Apa yang dimaksud dengan Jurnal? Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang digunakan dalam mencatat setiap aktivitas transaksi secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus di debet dan di kredit. Jurnal di dalam praktik akuntansi adalah tempat pertama kali untuk mencatat transaksi. Jurnal sendiri berasal dari bahasa Perancis (jour) artinya adalah hari. Buku jurnal berguna untuk menganalisis bukti transaksi sebelum dicatat ke dalam akun. Memang akan lebih praktis apabila bukti transaksi langsung dicatat ke akun yang terpengaruh. Namun ada beberapa kelemahan yang dapat terjadi, diantaranya sulit menemukan kesalahan apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan. Di samping itu juga tidak ada catatan mengenai terjadinya transaksi dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan tersebut maka pencatatan dilakukan dengan bertahap. Terlebih dahulu lakukan analisa dan pencatatan ke dalam buku jurnal sebelum bukti transaksi di catat pada akun. Kenapa diperlukan jurnal umum untuk mencatat transaksi akuntansi? Ada beberapa macam bentuk jurnal, pada dasarnya bentuk jurnal dibedakan menjadi duka, yakni jurnal umum dan jurnal khusu. Pada pembahasn kali ini kita akan fokus pada pembahasan jurnal umum. Jurnal umum adalah tempat untuk mencatat seluruh aktivitas transaksi keuangan tanpa terkecuali, sedangkan jurnal khusus adalah tempat untuk mencatat beberapa jenis transaksi tertentu yang berkaitan dengan jurnal khusus tersebut. Pada dasarnya pihak perusahaan bebas memilih pemakaian jenis buku jurnal, tapi ada baiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Dasar pemilihan penggunaan buku jurnal mempertimbangkan faktor efektivitas dan efisiensi bagi perusahaan.Penjurnalan atau pencatatan transaksi pada jurnal umum adalah tahap kedua dalam siklus akuntansi setelah melakukan analisa terhadap bukti transaksi. Untuk mencatat transaksi – transaksi pengeluaran dan penerimaan kas perusahaan maka dalam Akuntansi harus dicatat menggunakan jurnal umum. Pencatatan jurnal umum harus dicatat secara kronologis. Untuk mengisi jurnal umum menggunakan sistem double entry atau berpasangan. Penemu sistem pencatatan akuntansi double entry adalah bapak Akuntansi, Luca Pacioli pada saat revolusi Inggris. Pencatatan transaksi pada jurnal umum merupakan materi dasar juga yang harus dipahami karena jurnal umum menjadi langkah awal dalam membentuk laporan keuangan. Apa saja Fungsi dari Jurnal umum? Dari penjelasan di atas, jurnal mempunyai beberapa fungsi: 1. Fungsi Historis Artinya, setiap bukti transaksi dilakukan secara kronologis,urut, sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi. 2. Fungsi MencatatArtinya, semua transaksi jangan sampai ada yang tertinggal dicatat dalam buku jurnal.
3. Fungsi Analisis Artnya, pencatatan pada jurnal adalah hasil analisis yang berwujud pendebitan dan pengkreditan akun-akun yang terpengaruh beserta jumlahnya. 4. Fungsi Instruktif Artinya, catatan yang terdapat pada jurnal adalah perintah untuk melakukan pendebitan dan pengkreditan akun buku besar sesuai dengan catatan yang terdapat pada jurnal. 5. Fungsi Informatif Artinya, fungsi dari jurnal adalah memberikan informasi atau penjelasan mengenai transaksi yang terjadi untuk dilakukan pencatatan. Bagaimana Bentuk Jurnal Umum pada Akuntansi?
Dalam jurnal umum terdapat sisi debet dan sisi kredit, jika kita mencatat suatu transaksi maka kedua sisi tersebut harus balance dan ingat sisi kredit nama akunnya harus menjorok ke dalam. Masih banyak orang yang masih bingung dengan sistem menjurnal karena mereka bingung untuk memasukan ke akun mana dan jika jurnal salah maka semua siklus akuntansi Anda akan salah. Jurnal umum akan menjadi dasar dan pedoman Anda dalam membuat laporan keuangan. Bagaimana langkah yang tepat menjurnal transaksi umum pada akuntansi? Untuk membuat jurnal akuntansi juga memerlukan beberapa langkah, yaitu :
– Identifikasi nama perkiraan mana dan kelompok akun apa yang berhubungan dengan transaksi – Identifikasi untuk saldonya akan mengurangi atau menambah. Perhatikanlah saldo normal dan jenis kegiatan transaksinya untuk mengidentifikasinya. – Telitilah dalam menulis nominal transaksi, jangan sampai salah tulis. Bila perlu cek kembali beberapa kali angka yang ditulis dengan angka yang ada di bukti transaksi. – Lakukan analisa untuk mengetahui jumlah yang di debet dan di kredit harus sama.
Untuk menghindari kesalahan – kesalahan dalam menjurnal dan untuk memudahkan Anda dalam memilih bagian akun mana yang dijurnal maka Anda harus mengetahui saldo normal dari setiap kelompok akun.
Contoh Kasus Jurnal Umum Berikut beberapa contoh transaksi dan jurnal umumnya : 2006 1 M. Abas menginvestasikan Rp.2.000.000,- dalam perusahaannya PT XXX Mei 2 Perusahaan membayar Rp.200.000,- untuk sewa kantor bulan pertama 3 Diterima sebanyak Rp.1.000.000,- sebagai uang jasa dari pelanggan tunai 4 Dibeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp.1.000.000,5 Dibayar hutang sebesar Rp.500.000,- kepada toko Peramata