Auger Mining 3mg4z

Makalah Sistem Penambangan

METODE PENAMBANGAN “AUGER MINING” Dosen: Hendra Harisman, S.T., M.Eng.

Oleh : Siti Aminah Salim Rambe

1304108010014

Ibnu Khaldun Setiawan

1304108010032

Tuwanku Oza Sabilla

1304108010055

Firman Isnan

1404108010023

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 2016

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi sistem penambangan pada tambang permukaan atau yang lebih khususnya membahas tentang metode penambangan Auger Mining. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga ke depannya dapat lebih baik. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

( Kelompok 4)

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3 1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 3 1.2 Tujuan .................................................................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4 2.1 Pengertian Auger Mining ..................................................................................................... 4 2.2 Sistem Kerja Auger Mining ................................................................................................. 5 2.3 Kelebihan dan kekurangan metode auger mining ................................................................ 8 BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 10 3.1Kesimpulan ......................................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 11

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memilki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah. Salah satu sumberdaya tersebut adalah sumberdaya di sektor pertambangan, seperti emas, tembaga, nikel, timah, batubara dan lain-lain. Sumberdaya tersebut tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Seiring berkembangnya zaman, pengelolaan di sektor pertambangan menuntut adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga diperlukan kemampuan yang dapat menjawab tantangan tersebut. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan di bidang metode penambangan. Metode pertambangan secara umum dapat dibagi menjadi surface mining, underground mining, dan underwater mining. Tambang terbuka (surface mining) merupakan salah satu metode penambangan dimana segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar (Sulistianto, 2008). Tambang terbuka juga disebut sebagai open cut mining yaitu metode penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat permukaan. Dalam metode penambangan di permukaan ada beberapa metode yang digunakan, salah satunya ialah Auger Mining.

1.2 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui secara umum tentang sistem kerja yang ada pada metode penambangan Auger Mining. Di samping itu, penulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Penambangan.

3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Auger Mining Auger mining adalah sebuah metode penambangan yang berhadapan dengan dinding yang tinggi atau penambangan singkapan (outcrop recovery) lapisan batubara/endapan target dengan melakukan pemboran ke dalam lapisan endapan tersebut tanpa melakukan penggalian lapisan penutup (Sulistianto, 2008). Sebuah tambang dengan metode tambang terbuka suatu saat akan mencapai keadaan yang disebut ultimate pit limit, yaitu suatu batasan di mana suatu tambang sudah tidak ekonomis lagi dioperasikan dengan tambang terbuka. Hal ini disebabkan karena striping ratio-nya yang sudah tinggi. Dalam hal ini perbandingan antara bahan galian yang akan diambil dengan lapisan tanah penutupnya terlalu besar. Sehingga biaya untuk pengupasan lapisan penutup sangat besar tidak dapat ditutup dengan hasil bahan galiannya. Untuk masalah tersebut biasanya para ahli langsung mengambil keputusan dengan beralih ke metode tambang bawah tanah. Sebenarnya sebelum memutuskan untuk beralih ke metode tambang bawah tanah, ada satu alternatif lain yaitu Auger Mining. Auger Mining adalah suatu metode penambangan yang dilakukan dengan menambang bahan galian di dinding-dinding open pit yang sudah mencapai ultimate pit limit, biasanya digunakan pada pertambangan batubara sehingga nantinya akan membentuk lubang-lubang di dinding. Umumnya, auger mining digunakan untuk mendapatkan batubara diluar yang dapat diakses melalui kontur strip mining.Penggunaan metode ini terbatas, biasanya pada lapisan batubara horizontal atau sedikit miring. Auger mining dapat membuat lubang hingga 500 feet pada highwall tergantung pada kondisi dan jenis auger yang digunakan (Crowell, 2001). Auger mining lahir sebelum 1940-an untuk mendapatkan batubara pada sisi dinding tinggi (high wall) dari batas akhir tambang (pit limit) terbuka secara konvensional. Penambangan batubara dengan auger bekerja dengan prinsip drag bit rotary drill skala besar. Tanpa merusak lapisan batubara dan juga lapisan batuan di atasnya, auger mengekstraksi dan menaikkan batubara dari lubang dengan memanfaatkan ulir di stang-bor dan kungkungan dinding lubang bor.

4

2.2 Sistem Kerja Pada Auger Mining Pengembangan dan persiapan daerah untuk auger mining dilakukan bersamaan dengan pemakaian metode open cast atau strip mine. Setelah kondisi dinding tinggi, akan dilakukan metode auger mining untuk tahap penambangan selanjutnya. Pada kondisi dinding yang tinggi akan ditempatkan auger drill pada lokasi. Kondisi endapan yang dapat menggunakan metode ini berdasarkan Pfleider (1973) dan Anon (1979) adalah endapan yang memiliki penyebaran yang baik dan kemiringannya mendekati horizontal, serta kedalamannya dangkal (terbatas sampai ketinggian dinding dimana auger ditempatkan).

Gambar 2.2.a Auger Mining pada lapisan batubara dengan kemiringan lapisan rendah (Salem Tool Inc.,1996)

Gambar 2.2.b Auger Mining pada lapisan batubara dengan kemiringan lapisan curam (Salem Tool Inc.,1996)

5

Untuk menambang endapan batubara yang tipis dan tersingkap di lereng bukit digunakan auger head miner yang memiliki diameter 28-36 inchi (71-91cm). Kemudian alat ini diperbaiki menjadi twin auger yang berdiameter 20-28 inchi (50-71 cm) dengan kedalaman penggalian efektif 5 ft (1,5 m). Pada saat penambangan alat ini ditempatkan dibagian pinggir lombong (stope). Auger yang satu diletakkan di dasar lombong, sedang auger yang kedua dinaikkan sehingga alat tersebut digerakkan kesamping ke arah pinggir lombong diseberangnya dengan ditarik kabel yang diikatkan pada

2 buah jangkar penopang di kiri-

kanan alat. Gerakan kesamping itu dilakukan berulang-ulang sambil diikuti dengan gerakan maju. Batubara yang tergali diterima oleh chain conveyor pengumpul untuk diangkat ke luar lombong. Secara singkat, tahapan-tahapan penambangan dengan metode auger mining dapat dijelaskan sebagai berikut: a)

sistem ini terdiri atas beberapa komponen, yaitu: auger machine, cutting flight, auger flight, stacker conveyor, dan front-end loader.

b)

Penambangan auger dilakukan bersudut tegak-lurus terhadap highwall, dengan mendorong auger head (penggali) ke dalam lapisan batubara.

c)

Gerakan ulir dari proses penggalian akan membawa batubara hasil pemotongan menuju keluar lubang penggalian.

d)

Auger head didorong masuk oleh mesin auger kedalam lapisan batubara, lalu auger flight (batang auger) ditambahkan seiring dengan semakin dalamnya lubang penggalian.

e)

Setelah batang auger dipasang pada tempatnya, lalu ditarik oleh hydraulic rams.

f)

Tiap batang auger dihubungkan satu dengan lainnya dengan “latch pin assembly” yang dioperasikan dengan remote control dari ruang operator.

g)

Batubara yang keluar dari lubang auger lalu dibawa oleh side conveyor ke atas stacker belt untuk selanjutnya ditumpuk di stockpile.

Di samping itu, perlu diketahui juga bahwa terdapat beberapa persyaratan-persyaratan fisik penggunaan auger mining, yaitu: a) Diameter auger 0,5 – 3,0 meter b) Kedalaman penggalian auger 50 – 250 meter c) Single, double, atau triple d) Produktifitas 300 – 3.000 ton per shift e) Butuh lebar pengupasan (strip width) 25 – 35 meter

6

Gambar 2.2.c Tampak atas Auger Mining

Gambar 2.2.d Tampak samping Auger Mining

7

Gambar 2.2.e Contoh tambang dengan metode Auger Mining

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Auger Mining Ada beberapa kelebihan/keuntungan menggunakan metode auger mining, yaitu sebagai berikut : a) Dapat mencapai laju penetrasi yang tinggi. b) Volume perusakan tinggi dalam waktu yang singkat (pengambilan batubara tetap dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus membongkar OB). c) Tingkat polusi suara rendah. d) Tidak memerlukan medium pembilas untuk ihkan kompresor ataupun pompa pembilas. e) Auger generasi baru dengan daya yang lebih besar sedang dikembangkan, yang diharapkan dapat bekerja lebih efektif dengan ditambahkannya berbagai macam kontrol. Selain kelebihan diatas, auger mining juga memilki beberapa kekurangan/kelemahan, yaitu sebagai berikut : a) Auger juga memiliki kekurangan dengan menurunnya ukuran seiring dengan peningkatan kedalaman penggalian, tinggi head pemotong yang tetap (fixed), dan berbagai macam 8

keterbatasan dalam pengoperasian, sehingga mengurangi jumlah batubara yang seharusnya dapat di recovery. b) Auger tidak dapat dibelokkan naik turun mengikuti dip atau ke kiri-kanan didalam lapisan batubara karena strukturnya yang kaku. c) Jumlah tonase perolehan (recovery) batubara per meter highwall terbatas. d) Tidak selalu merupakan metode dengan biaya terendah. e) Umumnya tingkat produksi tergolong rendah.

9

BAB III PENUTUP 3.1

Kesimpulan Auger mining adalah sebuah metode penambangan untuk permukaan dengan dinding

yang tinggi atau penemuan singkapan (outcrop recovery) dari batubara dengan pemboran ataupun penggalian bukaan ke dalam lapisan di antara lapisan penutup. Penambangan batubara dengan auger bekerja dengan prinsip skala besar drag bit rotary drill, tanpa merusak batubara. Auger mengekstraksi dan menaikkan batubara dari lubang dengan memiringkan conveyor atau pemuatan dengan menggunakan loader ke dalam truk. Pengembangan dan persiapan daerah untuk auger mining dilakukan bersamaan dengan pemakaian metode open cast atau strip mine. Metode ini dilakukan jika kondisi dinding sudah tinggi, dan auger drilling dapat ditempatkan pada lokasi. Batubara yang telah didapatkan akan dengan auger drilling akan diangkut melalui conveyor yang menuju ke stockpile.

10

DAFTAR PUSTAKA Sulistianto, B. 2008. Diktat Sistem Penambangan. Departemen Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung. Suyartono. 2003. Good Mining Practice. Studi Nusa, Semarang. Anon. 1979. History of Mining and Minerals. John Myers Marketing, Eng. Mng. J., 1p. Salem Tool Inc. 1996. Mining Tools. USA.

11