan Barat memiliki luas 177,805 ha, jumlah penduduk sebanyak 11.466 jiwa dengan 3645 KK. Tingkat pertumbuhan penduduk dan sebaran penduduk Pertumbuhan penduduk Desa Palimanan barat pada tahun 2009 sebesar 25,72 %. Penduduk tersebar pada 58 RT 15 RW yang terdapat pada desa Palimanan Barat.
Angka
kerja produktif Angka kerja produktif di Desa Palimanan Barat berada pada kisaran usia 15 – 65 tahun berjumlah 9169 jiwa. Pendidikan Tingkat Pendidikan di Desa Palimanan Barat dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi, masih penduduk yang tidak pernah sekolah dan tidak tamat sekolah SD disamping umumnya penduduk mengalami pendidikan pada tingkat SD, SMP, SMA, Diploma dan sarjana.
beberapa warga tidak keberatan dengan adanya kegiatan tersebut, jika pihak perusahaan tetap menjaga kenyamanan, kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar dan mengelola limbah yang dihasilkan sebagian lagi merasa khawatir karena kegiatan stockpile batubara ini dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan masyarakat, kerusakan lingkungan dan dapat menyebabkan kerusakan jalan yang ditimbulkan dari mobilisasi truk pengangkut batubara. Warga berharap agar pihak perusahaan stockpile berpartisipasi atau membantu warga setempat berupa pendanaan apabila masyarakat mengadakan suatu kegiatan, memberikan kesempatan kerja yang lebih banyak untuk warga sekitar.
Sosial
Budaya
Keadaan sosial budaya masyarakat setempat dilihat dari hubungan sosial, adat istiadat, seni dan budaya serta tingkat pendidikan. Hubungan sosial menggambarkan hubungan yang sifatnya terbuka, sehingga terlihat adanya pengaruh dari budaya luar, hal tersebut disebabkan karena Desa Palimanan Barat merupakan salah satu daerah pengembangan industri, sehingga banyak pendatang dari luar daerah yang dapat membawa pengaruh terhadap masyarakat setempat.
Ekonomi Mata Pencaharian Sumber mata pencaharian penduduk Desa Palimanan Barat bermacam-macam, dimana mayoritas mata pencaharian petani dan buruh tani maupun buruh swasta Kesehatan Masyarakat Sanitasi Lingkungan Sarana air bersih 10.382 buah yang meliputi PDAM, PAH, PMA, SPT, dan SGL. Jumlah Jamban (JAGA) sebanyak 3.101 buah Sistem Pembuangan air limbah (SPAL) sebanyak 3.000 buah
Status
Gizi dan Kecukupan Pangan Jenis dan Fasilitas Kesehatan Ratio Tenaga Kesehatan Angka Penyakit / Prevalensi Penyakit Pola Pencarian pengobatan
Komponen
lingkungan yang akan ditelaah dalam studi ini adalah komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak. Untuk menetapkan komponen lingkungan tersebut, maka dilakukan pelingkupan dengan metode matriks (Tabel 4.1), sedangkan dampaknya disajikan dalam bentuk bagan alir (Gambar 4.1 dan 4.2).
Pendekatan Pengelolaan Lingkungan
Pendekatan Teknologi
untuk mencari teknologi yang tepat dalam upaya pengelolan kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap perubahan kualitas lingkungan baik kompoen fisik – kimia, biologi ataupun sosial ekonomi dan sosial budaya Pendekatan Sosial Budaya
untuk mengetahui dampak dari adanya kegiatan stockpile, khususnyaterhadap aspek sosial ekonomi dan budaya dalam upaya terciptanya peluang kerja dan peluang usaha, perekonomian lokal , interaksi sosial serta kamtibmas Pendekatan Institusional Pendekatan institusi merupakan pendekatan yang dilakukan melalui lembaga – lembaga sosial kemasyarakatan, baik formal
dan non formal di Kabupaten Cirebon
Pendekatan
Pemantauan Lingkungan
Pemantauan lingkungan perlu memperhatikan hal – hal ini yang meliputi komponen lingkungan yang dipantau, tujuan dilakukannya pemantauan, metoda pemantauan, lokasi pemantauan, jangka waktu dan frekuensi pemantauan, serta institusi pemantauan.
Sistem Pemantauan Pemantauan lingkungan dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi peringatan dini terganggunya kualitas lingkungan atau mulai berkurangnya efesiensi pemantauan lingkungan yang dilakukan yaitu dengan memantau parameter – parameter lingkungan yang di kelola.
Pengolahan Informasi Pemantauan Data dicatat,diolah,disajikan dalam bentuk tabel atau grafik
1. 2. 3.
4.
Penerima Laporan Dinas /instansi terkait Materi Laporan Surat Pengantar yang ditandatangani oleh penangggung jawab DPLH Gambar lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan. Isian dari bagian Bab II (Limbah/cemaran), V dan VI formulir Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Data-data hasil pemantauan yang dicatat setiap minggu untuk melaksanakan pengisian bagian /Bab VI form DPLH Frekuensi waktu pelaporan Bulan Juni dan Desember