Desa Dengan Penggunaan Dana Desa Yang Baik Tahun 2017 DESA GALALA Kecamatan Sirimau, Kota Ambon Provinsi Maluku. A. Profil Desa Galala Desa Galala terletak di Kota Ambon dan merupakan Desa Pesisir yang diapit oleh Negeri Hative Kecil di Kecamatan Sirimau. Sesuai dengan data BPS Kota Ambon tahun 2014 desa Galala masuk dalam kode pos 97128 dan kode sensus dan survey 81 71 020 019 kota Ambon. Wilayah desa Galala meliputi 2 Rukun Warga (RW) dan 6 Rukun Tetangga (RT), berada tepat di tengah-tengah jalur utama yang menghubungkan Kota Ambon dengan wilayah lainnya. Khusus untuk RT.05 berada pada wilayah Negeri Hative Kecil. Jarak desa Galala ke kota Kecamatan 6,00 km. Wilayah desa Galala memiliki batas wilayah sebelah utara dengan Teluk Ambon, sebelah selatan dengan Negeri Hative Kecil, sebelah Barat dengan Sungai Wairuhu dan sebelah Timur dengan Negeri Hative Kecil. Dari kondisi topografi wilayah, Kemiringan lahan di Desa Galala bervariasi antara 15ᴑ, ketinggian dari permukaan laut ± 0-20 dpl. Desa Galala memiliki tipe iklim laut tropis dan iklim musim yang mempengaruhi perairan. Musim Barat biasanya terjadi pada bulan DesemberMaret, ditandai dengan panas dan curah hujan minim serta suhu udara mencapai puncak maksimal 36oC. April-Mei adalah musim Pancaroba I dan Oktober-November adalah musim Transisi atau Pancaroba II ditandai dengan cuaca dan suhu udara yang tidak menentu. Musim Timur terjadi pada bulan Juni-September, ditandai dengan curah hujan tinggi sampai sedang, temperatur mencapai titik terendah 23o-25oC. Terkait dengan kependudukan berdasarkan Data Pusat Statistik (BPS) Kota Ambon tahun 2014 Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Sirimau pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 4.16 % dari tahun 2013. Dengan jumlah penduduk sebanyak 167 197 jiwa yang tersebar di 4 desa dan 10 kelurahan dengan luas wilayah 86,81 km2, kepadatan penduduk tercatat 176 154.18 jiwa per km2. Sex ratio penduduk Kecamatan Sirimau sebesar 13.78 hal ini menunjukan bahwa setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 99 jiwa penduduk laki-laki. Desa Galala sendiri memiliki jumlah penduduk terkecil di Kecamatan Sirimau dengan jumlah penduduk 1.256 jiwa. Terdiri dari laki-laki sebanyak 625 jiwa dan perempuan sebanyak 631 jiwa dari ± 344 Kepala Keluarga (KK). Mengenai aksesibilitas mengingat posisi desa Galala berada pada jalur utama menuju pusat kota Ambon dan dilewati oleh banyak angkutan kota dari beberapa trayek, maka akses ke pusat kota Ambon dapat terjangkau dengan mudah. Jarak tempuh dari desa Galala ke pusat kecamatan sekitar 3,5 km. Sedangkan jarak desa Galala ke pusat kota Ambon berjarak 4,5 km.
Desa Galala berada pada salah satu pusat perdagangan dan industry di kecamatan Sirimau dan sebagai wilayah berkembang banyak interaksi sosial juga dilakukan dengan Negeri-Negeri yang berada disekitar desa Galala. B. Kondisi Desa Galala Sebelum Pelaksanaan Dana Desa
1. Kondisi Pemerintahan Perangkat desa masih sangat terbatas dan kurang aktif ini sangat berkaitan dengan honor aparatur yang sangat terbatas. Sumber pendapatan aparatur desa hanya bertumpu pada satu sumber yakni pendapatan asli desa (PAD) dan ADD. Dari ADD honor untuk staf pemerintah hanya berkisar Rp. 100,000,- perbulan, itupun dalam realisasi kadang-kadang tidak rutin setiap bulannya. Kondisi ini berdampak kepada tingkat kesejahteraan aparatur. Karena pendapatan yang minim mendorong mereka berupaya mencari pendapatan alternative yang lain untuk menopang perekonomian keluarga. Selain itu pembiayaan oprasional kantor mengalami kesuiatan untuk itu dalam mendukung atministrasi banyak dibiayai dengan uang pribadi Kepala Desa sebagai bentuk dukungan secara moral bagi pelayanan masyarakat. 2. Kondisi Kemiskinan Definisi kemiskinan menurut peraturan perundang-undangan adalah kondisi sosial ekonomi seseorang atau sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Sedangkan yang dimaksud dengan hak-hak dasar menurut peraturan perundang-undangan adalah kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam, lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik. Sesuai dengan kriteria miskin menurut Badan Pusat Statistik (BPS) ada 14 variabel yang diukur dan 4 (empat) variabel yang diintervensi terkait dengan pengentasan kemiskinan. Dari dasar kriteria tersebut, ada ± 42 KK di desa Galala yang masuk katagori miskin dan mendapatkan Beras Miskin (Raskin) dan jaminan kesejahteraan sosial lainnya dari instansi maupun dinas terkait. Harapannya dengan memfokuskan intervensi kepada empat (4) variable yakni, 1). Keberadaan balita, 2). Keberadaan anak usia 7 – 18 tahun, 3). Partisipasi WUS berstatus kawin dalam KB dan 4). Penerimaan kredit usaha maka masyarakat desa Galala akan mengurangi angka kemiskinan.
3. Kondisi Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu indikator penentu keberhasilan pembangunan. Keunggulan kompetitif kualitas masyarakat di setiap jenjang pendidikan merupakan potensi bagi pembangunan masyarakat. Klasifikasi pendidikan masyarakat desa Galala sampai tahun 2015 sebelum adanya Dana Desa, cukup bervariasi mulai dari jenjang pendidikan usia dini sampai dengan tingkat SD. Jumlah partisipasi pendidikan dapat ditunjang oleh laju pertumbuhan penduduk desa Galala dari tahun ke tahun. Jumlah partisipasi pendidikan yang terdata antara lain pada jenjang PAUD, Taman Kanak-kanak dan SD. Ketersediaan sumberdaya manusia melalui sector pendidikan harus didukung oleh sarana dan prasarana penunjang kegiatan pendidikan. Sarana dan prasarana yang dibangun oleh lembaga pemerintah maupun oleh lembaga swasta sangat berperan dalam menunjang proses belajar dan mengajar. Adapun sarana dan prasarana yang dibangun dan tersedia meliputi bangunan fisik ( kelas, kantor, WC) dan buku-buku bacaan. Jumlah bangunan pendidikan dari tingkat Paud sampai SD bervariasi tergantung jumlah murid. Desa Galala fasilitas pendidikan sangat terbatas karena kurangnya ketersediaan lahan hal ini membuat sebagian besar anak-anak usia sekolah tingkat SMP, SMA dan Sekolah Kejuruan menempuh pendidikan lanjutan diwilayah-wilayah Kecamatan terdekat seperti Kecamatan Teluk Ambon Baguala dan Kota Ambon. 4. Kondisi Kesehatan a). Sarana dan Prasarana Kesehatan Salah satu kebijakan pemerintah dibidang kesehatan adalah dengan menyediakan infrastruktur dan pengadaan tenaga-tenaga kesehatan dalam usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan umum. Usaha ini ditujukan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat, sekaligus dalam rangka usaha pembinaan dan peningkatan mutu sumberdaya manusia. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Untuk menunjang pelayanan kesehatan, Sarana prasarana kesehatan yang ada di desa Galala antara lain, posyandu balita dan posyandu lansia. Dalam pelayanan kesehatan, masalah sarana prasarana inipun menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri. Sangat
disayangkan jumlah fasilitas kesehatan yang sangat minim harus mampu memberikan pelayanan kepada penduduk desa Galala yang berjumlah 1.256 jiwa. b). Ketersediaan Tenaga Medis Ketersediaan tenaga medis dengan jumlah yang cukup dan kualitas yang tinggi serta profesional sesuai dengan fungsi dan tugasnya adalah salah satu indikator keberhasilan pelayanan dibidang kesehatan karena Perekam Medis dan Informasi Kesehatan sangat berperan penting dalam menunjang mutu pelayanan kesehatan yang baik. karena sampai saat ini beban kerja yang harus dipikul oleh unit kerja medis masih sangat banyak dikarenakan banyaknya pasien yang berkunjung ke puskesmas, maka perlu ditinjau dan dihitung berapa jumlah tenaga medis yang dibutuhkan di Puskesmas. Jumlah tenaga medis yang ada di desa Galala antara lain; Dokter umum 2 orang, Dokter gigi 1 orang, mantra 1 orang dan kader posyandu 6 orang. c). Jenis Layanan Kesehatan Pelayanan kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dan menjadi hak setiap warga Negara sehingga setiap anggota berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas. Pelayanan kesehatan seyogyanya selain ditunjang dengan sumberdaya manusia (tenaga medis) yang berkualitas juga perlu prasarana dan sarana pelayanan yang memadai, diantaranya ketersediaan obat-obatan dan ketersediaan alat kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Ambon (Dinas Kesehatan) selama ini, sangat mempengaruhi peningkatan derajat kesehatan di masyarakat, khususnya desa Galala. Salah satu unit pelayanan kesehatan yang ada di desa Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu). Posyandu yang ada d desa Galala telah banyak berperan melayani kesehatan balita dan ibu hamil serta Posyandu untuk melayani para lanjut usia (lansia). Posyandu diarahkan memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya preventif/pencegahan. Keberadaan posyandu terdapat di desa Galala yang pada umumnya ditangani/dikelola oleh kader/masyarakat secara swadaya melalui bimbingan petugas kesehatan. Posyandu melayani kesehatan masyarakat setiap satu bulan sekali sesuai jadwal yang telah ditetapkan secara bersama antara kader dengan pembinanya yaitu petugas kesehatan yang ditunjuk oleh puskesmas terdekat dimana posyandu itu berada, di posyandu masyarakat dapat menerima pelayanan kesehatan berupa pemantauan kesehatan dan gizi balita dengan metode KMS (Kartu Menuju Sehat), dengan KMS ini setiap balita dipantau seluruh aspek kesehatan dan gizinya, KMS ini merupakan instrumen penting dalam upaya menekan kasus gizi buruk yang marak terjadi pasca reformasi di beberapa daerah di
Indonesia yang disebabkan karena diabaikannya fungsi posyandu ditengah-tengah masyarakat. 5. Kondisi Ekonomi Pertumbuhan ekonomi di desa Galala sangat dipengaruhi oleh wilayah di sekitarnya termasuk Negeri Hative Kecil. Terkait dengan mata pencaharian masyarakat cukup bervariasi dengan dengan beberapa jenis profesi yang cukup menonjol antara lain: a). Sektor Perikanan Posisi desa Galala yang berada di teluk Ambon bagian dalam (TAD) menyebabkan sebagian masyarakat juga beraktifitas disektor perikanan. Perairan seputar desa Galala pada beberapa waktu lampau mengandung sumber daya hayati laut yang cukup besar untuk dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat namun saat ini wilayah pesisir desa Galala sudah mulai sulit untuk mendapatkan tangkapan ikan segar untuk dikelola dan diproduksi secara skala besar karena karena perairan semakin lama semakin tergerus oleh geliat pembangunan termasuk tingkat degradasi ligkungan perairan yang tinggi. Potensi hayati dan lestari yang cukup menonjol sebetulnya adalah ikan dasar, pelagis yang selama ini menjadi tujuan tangkap oleh masyarakat nelayan desa Galala. Dengan kondisi sumberdaya alam laut dan peisisir yang yang terus mangalami penurunan maka mendorong masyarakat nelayan lebih banyak berusaha dengan memperluas wilayah tangkapan serta peningkatan jenis usaha penangkapan dengan menggunakan alat pancing long line dan jaring insang dll. Kegiatan penangkapan ikan ini dilakukan secara perorangan maupun kelompok. b). Sektor Jasa Sebagai daerah pengembangan salah satu aspek yang begitu menonjol antara lain sektor jasa cukup memberikan pengaruh terhadap peningkatan pendapatan asyarakat. Terdapat 53 orang berproffesi sebagai tukang ojek. Walaupun merupakan pekerjaan yang sifatnya tidak tetap namun aktifitas sebagai ojek cukup memberikan pengaruh bagi peningkatan kesejahteraan keluarga. Aktifitas jasa lainnya adalah sebagai pendayung perahu angkutan penumpang antara desa Poka, Negeri Rumah Tiga dan Galala. Profesi sebagai tukang perahu sepat menjadi salah satu profesi primadona namun mengalami penurunan dari waktu ke waktu terutama setelah adanya jembatan penyebrangan Merah-Putih yang menghubungkan desa Poka dan Galala. c). Sektor UKM Selain menggunakan akses jalan raya sebagai tempat transaksi para pelaku usaha mikro dan kecil (UKM) juga memanfaatkan rumah
untuk meningkatkan kegiatan sektor usahanya. Sektor ini berkembang cukup baik dimasyarakat sehingga ikut memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Realitas menunjukan bahwa kegiatan usaha pada sektor ini banyak digerakan oleh usaha kios/pondok, bengkel motor, rumah kos, koperasi. Selain itu juga terdapat aktifitas ekonomi produktif lainnya yang diusahakan masyarakat seperti penjualan jajanan (makanan jadi dan kue). Sector UKM cukup menjanjikan sebagai usaha yang dapat meningkatkan perekonomian mastarakat, namun kegiatan usaha masih sangat parsial dan tidak terkelola secara professional. d). Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dari total jumlah penduduk desa Galala sebanyak 1.256 Jiwa, ternyata usia produktif yang memiliki pekerjaan tetap sebanyak 579 orang. Dari jumlah ini pegawai negeri sipil menduduki posisi teratas dengan jumlah 78 orang. Dengan jumlah PNS yang sangat kecil, maka tingkat kesejahteraan masyarakat Galala juga bisa dilihat dari profesi usia produktif. e). Pegawai/Karyawan Swasta Seiring dengan perkembangan desa Galala sebagai sentra ekonomi baru maka bermunculan berbagai usaha baik berskala kecil dan besar, sehingga membuka ruang bagi masyarakat usia kerja di desa Galala untuk lapangan pekerjaan. f). Tingkat Pendapatan Perkapita Dengan komposisi penduduk yang telah memiliki mata pencaharian tetap jelas ikut mempengaruhi pendapatan masing-masing anggota keluarga. Dari jumlah usia produktif penduduk desa Galala sebanyak 579 orang, ternyata memasuki pasar kerja yakni memiliki mata pencaharian tetap sebanyak 494. 6. Kondisi Sosial Budaya Pembangunan dan pengembangan bidang sosial budaya kedepan harus diperhadapkan dengan bagaimana menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan kualitas sumber daya manusia yang masih rendah, sarana dan prasarana pendidikan, pembentukan karakter masyarakat untuk menghadapi pengembangan desa Galala serta perkembangan kehidupan sosial bermasyarakat.
7. Kondisi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Pelaksanaan pembangunan yang diawali dengan proses musrenbang regular pada tingkat desa dan kecamatan, seringkali hanya menjadi kegiatan rutinitas saja. Banyak usulan desa yang sudah
disepakati tidak terakomodir dalam pembiayaan oleh Pemda Kota atau Provinsi. Untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat nyaris tidak pernah terlaksana. Jalan keluar yang sering ditempuh adalah dengan berharap pada donator secara sukarela dan melakukan lobi-lobi ke perusahaanperusahaan untuk memperoleh dana CSR., C. Kondisi Desa Galala Setelah Pelaksanaan Dana Desa
Setelah ada implementasi Undang – Undang desa dengan dibaringi kebijakan alokasi Dana Desa dari APBN, terjadi pembaharuan yang luar biasa pada berbagai sector pembangunan termasuk pemerintahan desa Galala. Hal ini disambut sangat positif oleh pemerntah dan masyarakat desa Galala. Perubahan kondisi yang dialami dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Kondisi Pemerintahan Pemerintahan desa Galala mengalami peningkatan dalam pelaksanaan roda pemerintahan setelah adanya revitalisasi peran dari seua aparatur pemerintah desa. Banyak staf yang kurang aktif diaktifkan kembali. Yang cukup kelihatan perubahannya yakni dari sisi anggaran. Kalau sebelumnya honor staf pemerintah desa hanya Rp. 100,000,- per bulan meningkat menjadi Rp. 1,850,000,- per bulan. Kondisi ini mendongkrak pendapatan staf pemerintah secara tajam dan mendukung kesejahteraan keluarganya. Disisi Lain pembiayaan terhadap istrasi atau oprasional pemerintah juga terpenuhi secara baik antara lain seperti; bahan ATK, 2 unit Komputer, 1 unit infocus, adanya WIFI desa. selain itu BPD, RT/RW juga menerima insentif setiap bulan termasuk Kader posyandu lansia dan balita. Secara kelembagaan Desa Galala memiliki seorang Kepala Desa yang sangat peduli dengan pelayanan bagi masyarakatnya. Beliau sangat antusias dalam menjalankan pemerintahan maupun menjalin hubungan dengan berbagai pihak guna meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan maupun aspek layanan yang prima bagi masyarakat. Hubungan yang terbangun antar kelembagaan di Desa Galala baik kelembagaan masyarakt maupun kelembagaan keagamaan memiliki relasi yang sangat baik dan saling menunjang terutama dalam urusan-urusan kemaslahatan masyarakat. 2. Kondisi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Dengan adanya kebijakan anggaran Dana Desa pada tahun 2015, Desa Galala dapat membiayai pembangunan secara lebih baik. Kebijakan anggaran Dana Desa seterusnya selam periode tahun 2015 – 2017 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kondisi ini membuat pemerintah desa lebih kreatif dalam menyusun rencana kerja setiap tahunnya. Dapat disampikan bahwa ditahun 2015 desa Galala belum menyususun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menegah Desa (RPJMDes). Namun terbantu untuk penyerapan Dana Desa dengan
mengunakan SK 3 Mentri sebagan bagian dari kebijakan pemerintah Pusat untuk mempercepat penyerapan Dana Desa tahun 2015. Padan tahun 2016 setelah pemerintah desa Galala mulai berbenah dengan menyusun RPJMDes untuk kebutuhan 6 tahunan periode 2016 – 2022. Dokumen ini menjadi dasar bagi desa Galala untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP) dan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes). Khusus untuk tahun 2017 pembiayaan pembangunan desa Galala sesuai dengan kegiatan yang tercantum pada dokumen RKPDes dan APBDes dapat digambarkan antara lain. Kegiatan yang terdanai dengan Angaran Dana Desa Tahun 2017 Uraian Kegiatan Kec. Sirimau Desa Galala Bidang Pembangunan Desa Pembangunan Jalan desa Pembangunan Sarana dan Prasarana Fisik Sosial Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pembangunan Sarana Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan
Volume
565 M' 30 Unit 1 Ls 328 M'
Pembangunan Talud
71 M'
Rehabilitasi Gedung/ Lapangan Olah Raga
1 Unit
Anggaran
127,056,000 59,991,000 15,000,000 89,092,000 160,425,000 199,858,000 651,422,000
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pelatihan Kepala Desa dan Perangkat
1 Kegiatan
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
2 Kelompok
Peningkatan kualitas Perencanaan Desa
1 Kegiatan
Kerja Bakti desa Penataan Perahu Penyebrangan Penataan dan Penyusunan Profil Desa
1 Ls 2 buah 1 Ls
3,960,000 5,500,000 3,788,000 4,300,000 10,000,000 8,100,000
Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
1 Ls
Pengembangan Kebudayaan dan Kesenian Desa
1 Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan, Pelatihan, Peningkatan Kapasitas Kelompok PKK
1 Kegiatan
Penyusunan RKP
1 Kegiatan
Penyusunan APBDes
1 Kegiatan
Pemilihan Kepala Desa
1 Kegiatan
Pemberian Insentif Kader Posyandu
2 Unit
Pemberian Makanan Tambahan
2 Unit
Peningkatan Kapasitas Kepengurusan BUMDes
4 Orang
2,000,000 45,000,000 5,000,000 4,200,000 1,650,000 6,000,000 13,200,000 10,200,000 59,075,000 181,973,000
Bidang Tidak Terduga Penanggulangan Bencana Alam
1 Thn
4,600,000 4,600,000
3. Layanan Publik Pelayanan public setelah Desa Galala Menerima Dana Desa lebih meningkat terutama urusan-urusan istrasi keluarga pada kantor desa, kerena jam kantor berlaku secara normal yakni dibuka pada jam 08.30. – 17.00. Dengan berlakunya jam kantor seperti ini maka masyarakat merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan. Untuk pelayanan meningkatkan akses desa terhadap berbagai informasi maka desa juga telah menggunakan fasilitas WIFI yang dipasang di kantor desa. 4. Partisipasi Masyarakat Terkait dengan partisipasi masyarakat dalam berbagai perhelatan desa, tingkat partisipasi masyarakat sangat baik. Pada setiap pelaksanaan musyawarah desa tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi dan variatif pada berbagai lapisan masyarakat. Yang cukup menarik dan menjadi perhatian adalah tingkat partisipasi perempuan dalam setiap musyawarah yang hampir berimbang dangan lelaki. Partisipasi bukan hanya dari sisi
kwantitas tetapi kwalitas. Hal ini dapat terpantau dimana interaksi perempuan dan laki-laki delam setiap pertemuan musyawarah berlangsung dengan antusias dan kontribusi serta adanya konsensuskonsesnsus yang positif. Partisipasi masyarakat juga ditunjukan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di desa. Hal ini tidak terlepas dari adanya pengorganisasian yang baik dari pemerintah desa dan terutama kepemimpinan kepala desa. 5. Transparansi atau keterbukaan anggaran desa Dari sisi tranparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran, desa Galala cukup baik dalam aspek ini. Setiap pagu anggaran desa dan pembagiannya dalam bidang pembangunan dicetap pada baliho transparansi dan dipajang pada beberapa sudut desa agar dapat diakses oleh masyarakat. Selain itu dibuat juga papan informasi untuk mempublikasikan setiap tahapan pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan anggaran kepada masyarakat. Untuk menunjang pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat sering digunakan mediamedia pertemuan masyarakat maupun acara-acara keagamaan untuk menyampaikan berbagai kemajauan dalam pelaksanaan pembangunan.
Sumber: Perdes APBDesa Desa Galala Tahun 2017
D. Dokumentasi Kegiatan Pembanganan Desa Tahun Anggaran 2017
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa Pembangunan Talud Pantai, Total Anggaran Rp. 160,425,000
Foto 0%
Foto 50%
Foto 100%