ANALISIS JABATAN
1. Nama Jabatan : Bidan Pertama 2. Kode Jabatan : 3. Unit Kerja
: UPTD Puskesmas Air Molek
4. Kedudukan Dalam struktur Organisasi
Kepala Dinas Kesehatan Kab INHU
Kepala UPTD Puskesmas Air Molek
Promosi Kesehatan
Bidan Ahli 1. Muda 2. Madya
Bidan Pertama
Gizi KIA Kes. Lingkungan
Bidan Terampil 1. Pelaksana 2. Pelaksana Lanjutan 3. Penyalia
P2P Laboratorium
5. Ikhtisar Jabatan: Jabatan fungsional bidan pertama merupakan salah satu bagian dari jabatan fungsional bidan ahli. Bidan pertama memiliki uraian tugas mulai dari persiapan, pengkajian, analisis, merencanakan, melakukan asuhan kebidanan
patologi
dan
kegawatdaruratan
kebidanan,
kolaborasi,
rujukan, konseling serta pelayanan kesehatan masyarakat. Sasaran pelayanan kebidanan dilakukan kepada wanita sepanjang siklus hidupnya. Pelayanan kebidanan diberikan kepada ibu hamil, bersalin, ibu nifas, bayi, anak, remaja, meneopause lanjut usia dan pelayanan KB serta pelayanan kesehatan masyarakat sesuai dengan prosedur yang berlaku.
1
6. Rincian Tugas: 1) Melakukan Persiapan Pelayanan Kebidanan. Tahapan : a. Mempersiapkan tempat yang nyaman menjaga privasi klien. b. Mempersiapkan waktu pasien c. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sesuai kondisi pasien. 2) Melakukan Anamnesa Kepada Klien Kasus Patologi Kebidanan.. Tahapan: a. Melakukan anamnesa umum yaitu data umum pasien. b. Melakukan
anamnesa
kepada
pasien
terkait
keluhan
yang
dirasakan. c. Melakukan anamnesa khusus terkait dengan masalah kebidanan. d. Anamnesa
terhadap
riwayat
kasus
patologi
kebidanan
pada
kehamilan dan persalinan yang lalu. e. Melakukan anamnesa juga melibatkan anggota keluarga terdekat. 3) Melakukan
Anamnesa
Kepada
Klien
Kasus
Kegawatdaruratan
Kebidanan. Tahapan: a. Melakukan anamnesa umum yaitu data umum pasien. b. Melakukan
anamnesa
kepada
pasien
terkait
keluhan
yang
dirasakan. c. Melakukan anamnesa khusus terkait dengan masalah kebidanan. d. Anamnesa terhadap riwayat kasus kegawatdaruratan kebidanan pada kehamilan dan persalinan yang lalu. e. Melakukan anamnesa juga melibatkan anggota keluarga terdekat. 4) Melaksanakan
Pemeriksaan
Fisik
Klien
pada
Kasus
patologi
kebidanan. Tahapan: a. Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan fisik pasien secara umum. Pemeriksaan secara sistematis dari kepala hingga kaki. b. Melakukan pemeriksaan palpasi pada perut ibu yaitu melakukan Leopold 1 sampai Leopold IV jika pasien hamil. c. Melakukan palpasi untuk mengidentifikasi kondisi Rahim. d. Melakukan pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah.
2
e. Melakukan pemeriksaan genetalia eksterna jika diperlukan. 5) Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Klien pada Kasus Kegawatdaruratan Kebidanan. Tahapan: a. Menimbang berat badan, mengukur tinggi badan dan mengukur lingkar lengan atas (LILA) b. Mengukur tekanan darah, mengukur suhu tubuh, nadi dan pernafasan. c. Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan fisik pasien secara umum. Pemeriksaan secara sistematis dari kepala hingga kaki. d. Jika klien hamil petugas melakukan pemeriksaan palpasi pada perut ibu yaitu melakukan Leopold 1 sampai Leopold IV. e. Melakukan pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah. f.
Melakukan pemeriksaan genetalia eksterna jika diperlukan.
6) Menegakkan Diagnosa Kebidanan Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Tahapan: a. Diagnosa
ditegakkan
berdasarkan
hasil
anamnesa
dan
pemeriksaan fisik. b. Diagnosa Kebidana terdiri dari : Gravid, Paritas, Abortus, Jumlah anak hidup, Usia Kehamilan (dalam minggu), Posisi Janin, Lertak Janin, Intra uteri atau ekstra uteri, Apakah anak tunggal atau ganda? c. Menegakkan diagnosa terkait Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. 7) Melakukan Kolaborasi dengan Tim Kesehatan Lain pada Kasus Patologi Kegawatdaruratan Kebidanan. Tahapan:
Dalam
memberikan
pelayanan
kebidanan
perlu
berkolaborasi dengan tim kesehatan lain yang terkait dengan Kasus Patologi Kegawatdaruratan Kebidanan ibu dan anak. Kolaborasi dilakukan dengan : a. Tim Promosi kesehatan b. Program Gizi c. Bagian Laboratorium. d. Bagian kesehatan lingkungan. e. Program pencegahan dan pengendalian penyakit.
3
f. Dokter jika diperlukan 8) Menyusun Rencana Operasional Asuhan Lain pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Tahapan: a. Menyusun rencana yang akan dilakukan. b. Rencana disusun secara sistematis. c. Rencana disusun berdasarkan masalah yang dihadapi oleh ibu. d. Rencana disusun berdasarkan kebutuhan ibu. 9) Mempersiapkan Klien Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Tahapan yang dilakukan dalam mempersiapkan klien kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan antara lain: a. Persiapan tindakan yang akan dilakukan. b. Perisiapan fisik klien. c. Persiapan psikis klien, memberikan motivasi kepada klien dan keluarga agar klien siap menerima asuhan yang akan diberikan. d. Persiapan untuk kolaborasi. e. Persiapan rujukan jika diperlukan. 10) Mempersiapkan
Alat
dan
Obat
klien
pada
Kasus
Patologis
Kegawatdaruratan Kebidanan. Tahapan mempersiapkan alat dan obat adalah : a. Menentukan
peralatan
medis
untuk
tindakan
yang
akan
dilakukan. b. Pastikan alat dalam kondisi baik dan steril. c. Susun dan urutkan alat dan obat berdasarkan kebutuhan. d. Mendekatkan alat-alat yang dibutuhkan agar mudah dijangkau ketika memberikan pelayanan. e. Perhatikan lebel pada obat, pastikan obat yang dimaksud benar dan dalam kondisi baik. 11) Melaksanakan Asuhan Kebidanan Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Tahapan asuhan kebidanan antara lain memberikan pelayanan asuhan kebidanan Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan sesuai dengan kasus ibu saat itu. Asuhan kebidanan merupakan penerapan dan fungsi kegiatan yang menjadi tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan klien yang mempunyai kebutuhan atas masalah dalam bidang kesehatan masa ibu hamil, masa ibu bersalin
4
dan masa nifas
Asuhan kebidanan yang dilakukan berdasarkan
standar operasional prosedur (SOP) Kemenkes RI. Kegawatdaruratan dapat terjadi pada : a. Masa kehamilan seperti perdarahan, hipertensi, kejang. b. Persalinan, seperti distosia bahu, perdarahan, hipertensi. c. Pada masa post partum, seperti atonia uteri, hipertensi, kejang. d. Masa nifas, seperti hipertensi, infeksi, masalah psikologi dan lainlain. 12) Melakukan
Konseling
pada
Kasus
Patologis
Kegawatdaruratan
Kebidanan. Tahapan : Tahapan konseling pada Kasus Kasus kegawatdaruratan Kebidanan adalah : a. Awali dengan menjalin hubungan baik dan terbuka agar timbul rasa percaya pasian dan keluarga. b. Pada kondisi kegawatdaruratan konseling selain diberikan pada pasien juga pada suami dan keluarga. a. Lakukan konseling sesuai tahapan SATU TUJU. Sapa klien, tanyakan keluhan klien, uraikan masalah yang dihadapi, temu wicara serta sepakati jadwal kunjungan ulang. 13) Melakukan rujukan kasus fisiologis Tahapan a. Tahapan melakukan rujukan fisiologis mulai dari persiapan pasien, persiapan petugas dan peralatan. b. Rujukan kasus fisiologis dilakukan pada ibu dengan kondisi fisiologis tanpa kelainan. c. Rujukan fisiologis dimaksud untuk memperoleh pelayanan lain diluar pelayanan kebidanan, seperti pelayanan gizi, kesehatan lingkungan, pencegahan penyakit menular, dan lain-lain. d. Rujukan ke laboratorium untuk pemeriksaan penunjang. 14) Melakukan rujukan kasus patologis Tahapan Tahapan melakukan rujukan patologis adalah: a. Persiapan pasien, pasien secara fisik dan mental harus siap dengan petugas baru yang memberikan pelayanan ditempat rujukan.
5
b. Persiapan petugas, harus ada petugas yang mendampingi selama proses rujukan. c. Persiapan transportasi, biaya dan persiapan jaminan kesehatan. d. Persiapan peralatan kegawatdaruratan kebidanan selama proses rujukan. e. Rujukan kasus patologis dilakukan pada ibu baik ibu hamil, bersalin dan nifas dengan kondisi patologi kebidanan. f. Rujukan patologis dimaksud untuk memperoleh pelayanan kasus patologi kebidanan. g. Petugas memberikan motivasi kepada ibu dan keluarga tentang kondisi yang dialami ibu dan tentang proses rujukan patologi 15) Melakukan
Evaluasi
Asuhan
Kebidanan
pada
Kasus
Patologis
Kegawatdaruratan Kebidanan. Tahapan Tahapan evaluasi atau Penilaian : a. Dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan. b. Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada kartu catatan pasien. c. Evaluasi
dilakukan
sesuai
dengan
standar.
Hasil
evaluasi
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi pasien. 16) Melakukan
Dokumentasi
Kasus
Patologis
Kegawatdaruratan
Kebidanan. Tahapan dokumentasi kebidanan berisikan catatan asuhan kebidanan kasus
patologis
kegawatdaruratan
kebidanan
yang
dilakukan
pencatatan pada : a. Buku KIA b. Kohort ibu atau anak c. Buku kunjungan. d. Status pasien e. Catatan lainnya seperti partograf. 17) Melaksanakan Tugas Jaga Shif di Puskesmas Perawatan (On Call). Tahapan : Tahapan kegiatan melaksanakan tugas jaga shif di Puskesmas perawatan berupa jadwal On Call : a. Petugas mengetahui jadwal on call masing-masing
6
b. Petugas on call menjalin komunikasi dengan petugas yang bertugas di Puskesmas pada waktu yang sama. c. Siap 24 jam di call dan siap memberikan bantuan segera. d. Siap dengan solusi tindakan yang akan dilakukan oleh petugas yang sedang piket di Puskesmas. 18) Melaksanakan Asuhan pada Keluarga/Masyarkat/Kelompok Tahapan : Tahapan yang dilakukan oleh petugas dalam memberikan asuhan kepada keluarga/masyarakat/kelompok adalah : a. Lakukan pendataan terhadap anggota keluarga, masyarakat, kelompok. b. Tentukan keluarga, masyarakat, kelompok yang akan diberikan asuhan. c. Lakukan anamnesa terhadap keluarga, masyarakat, kelompok menggunakan daftar pertanyaan sesuai kebutuhan. d. Identifikasi masalah kesehatan keluarga, masyarakat, kelompok. e. Tentukan
masalah
kesehatan
yang
ditemukan
pada
keluarga/masyarakat/kelompok. f. Prioritaskan
masalah
kesehatan
yang
dihadapi
oleh
keluarga/masyarakat/kelompok. g. Berikan asuhan kebidanan berdasarkan masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga/masyarakat/kelompok. h. Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap asuhan yang telah diberikan pada keluarga/masyarakat/kelompok. 19) Keanggotaan dalam Organisasi Profesi Bidan sebagai Anggota Aktif. Tahapan ‘ Tahapan kegiatan keanggotaan organisasi profesi secara aktif : a. Membuat permohonan menjadi anggota IBI Kab. Indragiri Hulu. b. Melampirkan persyaratan antara lain foto copy KTP, foto copy ijazah diploma III Kebidanan, surat keterangan sehat, pas foto, rekomendasi dari ketua IBI ranting. c. Membayar iuran poko dan iuran wajib yang telah ditentukan. d. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh organisasi IBI. e. Keanggotaan dalam organisasi IBI dibuktikan dengan adanya kartu tanda anggota (KTA) dan tercatat di anggota IBI Cabang Indragiri Hulu.
7
20) Mengikuti Seminar Ilmiah Bidang Kesehatan Sebagai Peserta. Mengikuti seminar-seminar yang sifatnya ilmiah baik semianar kebidanan maupun seminar kesehatan secara umum. Tahapan kegiatan adalah : a. Proses pendaftaran b. Seminar yang diikuti harus terakreditasi oleh organisasi profesi. c. Perperan serta aktif selama seminar berlangsung. d. Adanya surat tugas mengikuti seminar dari atasan langsung.
8
7. Bahan Kerja : No
Bahan Kerja
Penggunaan Dalam Tugas
1
Persiapan waktu Kesiapan pasien
Melakukan Kebidanan.
2
SOP Anamnesa
3
SOP Anamnesa
4
6
Daftar tilik, lembar observasi Daftar tilik, lembar observasi Hasil pemeriksaan
7
Bentuk koordinasi
8
Standar rencana asuhan kebidanan
9
Standar persiapan klien
Melakukan Anamnesa Kepada Klien Kasus Patologis Kebidanan. Melakukan Anamnesa pada Klien Kasus Kegawatdaruratan Kebidanan Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Klien pada Kasus Patologis Kebidanan. Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Klien pada Kasus Kegawatdaruratan Kebidanan Menegakkan Diagnosa Kebidanan Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Melakukan Kolaborasi dengan Tim Kesehatan Lain pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Menyusun Rencana Operasional Asuhan Lain pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Mempersiapkan Klien Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Mempersiapkan Alat dan Obat pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Klien Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Melakukan Konseling pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Melakukan Rujukan Kasus Fisiologis
5
10
SOP, Nama dan jenis obat
11
Standar Asuhan Kegawatdaruratan Kebidanan. Pedoman konseling
12 13 14 15
Formulir rujukan, status pasien Surat rujukan peralatan kegawatdaruratan kebidanan. SOP evaluasi
16
SOP dokumentasi kebidanan
17
Jadwal Jaga, Ponsel.
18 19
Surat tugas, Pedoman asuhan, Transportasi, Alat tulis. Kartu anggota
20
Surat tugas dari atasan
Persiapan
Pelayanan
Melakukan Rujukan Kasus Patologis Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Melakukan Dokumentasi Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Melaksanakan Tugas Jaga Shif di Puskesmas Perawatan (On Call). Melaksanakan Asuhan pada Keluarga/ Masyarkat/Kelompok Keanggotaan dalam Organisasi Profesi Bidan sebagai Anggota Aktif Mengikuti Seminar Ilmiah Bidang Kesehatan Sebagai Peserta.
9
8. Perangkat/Alat Kerja: No 1 2 3 4
5 6 7
8 9 10
11 12 13 14
Bahan Kerja
Penggunaan Dalam Tugas
Persiapan Peralatan, tempat tidur, Kesiapan pasien, keluarga. Alat tulis, status pasien, Buku KIA. Alat tulis, status pasien, Buku KIA. Timbangan, pita ukur, Tensi meter, sarung tangan, Termometer, Jam dengan detik. Timbangan, pita ukur, Tensi meter, sarung tangan, Termometer, Jam dengan detik.
Melakukan Persiapan Pelayanan Kebidanan.
Alat tulis, status pasien, buku , buku kohort.
Menegakkan Diagnosa Kebidanan Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan
Tenaga terkait yaitu petugas gizi, laboratorium, promosi kesehatan, petugas kesling. Standar rencana asuhan kebidanan kegawatdaruratan kebidanan. Tempat tidur, Peralatan kegawatdaruratan kebidanan. Jenis obat, peralatan obat injeksi, spuit, kapas, cairan infus, infus set, abocade. SOP, Peralatan kegawatdaruratan kebidanan, tempat tidur ginekologi.
Melakukan Kolaborasi dengan Tim Kesehatan Lain pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Menyusun Rencana Operasional Asuhan Lain pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Mempersiapkan Klien Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Mempersiapkan Alat dan Obat pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Klien Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan.
Ruangan yang nyaman, alat peraga, meja, kursi.
Melakukan Konseling pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan.
Formulir rujukan, status pasien Formulir rujukan, peralatan kegawatdaruratan kebidanan.
Melakukan Rujukan Kasus Fisiologis
Melakukan Anamnesa Kepada Klien Kasus Patologis Kebidanan. Melakukan Anamnesa pada Klien Kasus Kegawatdaruratan Kebidanan Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Klien pada Kasus Patologis Kebidanan. Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Klien pada Kasus Kegawatdaruratan Kebidanan
Melakukan Rujukan Kasus Patologis Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Melakukan Dokumentasi Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan.
15
Buku catatan, status pasien, peralatan medis.
16
Buku catatan, status pasien, buku , kamera.
17
Jadwal Jaga, Ponsel.
Melaksanakan Tugas Jaga Shif di Puskesmas Perawatan (On Call).
18
Surat tugas, Pedoman asuhan, Transportasi, Alat tulis.
Melaksanakan Asuhan pada Keluarga/ Masyarkat/Kelompok.
19
Kartu anggota
Keanggotaan dalam Organisasi Profesi Bidan sebagai Anggota Aktif.
20
Surat tugas dari atasan
Mengikuti Seminar Ilmiah Bidang Kesehatan Sebagai Peserta.
10
9. Hasil Kerja : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Hasil Kerja Melakukan Persiapan Pelayanan Kebidanan. Melakukan Anamnesa Kepada Klien Kasus Patologis Kebidanan. Melakukan Anamnesa pada Klien Kasus Kegawatdaruratan Kebidanan Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Klien pada Kasus Patologis Kebidanan. Melaksanakan Pemeriksaan Fisik Klien pada Kasus Kegawatdaruratan Kebidanan Menegakkan Diagnosa Kebidanan Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Melakukan Kolaborasi dengan Tim Kesehatan Lain pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Menyusun Rencana Operasional Asuhan Lain pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Mempersiapkan Klien Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Mempersiapkan Alat dan Obat pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Klien Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Melakukan Konseling pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Melakukan Rujukan Kasus Fisiologis Melakukan Rujukan Kasus Patologis Melakukan Evaluasi Asuhan Kebidanan pada Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan Melakukan Dokumentasi Kasus Patologis Kegawatdaruratan Kebidanan. Melaksanakan Tugas Jaga Shif di Puskesmas Perawatan (On Call). Melaksanakan Asuhan pada Keluarga/ Masyarkat/Kelompok. Keanggotaan dalam Organisasi Profesi Bidan sebagai Anggota Aktif. Mengikuti Seminar Ilmiah Bidang Kesehatan Sebagai Peserta.
Satuan Hasil Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Klien Rujukan Rujukan Kegiatan Kegiatan Kali Kegiatan Kegiatan Kali
10. Tanggung Jawab : a. Bahan Kerja b. Alat Kerja c. Proses kerja
: Ketepatan dan keefisienan penggunaan bahan kerja. : Ketepatan penggunaan perangkat kerja. : kelancaran pelaksanaan pekerjaan/tugas terhadap prosedur/SOP dan/atau ketentuan yang berlaku.
11
d. Hasil kerja e. Sumberdaya
: Kesesuaian kuantitas dan kualitas hasil kerja terhadap target/beban kerja. : Kesesuaian kuantitas dan kualitas sumber daya manusia.
11. Wewenang : a. Bahan Kerja b. Alat Kerja c. Proses kerja
d. Hasil kerja e. Sumberdaya Manusia
: Menentukan bahan kerja yang sesuai dengan standar/kebutuhan tugas. : Menentukan alat kerja yang sesuai dengan standar/kebutuhan tugas. : Menolak pelaksanaan pekerjaan/tugas yang tidak sesuai prosedur/SOP dan/atau ketentuan yang berlaku. : Menentukan kuantitas dan kualitas hasil kerja sesuai dengan target/beban kerja. : Menilai Kesesuaian kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia.
12. Korelasi Jabatan : No
Jabatan
1
Bidan Terampil
2
Bidan Ahli
3
Program Promkes
4
Program Gizi
5
Program Kesling
6
Unit Kerja/Instansi
Dalam Hal
Puskesmas Air Molek Puskesmas Air Molek Puskesmas Air Molek
Konsultasi dan kolaborasi
Puskesmas Air Molek Puskesmas Air Molek
Kolaborasi program terkait dan koordinasi
Program P2P
Puskesmas Air Molek
Kolaborasi program terkait dan koordinasi
7
Analis Laboratorium
Kolaborasi program terkait dan koordinasi
8
Bagian Farmasi
Puskesmas Air Molek Puskesmas Air Molek
9
Dokter
Puskesmas Air Molek
Konsultasi dan kolaborasi.
12
Konsultasi dan kolaborasi Kolaborasi program terkait dan koordinasi
Kolaborasi program terkait dan koordinasi
Kolaborasi program terkait dan koordinasi
13. Kondisi Lingkungan Kerja :
No
Aspek
Faktor
1
Tempat Kerja
Di dalam dan di luar ruangan
2
Suhu
Sedang dengan perubahan
3
Udara
Sedang
4
Keadaan ruangan
Sedang
5
Letak
Datar
6
Penerangan
Terang
7
Suara
Tenang
8
Keadaan tempat kerja
Bersih
9
Getaran
Ada
14. Resiko Bahaya : No
Fisik/Mental
Penyebab
1
Tidak ada
-
15. Syarat Jabatan : a) Pangkat/Gol.Ruang b) Pendidikan c) Kursus/Diklat Penjenjangan Teknis d) Pengalaman Kerja
: :
Minimal Penata Muda/III a Minimal Diploma IV Kebidanan
:
Diklat Fungsional bidan ahli
:
e) Pengetahuan Kerja
:
f) Keterampilan Kerja
:
Tidak ada persyaratan khusus untuk pengalaman. Permenkes RI terkait petunjuk dan peraturan jabatan fungsional bidan terampil maupun bidan ahli. Keterampilan melakukan identifikasi masalah patologis kegawatdaruratan kebidanan, asuhan kebidanan, konseling, monitoring, evaluasi serta pencatatan dan pelaporan. Keterampilan atau seni memberikan asuhan kebidanan normal, patologis dan kegawatdaruratan kebidanan.
13
g) Bakat Kerja : 1) G : Intelegensia Kemampuan belajar secara umum 2) P : Bakat Penerapan Bentuk Kemampuan menyerap perincian-perincian yang berkaitan dalam obkek atau dalam gambar atau dalam grafik 3) Q : Bakat Ketelitian Kemampuan menyerap perincian-perincian yang berkaitan dalam bahan verbal atau dalam tabel h) Temperamen Kerja : 1) M (MVC) : Measurable and verifiable criteria (kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan pengambilan kesimpulan, pembuatan pertimbangan atau pembuatan keputusan berdasar kriteria yang dapat diukur atau diuji) jabatan-jabatan yang menuntut hubungan dengan orang lain dalam situasi komunikasi yang intens/mendalam 2) P (DEPL) : Dealing With People (Kemampuan menyesuasaikan diri dalam berhubungan dengan orang lain lebih dari hanya penerimaan dsn pemberian instruksi) jabatan – jabatan yang menuntut hubungan dengan orang lain dalam situasi komunikasi yang intens/mendalam. 3) R (REPCON) : Repentive and Continuous(kemmpuan menyesuaikan diri dengan kegiatan yang berulang atau secara terus menerus melakukan kegiatan yang sama sesuai dengan perangkat prosedur, urutan atau kecepatan tertentu). Jabatan – jabatan yang tugas-tugasnya dilaksanakan secara rutin yang tidak memberikan variasi atau kesempatan untuk membuat pertimbangan pribadi i) Minat Kerja : 1) Realistik
2) Investigatif
3) Artistik
4) Sosial
: Aktivitas – aktivitas yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur atau sitemik terhadap objek/alat/benda/mesin. : Aktifitas yang memerlukan penyelidikan observasional, simbolik dan sistematik terhadap fenomena dan kegiatan ilmiah. : Aktifitas yang sifatnya ambigu, kreatif, bebas dan tidak sistematis dalam proses penciptaan produk/ karya bernilai seni. : Aktifitas yang bersifat sosial atau memerlukan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain.
14
j) Upaya Fisik
:
1) Berdiri
: Mampu
berdiri
tanpa
bantuan
alat
dan
sandaran 2) Berjalan
: Mampu berjalan dijalan rata, mendaki dan menurun.
3) Duduk
: Bisa duduk dengan berbagai posisi
4) Berbicara
: Mampu berbicara verbal maupun non verbal
5) Mendengar
: Pendengaran baik dan bisa menganalisa pesan lisan.
k) Kondisi fisik
:
1)
Jenis Kelamin
: Wanita
2)
Umur
: 42 Tahun
3)
Tinggi Badan
: 159 Cm
4)
Berat Badan
: 53 Kg
5)
Postur Badan
: Biasa
6)
Penampilan
: Biasa
7)
Fungsi Kerja
:
a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k)
D1 D2 D3 D4 D5 D6 01 03 06 07 08
: : : : : : : : : : :
Mengkoordinasikan Menganalisa Menyusun Menghitung Membandingkan/mencocokan Menyalin Berunding Menyelia Berbicara (informasi) Melayani Menerima intruksi
15
16. Prestasi Kerja Yang Diharapkan : No
Satuan Hasil Kerja
Jumlah Satuan
Waktu Penyelesaian (Menit)
1
Kegiatan
496
5
2
Kegiatan
375
15
3
Kegiatan
124
15
4
Kegiatan
375
15
5
Kegiatan
124
15
6
Kegiatan
124
15
7
Kegiatan
124
15
8
Kegiatan
124
15
9
Kegiatan
124
15
10
Kegiatan
124
15
11
Kegiatan
124
55
12
Klien
124
30
13
Rujukan
14
10
14
Rujukan
18
60
15
Kegiatan
124
15
16
Kegiatan
124
15
17
Tiap Kali
22
60
18
Kegiatan
48
120
19
Tahun
1
60
20
Kali
3
300
17. Butir Informasi Lain :
16
LEMBAR DISPOSISI
Nama Jabatan Syarat Jabatan
: Bidan Pertama : Nilai angka kredit minimal 100 poin, pangkat minimal Penata muda/III a, Pendidikan Minimal Diploma IV Kebidanan, memiliki STR dan sudah mengikuti diklat fungsional bidan Ahli.
Air Molek, 20 September 2018 Yang Membuat, Bidan Pertama
Mengetahui Atasan Langsung Kepala UPTD Puskesmas Air Molek
ARIF TRIWARDOYO, SKM Penata/III c NIP.19830307 200501 1 003
ASYUNIATI, SST Penata Muda/III a NIP. 19760621 200801 2 019
17