Cerita Dongeng Anak Bergambar 6z6j15

Cerita Dongeng Anak Bergambar : Kisah Koala Pertama (Australia) Pada Zaman dahulu di sebuah desa, tinggal seorang anak laki-laki yang malas. Setiap hari yang ia lakukan hanya tidur. Padahal, tetangga-tetangganya selalu giat bekerja. Saat musim kemarau, penduduk desa harus mencari air ke sungai yang amat jauh. Tetapi, anak lelaki pemalas itu tidak ikut mencari air. Ia malah asyik tiduran di rumahnya lamakelamaan, ia merasa kehausan. "Aku akan menemui penduduk desa dan meminta air kepada mereka," ujar anak lelaki itu. Penduduk desa merasa kasihan dengan anak lelaki itu. Beberapa penduduk memberikan air kepadanya. Bahkan, ada juga yang memberikannya makanan. "Besok ambillah air sendiri di sungai, sehingga kau tak perlu meminta lagi kepada kami," ujar salah satu penduduk. Namun, lelaki pemalas itu tak mengindahkan perkataan penduduk itu. Hari-hari berikutnya pun sama, ia terus saja meminta air kepada penduduk. Penduduk desa yang mengetahui kemalasan pemuda itu, lambat laun menjadi marah. "Kau carilah air sendiri. Jangan terus-menerus meminta kepada kami!" seru salah seorang penduduk. Lelaki pemalas hanya diam. Ia lalu kembali ke rumahnya. Ia kesal dengan penduduk yang tak memberinya makan dan minum lagi. "Awas, akan aku curi air yang ada di rumah kalian," dengus lelaki pemalas. Benar saja. Keesokan harinya saat semua penduduk pergi mencari air, lelaki pemalas itu mengambil semua persediaan air milik penduduk. Ia minum air itu sepuasnya. "Ah! Segar sekali air ini. Sekarang aku akan memberi pelajaran kepada semua penduduk. Akan aku bawa semua persediaan air ini, sehingga mereka tak bisa minum," serunya. Anak pemalas itu lalu menyembunyikan air itu di dahan sebuah pohon. Olala, pohon yang tadinya pendek tiba-tiba tumbuh menjadi lebih tinggi, dan semakin tinggi. Akhirnya, anak

pemalas itu berada tepat di atas pohon itu, bersama dengan air milik penduduk yang ia bawa. Saat semua penduduk pulang, mereka mencari air yang mereka miliki. Mereka pun bingung karena air mereka hilang. Mereka yakin, jika anak pemalas itulah yang mencuri air mereka. Tiba-tiba, penduduk melihat sebuah pohon yang menjulang tinggi. Mereka pun melihat anak lelaki itu di atas pohon. "Awas kau!" seru seorang penduduk, kemudian memanjat pohon tinggi itu. Anak pemalas itu amat ketakutan. Dia berusaha menghindar, namun tiba-tiba... Bruk! Anak pemalas itu terjatuh. Ia segera bangkit dan kembali memanjat pohon untuk menghindari kejaran penduduk.