Pionikia
Oleh : Joko Purnama
1210313100
Preseptor: dr. Ennesta Asri, Sp.KK
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
2018
LAPORAN KASUS I. IDENTITAS PASIEN Nama : Usia : Jenis Kelamin : Pekerjaan : Pendidikan : Suku : Alamat :
Tn. A 25 tahun Laki-Laki Mahasiswa S1 Sunda Jl. Jati rumah gadang, No. 65, jati
II. ANAMNESIS a. Keluhan Utama Terdapat bengkak kemerahan disertakan nanah, nyeri dan tidak gatal dipinggir kuku ibu jari kaki sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu. b. Riwayat Penyakit Sekarang - Awalnya sejak 4 bulan yang lalu pasien juga mengeluhkan bengkak kemerahan tidak nyeri, tidak bernanah dan tidak tidak gatal pada pinggir -
kuku ibu jari kaki kiri. Ada riwayat memotong kuku yang salah, dimana motong kukunya
-
harusnya datar, tpi pasien memotong kuku melengkung. Semenjak 2 hari yang lalu pasien mengeluhkan bengkak kemerahan disertakan nanah, nyeri dan tidak tidak gatal dipinggir kuku ibu jari kaki sebelah kiri.
c. Riwayat Pengobatan Riwayat penyakit yang sama pernah dialami sejak 4 bulan yang lalu. Pasien mengeluhkan bengkak kemerahan tidak nyeri, tidak bernanah dan tidak gatal pada pinggir kuku ibu jari kaki kiri. Pasien berobat ke RSUP Dr. M. Djamil dan mendapat larutan PK 1:5000 tapi pasien tidak teratur memakainya. Riwayat penyakit yang sama pernah dialami sejak 4 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan bengkak kemerahan disertakan nanah pada pinggir kuku, nyeri dan tidak gatal pada ibu jari kaki kiri. Pasien berobat kedokter bedah dan dilakukan ekstraksi kuku seutuhnya kemudian pasien sembuh. Riwayat penyakit yang sama pernah dialami sejak 2 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan bengkak kemerahan tidak disertakan nanah pada
pinggir kuku, tidak nyeri dan tidak gatal pada ibu jari kaki kiri. Pasien berobat kedokter bedah dan dilakukan ekstraksi kuku setengahnya kemudian pasien sembuh. d. Riwayat Penyakit Dahulu - 4 tahun yang lalu pasien mengeluhkan bengkak kemerahan disertakan nanah pada pinggir kuku, nyeri dan tidak gatal pada ibu jari kaki kiri. - 2 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan bengkak kemerahan tidak disertakan nanah pada pinggir kuku, tidak nyeri dan tidak gatal pada ibu jari kaki kiri - Pasien tidak demam - Riwayat DM tidak ada e. Riwayat Penyakit Keluarga/ Riwayat Atopi/ Alergi - Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien. f. Riwayat Pekerjaan, Sosial, dan Kebiasaan - Pasien seorang mahasiswa - Pasien tidak menggunakan sepatu sempit, dan penggantian kaus kaki setiap hari. III.
PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis Keadaan Umum : Tidak tampak sakit Kesadaran : Komposmentis Kooperatif Tekanan Darah : 120/70 cmHg Nadi : 75x/ menit Nafas : 20x/ menit Suhu : Afebris Berat Badan : 70 kg Tinggi Badan : 164 cm IMT : 25,45 Status Gizi : Berat badan lebih Pemeriksaan torak Paru
: Inpeksi
: Simetris kanan dengan kiri (Statis) Pergerakan dinding dada simetris kanan dengan kiri (Dinamis)
Palpasi
: Fremitus sama kanan dengan kiri
Perkusi
: Sonor kanan dan kiri
Auskultasi
: Suara nafas vesikuler di kedua lapang paru, Wh -/-, Rh -/-,
Jantung
: Inspeksi
:Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
:Iktus
kordis teraba 1 jari di Linea
Midclavicula Sinistra Perkusi
:Batas atas RIC II, batas kiri satu jari medial linea midclavicula sinistra RIC V, batas kanan linea sternal dextra
Auskultasi
: S1, S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan abdomen Inspeksi
: Tidak tampak membuncit, distensi (-)
Palpasi
: Supel, Hepar/ lien tidak teraba
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
: Bunyi usus (+) Normal
Pemeriksaan ekstremitas
: Akral hangat, udem ekstremitas (-)
Status Dermatologikus Lokasi Distribusi Bentuk Susunan Batas Ukuran Efloresensi
: pinggir kuku ibu jari kaki sebelah kiri : Terlokalisir : Tidak khas : Tidak khas : Tegas : Lentikular : Infiltrat berbatas tegas dengan ekskoriasi dan krusta tipis berwarna kuning kehijauan dan kehitaman
IV.
RESUME Seorang pasien laki-laki berusia 25 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 5 Maret 2018 dengan keluhan terdapat bengkak kemerahan disertakan nanah, nyeri dan tidak gatal dipinggir kuku ibu jari kaki sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu. Awalnya bengkak kemerahan tidak bernanah, tidak nyeri dan tidak gatal dipinggir kuku ibu jari kaki sebelah kiri sebelum 2 hari yang lalu. Pasien ada riwayat memotong kuku yang salah, dimana motong kukunya harusnya datar, tpi pasien memotong kuku melengkung. Sejak 4 bulan yang lalu. Pasien mengeluhkan bengkak kemerahan tidak nyeri, tidak bernanah dan tidak gatal pada pinggir kuku ibu jari kaki kiri. Pasien pernah berobat ke RSUP Dr. M. Djamil dan mendapat larutan PK 1:5000 tapi pasien tidak teratur memakainya dan tidak mengalami perubahan. 4 tahun yang lalu pasien mengeluhkan penyakit yang sama yakni bengkak kemerahan disertakan nanah pada pinggir kuku, nyeri dan tidak gatal pada ibu jari kaki kiri. Pasien berobat kedokter bedah dan dilakukan ekstraksi kuku seutuhnya kemudian pasien sembuh. 2 tahun yang lalu pasien mengeluhkan penyakit yang sama yakni bengkak kemerahan tidak disertakan nanah pada pinggir kuku, tidak nyeri dan tidak gatal pada ibu jari kaki kiri. Pasien berobat kedokter bedah dan dilakukan ekstraksi kuku setengahnya kemudian pasien sembuh Dari pemeriksaan dermatologikus ditemukan lesi di lipatan kuku ibu jari kaki sebelah kiri, dengan distribusi terlokalisir, bentuk dan susunan tidak khas, batas tegas sampai tidak tegas, ukuran lentikular, dengan efloresensi Infiltrat berbatas tegas dengan ekskoriasi dan krusta tipis berwarna kuning kehijauan dan kehitaman. V.
DIAGNOSIS KERJA Diagnosis Kerja
: Pionikia
Diagnosis Banding VI.
: Paronokia
PEMERIKSAAN LABOR a. Pemeriksaan Bakteriologis - Uji pewarnaan gram didapatkan bakteri berbentuk kokus yang -
bersifat gram positif. Dan didapatakan sel PMN
b. Pemeriksaan Rutin Mikologi (kerokan kuku + KOH 20%) Hasil : Negatif (tidak ditemukan hifa panjang dan bercabang)
c. Pemeriksaan Anjuran : Kultur Bakteri VII.
DIAGNOSIS Pionikia
VIII. TERAPI - Umum a. Cegah agar tidak terjadi trauma kembali pada kuku. b. Jaga agar kulit yang dikenai tetap kering. c. Jaga hygiene pada ujung kuku yang terkena. d. Usahakan untuk selalu mengganti kaus kaki setiap hari. e. Usahakan agar tidak menggunakan kaus kaki dan sepatu yang lembab Karena dapat menyebabkan infeksi semakin luas. f. Usahakan untuk kemana-mana saat ini menggunakan sandal, tidak usah menggunakan sepatu sementara ini.
-
Khusus Sistemik : - Amoxiclaf tab 625 mg, 3 x 625 mg setiap hari selama 1 minggu. Topikal : Larutan Permanganas kalikus 1:10.000 (Kasa dicelup kedalam larutan PK yang sudah diencerkan dengan air kemudian kompres pada lesi 3 x sehari selama 3 jam)
IX.
PROGNOSIS Quo ad vitam Quo ad sanationam Quo ad komestikum Quo ad functionam
: Bonam : Bonam : Bonam : Bonam
RESEP dr. Joko P Praktek Umum SIP.1210312034 Alamat: Jl. Perintis Kemerdekaan No. 7 Padang Hari Praktek : Senin-Jumat Jam Praktek : 18.00 – 21.00 No. Telp. 085271927572
Padang, 5 Maret 2018 R/ Tab Amoxiclaf 625 mg No. XXI S3dd tab 1 R/ PK 1/10000 No. I SUE di tempat Pro: Tn. A Usia : 25 tahun Alamat : Jl. Jati Rumah Gadang, No. 65
DISKUSI Telah dilaporkan kasus seorang pasien laki-laki berumur 25 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP. Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 5 Maret 2018 dengan diagnosis Pionikia. Diagnosis pada pasien ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa timbul bengkak kemerahan disertakan nanah, nyeri dan tidak gatal dipinggir kuku ibu jari kaki sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu. Awalnya bengkak kemerahan tidak bernanah, tidak nyeri dan tidak gatal dipinggir kuku ibu jari kaki sebelah kiri sebelum 2 hari yang lalu. Pasien ada riwayat memotong kuku yang salah, dimana motong kukunya harusnya datar, tpi pasien memotong kuku melengkung. Bengkak kemerahan tersebut kini dirasakan disertakan nanah, nyeri dan tidak gatal dipinggir kuku ibu jari kaki sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu. Sejak 4 bulan yang lalu pasien pernah berobat ke RSUP Dr. M. Djamil dan mendapat larutan PK 1:5000 tapi pasien tidak teratur memakainya. Pasien merasa keluhannya tidak berkurang dan pasien tidak kontrol lagi. Pasien ada riwayat memotong kuku yang salah, dimana motong kukunya harusnya datar, tpi pasien memotong kuku melengkung. Hal ini merupakan faktor predisposisi munculnya trauma pada kuku. Sesuai dengan teori bahwa terdapat gejala bengkak kemerahan disertakan nanah, nyeri dan tidak gatal dipinggir kuku ibu jari kaki sebelah kiri. Selain itu juga terdapat nanah hingga bawah kuku.
Pionikia adalah radang disekitar kuku oleh piokokus. Penyebab tersering adalah Staphylococcus aureus dan atau Streptococcus B hemolyticus. Penyakit ini didahului trauma. Manifestasi klinis khasnya adalah mulainya infeksi pada lipat kuku, terlihat tanda-tanda radang, kemudian menjalar ke matriks dan lempeng kuku, dapat terbentuk abses subungual. Dari pemeriksaan dermatologikus ditemukan lesi di lipatan kuku ibu jari kaki sebelah kiri, dengan distribusi terlokalisir, bentuk dan susunan tidak khas, batas tegas sampai tidak tegas, ukuran lentikular, dengan efloresensi Infiltrat berbatas tegas dengan ekskoriasi dan krusta tipis berwarna kuning kehijauan dan kehitaman. Hal ini sesuai dengan literatur mengenai pionikia. Diagnosis laboratorium dari pemeriksaan bakteriologis dengan uji pewarnaan gram didapatkan bakteri berbentuk kokus yang bersifat gram positif, dan didapatakan sel PMN. Sedangkan dari dermatofitosis dapat dilakukan preparat Kalium Hidroksida (KOH). Konsentrasi larutan KOH yang digunakan adalah 20% pada sediaan kuku. Pada pasien ini, tampak tidak adanya hifa bersekat dan bercabang. Dari hasil laboratorium dapat diteggakan diagnosis kerja yaitu pionikia. Pasien diberikan tatalaksana umum dan khusus. Tatalaksana umum pada pasien ini berupa menjelaskan tentang penyakit, bahwa penyakitnya disebabkan karena trauma dan juga kurangnya higiene sehingga kuman coccus itu masuk melalui tempat yang terjadi trauma. Cegah agar tidak terjadi trauma kembali pada kuku. Jaga agar kulit yang dikenai tetap kering. Jaga hygiene pada ujung kuku yang terkena. Usahakan untuk selalu mengganti kaus kaki setiap hari. Usahakan agar tidak menggunakan kaus kaki dan sepatu yang lembab karena dapat menyebabkan infeksi semakin luas. Usahakan untuk kemana-mana saat ini menggunakan sandal, tidak usah menggunakan sepatu sementara ini. Tatalaksana khusus yang diberikan berupa amoxiclaf 3 x 625 mg setiap hari selama 1 minggu. Hal ini dikarenakan Amoxiclaf bersifat sebagai antibiotic sistemik. Larutan Permanganas kalikus (PK) 1:10.000 juga diberikan pada pasien ini dengan cara kasa dicelup kedalam larutan PK yang sudah diencerkan dengan air kemudian kompres terbuka pada lesi 3 x sehari diberikan sebagai larutan antiseptic, selain itu juga untuk mengatasi fase akut dan eksudatif. Prognosis pada
pasien ini adalah quo ad sanationam bonam, quo ad vitam bonam, quo ad kosmetikum bonam, quo ad functionam bonam.