METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan
: Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)
Lokasi pekerjaan
: Kecamatan Gunungwungkal
Waktu
:180 (seratus delapan puluh) HK sejak SPMK.
Waktu Pelaksanaan
: Dana APBN Tahun Anggaran 2019
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page1
METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Lokasi pekerjaan Waktu
: Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal – GajihanKec.Gunungwungkal (DID) : Kecamatan Gunungwungkal :180 (seratus delapan puluh) HK sejak SPMK.
A. UMUM Data pekerjaan Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal – Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID)sebagai berikut: 1. Lokasi : Kecamatan Gunungwungkal 2. Masa Pelaksanaan : 180HK sejak SPMK 3. Masa Pemeliharaan : 180 hari kalender B. KONSEP DASAR PEMIKIRAN Konsep dasar pemikiran yang melandasi Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal – Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) ini didasarkan pada : Hasil survey di lokasi pekerjaan Gambar Spesifikasi teknis Standar-standar External dan Internal C. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan meliputi Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal – Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID). Adapun pekerjaan Jembatan Ruas Jalan sebagai berikut :
I. II. III. IV. V.
VI.
DIVISI 1. UMUM a. Mobilisasi & demobilisasi b. Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH a. Galian Biasa b. Timbunan Pilihan dari sumber galian DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR a. Lapis Pondasi Agregat Kelas A DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL a. Lapis Perekat - Aspal Cair b. Latasir Kelas A (SS-A) DIVISI 7. STRUKTUR a. Beton mutu sedang fc25 Mpa (tanpa bekisting) b. Beton mutu sedang fc20 MPa (tanpa bekisting) c. Beton mutu rendah fc10 Mpa (tanpa bekisting) d. Baja Tulangan U24 Polos e. Penyediaan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa) f. Pemasangan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa) g. Pasangan Batu h. Perletakan Elastomer jenis 2 (300 x 400 x 50) i. Sandaran (Railing) j. Nomenklatur Jembatan k. Pembongkaran Pasangan Batu l. Pembongkaran Balok Baja (Steel Stringers) m. Pembongkaran Lantai Jembatan Kayu DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR a. Penetrasi Macadam untuk Pekerjaan Minor
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page2
VII.
DIVISI 11. PEKERJAAN TAMBAHAN a. Membuat 1 m2 bekisting untuk pondasi b. Membuat 1 m2 bekisting untuk lantai (tanpa perancah) c. Membuat 1 m2 bekisting untuk dinding d. Plesteran 14 e. Siaran 12 f. Membuat Batu Rai g. Cat-catan h. Pekerjaan Pembuatan Kisdam / Pengeringan i. Pengadaan & Pasang Will doop 2,5 j. Pekerjaan Las-lasan k. Pipa Drain 1,5
D. SITUASI PROYEK 1. Lokasi Proyek Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati
Gambar 1.PetaLokasiProyek
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page3
I.
DIVISI 1. UMUM 1. PERSIAPAN 1.1. Pembuatan Job Mix Design Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan sampel bahan dari quary yang berada di lokasi setempat atau yang berdekatan dengan lokasi tersebut, diantanya: batu, pasir dan bahan Timbunan Pilihan selanjutnya dibawa ke laboratorium job Mix Formula/Job Mix Design yang akan dipakai sebagai acuan kerja dalam pelaksanaan proyek. 1.2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp, pembuatan Kantor Lapangan dan fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksaan pekerjaan. 1.3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas transportasi dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai disetiap kegiatan lapangan. Bila diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan. 1.4. Rekayasa Lapangan Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan dilaksanakan untuk menentukan kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekerjaan, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap rancangan kerja yang telah diberikan sytem dan tatacara survey dikordinasikan dengan direksi teknis. 1.5. Material dan Penyimpanan Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan standard yang berlaku, baik ukuran, type maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis. Semua material yang akan digunakan untuk proses pembuatan Concrete diambil dari Quary Sungai yang berada di lokasi setempat. 1.6. Jadwal Konstruksi Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction Meeting/PCM). 1.7. Pengukuran
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page4
Pekerjaanpengukuranterbagi dalamtigatahap, yaitu: Pengukuranawal Pengukuransebelumpelaksanaan Pengukuranakhir UntukpengukuranawalsegeradilakukankontraktorsetelahmendapatkanSPMK.Hal-hal yangharus diperhatikanpada pengukuranawal ini,yaitu : Penentuan pedoman elevasi yang diambil dari titik tertentu (BM) sesuai denganpetunjukdaripengawas/direksi. Penentuanposisias jalan(center line/CL). Penentuankemiringanjalan(slope)daricenterline. 1.8. PembuatanPapanNama Dibuatdandipasangpadalokasiyangdianggaptepatdandapatdilihatdarijalan,denganspesifikasisebagai berikut: Untuk panjangdanlebarpapannama150cmx80cm. DicantumkanNamaPaketPekerjaan, LokasiPekerjaan,SumberDana,Nilaikontrak, Jangkawaktupelaksanaan, PemberiTugas,danPenyedia Jasa. 1.9. istrasi danDokumentasiProyek YaituLaporanrutinsecaraberkalaSertadiketahuiolehKoordinatorPengawasLapangan sesuaiformyangtelahditentukanolehDireksi.Pelaporantersebutdiatasdapatdiketahui sebagai penilaianprestasiyangdidapatAtas dasar pekerjaanyangtelahdiselesaikan. Adapunistrasimeliputi : Laporan Harian,diketahuiolehPengawas Lapangan LaporanMingguan, diperiksa KoordinatorPengawas Laporan Bulanan,diketahuidandiperiksaKoordinatorPengawas Laporantersebutberisitentangjumlahtenagakerja,material,peralatanyangdipakai, data cuaca dilokasiproyek,fotodokumentasiproyekdanprogrespekerjaan. Selainlaporanrutindiatas,laporanpengujianterhadapmaterialdanpekerjaanjugaharusterdokumentasi denganbaik. FotoDokumentasiberwarnasebagailaporanvisualpelaksanaanpekerjaandisusun dalamalbumlaporan visual(fisik 0%, 50%,100%). Pengambilanfotodokumentasi pekerjaan diambil padasatutitikpengambilan sehinggadapatdiketahuikondisi sebelum,padawaktu, sertasesudahpekerjaandilaksanakan.pelaksanaan pengambilannya dilakukanpada kondisi tahapkegiatanpelaksanaanpekerjaan: o TahapAwal,sebelummulaipelaksanaanpekerjaan0% o Tahapkegiatanpelaksanaanpekerjaanmencapai prestasi 50% o Tahapselesai pelaksanaanpekerjaanmencapaiprestasi 100% Shop Drawingdi buatdiatas kertas ukuranA3dijiliddandibukukansertaberisi: o Garis elevasimukatanahyangsekarangada o Dimensi darimasing-masingbangunan o Elevasiposisidankedudukanmasing-masingbangunan o Jenis material dankomposisiyangtelahdipergunakan As BuiltDrawingdibuatsesuai dengangambar jadi pekerjaandi lapangan. Gambar yangtelahselesaitersebutharusdiserahkan kepadaKonsultanPengawasuntuk diperiksadandisetujuiselanjutnyadiserahkan kepadaPemberiTugas
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page5
1.10. Personil a. Personil utama yang di butuhkan No
Nama
Tgl/bln/thn lahir
Pendidikan
Jabatan dalam Proyek
Pengalaman kerja (tahun)
1
2
3
4
5
6
1
Bambang Tyaswanto
7/25/1982
SMA
Koordinator Pelaksana
2 Tahun
2
Sunardi
6/6/1989
SMK
Pelaksana
2 Tahun
3
Abdul Kholil
5/2/1983
SMK
Pelaksana
2 Tahun
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page6
b. Struktur organisasi dan penugasan a) Susunan Organisasi Proyek
Direktur David Tri Susilo
Pelaksana Bambang Tyaswanto
Tukang Cor Beton
Tukang Pasang Batu
Abdul Kholil
Sunardi
Pati, 28 Maret 2019 CV. NARENDRA KARYA
DAVID TRI SUSILO Direktur
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page7
b) Tugas dan tanggung jawab personil 1) Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jembatan Pelaksanaan Ketentuan kontrak, tata cara dan prosedur pelaksanaan tugas yang antara lain adalah melaksanakan pekerjaan mengacu rencana dan jadwal kerja. Menerapkan ketentuan kontrak, serta menerapkan ketentuan dan prosedur istrasi proyek Pelaksanaan pekerjaan jalan berdasarkan gambar teknik dan spesifikasi yang antara lain adalah melaksanakan pekerjaan mengacu gambar teknik dan gambar detail, melaksanakan pekerjaan mengacu spesifikasi teknis jembatan, melaksanakan pekerjaan mengacu spesifikasi khusus jalan dan jembatan Penerapan metode pelaksanaan pekerjaan jembatan yang antara lain adalah menerpakan metode kerja pengukuran, pematokan, dan pemasangan profil mengacu desain bangunan bawah jembatan, bangunan atas jembatan, dampak terhadap perilaku sungai, bangunan pelengkap menerapkan K3 pengendalian pencemaran lingkungan dan keamanan, serta lalu lintas ditempat kerja. Pengukuran hasil pekerjaan untuk pembayaran dan pelaporan yang antara lain adalah menerapkan ketentuan dan prosedur pengendalian biaya pekerjaan, menerapkan ketentuan dan prosedur pengendalian, dimensi bahan dan hasil pekerjaan, menerapkan ketentuan dan prosedur pengendalian waktu pelaksanaan pekerjaan Penerapan manajemen pelaksanaan konstruksi jembatan yang antara lain adalah menerapkan batasan dan asumsi perhitungan biaya, menghitung total biaya konstruksi jembatan serta analisa harga satuan pekerjaan. 2) Tukang Pasang Batu/Stone(rubble)Mason(Tukang Bangunan Umum) Menerapkan ketentuan K3 dan lingkungan kerja yang antara lain adalah mencermati ketentuan perundang-undangan K-3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Mengatur penyiapan penerapan K3. Menetapkan ketentuan K3, mengidentifikasi lingkungan kerja. Menerapkan ketentuan perlindungan lingkungan kerja. Memahami gambar kerja dan jadwal (schedule) kerja, cara kerja dan kebutuhan sumber daya. Yang antara lain mempelajari dokumen gambar kerja. Mempelajari jadwal (Schedule) kerja. Memilih tenaga kerja material dan peralatan. Membuat rencana kerja harian dan mingguan, menghitung kebutuhan material dan peralatan. Menghitung kebutuhan tenaga kerja. Mengkoordinasikan persiapan pekerjaan batu. Antara lain adalah menyaiapkan tenaga kerja sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan. Membuat permintaan kebutuhan material dan peralatan. Melakukan koordinasi antar unit-unit internal proyek. Melaksanakan Pengawasan , megarahkan dan memberi contoh pelaksanaan pekerjaan batu yang antara lain. Melakukan Pemeriksaan Jenis, Kualitas, dan volume material yang akan digunakan. Melaksanakan pengawasan pekerjaan baru/bata berdasarkan gambar kerja. Melaksanakan pengawasan pekerjaan sesuai dengan cara kerja. Melaksanakan pengawasan pekerjaan sesuai dengan jadwal (schedule) pekerjaan. Membangun kekompakan kelompok kerja.
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page8
Mengontrol dan mengevaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan batu/bata yang antara lain adalah Memantau Hasil Pelaksanaan Pekerjaan. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Pekerjaan. Membuat laporan harian dan mingguan. 3) Tukang Cor Beton Melakukan Komunikasi Dan kerjasama di tempat kerja yang antara lain adalah Menerima Informasi dari sumber yang benar dan meyampaikan informasi kealamat yang tepat secara efisien di tempat kerja, Mengidentifikasi peran dan tujuan kelompok. Serta dapat Menggunakan alat Komunikasi. Memberikan Penjelasan Gambar Kerja, Jadwal (Schedule) Kerja, Metode dan prosedur Kerja. Yang antara lain adalah menjelasakan gambar kerja, menjelaskan jadwal (schedule) kerja, dan menjelaskan metode dan prosedur kerja. Membuat Recana kerja Harian dan mingguan yang antara lain adalah Menghitung kebutuhan material dan peralatan yang akan digunakan, menghitung kebutuhan tenaga kerja. Dan Membuat rencana kerja harian dan mingguan Mengkoordinasikan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Beton Precast yang antara lain adalah menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan, membuat ajuan permintaan kebutuhan material dan peralatan. Mengatur penempatan material beton precast, peralatan kerja dan peralatan K3 dan lingkungan. Menjelaskan susunan cara pemasangan beton precast yang akan dlaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan. Menjelaskan kembali bentuk-bentuk komponen beton precast serta bagian-bagiannya. Melaksanakan kembali instruksi kerja yang diberikan oleh atasan (mandor pelaksana). Dan Melakukan koordinasi antar unit-unit internal proyek. Melakukan Pengawasan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Pemasangan Beton Precast yang antara lain adalah melakukan persiapan pengawasan, melaksanakan pekerjaan pemasangan beton precast berdasarkan gambar kerja. Melaksanakan pengawasan pekerjaan sesuai dengan cara (metode) kerja. Melaksanakan pengawasan pekerjaan berdasarkan jadwal (schedule) kerja. Dan Mengkoordinasikan pekerjaan dengan pihak-pihak terkait. Memeriksa, mengevaluasi dan melaporkan hasil pekerjaan pemasangan beton Precast yang antara lain adalah memeriksa hasil pekerjaan pemasangan beton precast, melakukan evaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan, Serta membuat laporan harian dan mingguan. 1.11. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Manajemen lalu lintas akan dilaksanakan dengan sebaik mungkin supaya meminimalis kecelakaan dan mengutamakan keselamatan lalu lintas manajemen lalu lintas Rambu dan marka akan terpasang dengan baik Mengengendalian arus lalu lintas dengan menaruh petugas pengatur lalu lintas disetiap titik pelaksanaan pekerjaan.
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page9
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas No. I
URAIAN DATA DAN ASUMSI Panjang Lokasi Pekerjaan Total Masa Pelaksanaan Kegiatan Masa Mobilisasi Periode Pekerjaan Perkerasan Jalan Panjang zona kerja Perkerasan Jalan
II
URUTAN KERJA Penyedia menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode konstruksi sesuai ketentuan Buat rencana kerja manajemen lalu-lintas sesuai schedule pekerjaan dan koordinasikan dengan seluruh personil yang terkait Kelompok kerja pengatur lalu-lintas selama konstruksi menggunakan tenaga pengatur dan flagman dengan 3 shift Pengalihan arus lalu-lintas harus ijin PPK dan pihak terkait Semua rambu harus jelas dan terbaca oleh Pengguna Jalan
III
PERALATAN KESELAMATAN LALU LINTAS Rambu tetap informasi pengalihan/pengaturan lalu lintas Rambu portabel informasi pengalihan/pengaturan lalu lintas Rambu penghalang lalu-lintas jenis plastik Rambu Peringatan Rambu Petunjuk
2. MOBILISASI & DEMOBILISASI Mobilisasidilakukansesegeramungkinsetelahpenandatanganankontrak,agar pekerjaan dilapangandapatsegeradilakukan mengingatbahwawaktupelaksanaan yangamat terbatasdanketergantunganpelaksanaanpekerjaanpada peralatan. Pekerjaanmobilisasimeliputi : a. Sewalahanyangdiperlukanuntukbasecampkontraktor(kantorlapangan,gudang, messpekerja, danlain-lain). b. Mobilisasi staff dan tenaga kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaianpekerjaandalamkontrak. c. Mobilisasiperalatanyangdigunakandilapangan.Adapundaftarperalatansebagai berikut:
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page10
Tahun No
Jenis Peralatan
1
II.
2
Jumlah
Kapasitas
Merk / Tipe
pembuatan
Lokasi Kondisi
Sekarang
3
4
5
6
7
8
1
Excavator
1 Unit
132 Hp
Caterpillar
1997
Baik
Pati
2
Dump Truck
3 Unit
14 Ton
Izusu Elf
2017
Baik
Kudus
3
Concrete Mixer
1 Unit
0,3 M3
Mahkota Jaya
2018
Baik
Pati
4
Wheel Loader
1 Unit
1-1,6 m3
Luqing
2017
Baik
Kudus
5
Motor Grader
1 Unit
100 Hp
Komatsu
1994
Baik
Kudus
6
Tandem Roller
1 Unit
10 Ton
Jin Ling
1994
Baik
Kudus
7
Water Tank Truck
1 Unit
4000 Ltr
Izusu
1994
Baik
Kudus
8
Compressor
1 Unit
4000-6500 Ltr/Mnt
Air Man
1994
Baik
Kudus
9
Jack hammer
1 Unit
50 menit/m3
China
2017
Baik
Pati
10
Aspalt Sprayer
1 Unit
1000 liter
Banta
2010
Baik
Kudus
11
Pick Up
1 Unit
1,1 m3
Mitsubishi
1997
Baik
Pati
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH 1. GALIAN BIASA Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya harus dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus disumbat. Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan, kabel-kabel listrik, telepon, dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka secepatnya diberitahukan kepada Pengawas atau instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan spesifikasi pondasi. Penyedia Jasa Konstruksi menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi dengan alat-alat penahan tanah) dan bebas dari genangan air (bila perlu dipompa), sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi. Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis, sambil disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaaan dan mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas, baik mengenai kedalaman, lapisan tanahnya maupun jenis tanah bekas galian tersebut.
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page11
2. TIMBUNAN PILIHAN DARI SUMBER GALIAN Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa : pengukuran dan pemasangan marking pada area pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana harus bebas dari material organik dan anorganik. Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi, konsultan dan pengawas. Memuat material timbunan pilihan dari hasil galian pada lokasi pekerjaan dengan dum truk, dan ditumpuk dengan jarak tertentu pada lokasi pekerjaan. Timbunan pilihan dihampar dengan menggunakan Motor Greader. Hasil hamparan timbunan pilihan disiram air dengan menggunakan Water Tanker lalu dipadatkan dengan Vibratory Roller sampai mencapai ketabalan dan kepadatan sesuai dengan spesifikasi teknik. Melakukan pengujian timbunan, pengujian testpit dan cbr untuk menentukan ketebalan dan kepadatan dari timbunan. Perapihan hasil pekerjaan, setiap material sisa diangkut utuk dibuang pada area yang telah ditentukan. III.
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR 1. LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A Pengadukkan material LPA : dilaksanakan di stock pile (lokasi pengadukan) dengan komposisi berdasarkan JMF dan hasil percobaan lapangan, pengadukan dilaksanakan setiap maksimal ≤ 50 m3 agar menghasilkan campuran yang homogen, digunakan peralatan excavator dan Wheel Loader. Material LPA diangkut dengan menggunakan dump truk, pemuatan menggunakan wheel Loader, jarak hauling diatur sedemikian rupa (memeprhatikan faktor gembur dari hasil percobaan pelaksanaan) sehingga penghamparan dapat dilaksanakan efektif dan efisien. Penghamparan menggunakan Motor Grader, tebal hamparan sesuai hasil percobaan pelaksanaan, dilaksanakan selebar rencana, perapian hamparan dilaksanakan dengan tenaga manusia dengan peralatan sesuai keperluan lapangan. Selama proses penghamparan dilakukan control kadar air, sehingga akan dihasilkan kadar air optimal pada saat pemadatan dilaksanakan. Dimensi dan kelandaian permukaan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana. Pemadatan menggunakan Vibrator Roller (berat 8-12 ton), dilaksanakan mulai dari bagian yang rendah berangsur-angsur menuju bagian yang lebih tinggi, jumlah lintasan sesuai dengan hasil
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page12
percobaan pelaksanaan. Pemadatan dihentikan jika diyakini tercapai kepadatan yang disyaratkan. Pengujian dan pengukuran : Pengujian mutu : uji gradasi dan PI (di laboratorium), uji kepadatan (sand cone di lapangan), uji CBR Lapangan (D). Pengukuran : dimensi (panjang, lebar dan tebal dilaksanakan secara manual), kelandaian (menggunakan pesawat water atau theodolit) dan kerataan permukaan (menggunakan mistar ukur). IV.
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL 1. LAPIS PEREKAT - ASPAL CAIR
Pekerjaan Lapis Perekat (Tack Coat), mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal permukaan yang telah disiapkan.
Ilustrasi Proses Pekerjaan Lapis Perekat (Tack Coat) Lapis Perekat (Tack Coat), di hampar diatas permukaan berbahan pengikat seperti lapisan Penetrasi Macadam, Laston, Lataston, dll). Berikut tahapan-tahapan pekerjaan Lapis Perekat (Tack Coat) : a. Persiapan Pastikan untuk pelaksanaan Tack Coat (Lapis Perekat), pengaspalan telah disetujui (lapis perkerasan). Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya. Cek ulang ketersediaan material, pastikan tidak ada perubahan Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah dilakukan. Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah dilakukan. Pastikan bangunan milik masyarakat dan umum dilindungi dari efek penyemprotan aspal. Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus. Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3). Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas. Pastikan ada kesiapan penanganan lingkungan. Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page13
b. Penyiapan Formasi Pekerjaan Cek kerusakan bagian yang akan menjadi dasar penghamparan telah diperbaiki. Pastikan permukaan bersih dan bebas dari material lepas. c. Penyemprotan Pastikan suhu memenuhi syarat untuk penyemprotan Pastikan penyemprotan merata, jika menggunakan Sprayer diperlukan tenaga operator yang terampil. Pastikan dan amati apakah penyemprotan merata dengan melakukan uji coba kemampuan tenaga operator. Penyemprotan harus dihetikan jika ada ketidak sempurnaan, lakukan perbaikan pada alat peyemprot. Pastikan penyemprotan dimulai 5,0 m sebelum areal penyemprot an agar aplikasi konstan. Batasi pemakaian bahan pada tangki, tidak kurang dari 10% volume yang tersisa pada tangki d. Pengukuran Lakukan pengukuran sisa bahan yang disemprotkan, setiap kali telah melakukan penyemprotan, dengan tongkat celup. Lakukan pengukuran dengan menggunakan 3 kertas resap diletak kan dengan jarak sama, pada areal penyemprotan sepanjang 200 m, pada lokasi dengan letak≥ 10 m dari awal, dan > 0,50 m dari tepi. Timbang berat terhampar pada kertas resap. e. Pemeriksaan Cek hasil penyemprotan Periksa tempat tempat yang mengidentifikasikan adanya genangan aspal berlebih. Amati bagian tepi, apakah ada bagian yang menunjukkan kekurangan penebaran. 2. LATASIR KELAS A (SS-A) a. Persiapan pekerjaan : Penyiapan kondisi lapangan, semua kerusakan harus sudah diperbaiki. Semua peralatan, peralatan pembantu, operator sudah siap dan layak kerja. Kondisi cuaca yang memungkinkan. Direksi sudah menyatakan secara tertulis bahwa pelaksanaan pekerjaan boleh dimulai. b. Semua campuran aspal panas dicampur, sebelum melakukan pencampuran yang perludipersiapkan : semua bahan dan peralatan untuk pengangkutan, penghamparan dan pekerjacukup tersedia untuk memproduksi. c. Campuran aspal dihamparkan pada temperature campuran tertentu sehingga memenuhiketentuan yang dipersyaratkan d. Sesaat sebelum penghamparan, permukaan yang akan dihampar harus dibersihkan daribahan yang lepas dan tidak dikehendaki dengan compressor atau dengan cara manual. e. Balok kayu atau acuan lain yang disetujui harus dipasang sesuai dengan garis dan ketinggianyang diperlukan oleh tepi – tepi lokasi yang akan dihampar. Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page14
f. V.
Pemadatan dimulai dari tempat sambungan memanjang dan kemudian dari tepi luar,selanjutnya penggilasan dilakukan sejajar dengan sumbu jalan berurutan menuju kerahsumbu jalan.
DIVISI 7. STRUKTUR 1. BETON MUTU SEDANG FC25 MPA (TANPA BEKISTING) a. Tahap pelaksanaan Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air) Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan concerete pan mixer. Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pmbesian dan bekisting. Pembesian, bekisting dan benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan kedalam beton harus diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan. Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator. Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Trowel dan dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus. Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah. Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar. b. Tenaga: Pekerja Biasa Tukang Mandor c. Bahan: Semen Pasir Beton Agregat Kasar Bekisting Paku d. Peralatan: Batching Plant Truck Mixer Conc. Vibrator Water Tanker Alat Bantu 2. BETON MUTU SEDANG FC20 MPA (TANPA BEKISTING) a. Tahap pelaksanaan Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air) Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan concerete pan mixer. Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pmbesian dan bekisting. Pembesian, bekisting dan benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan kedalam beton harus diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran.
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page15
Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan. Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator. Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Trowel dan dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus. Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah. Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar. b. Tenaga Pekerja Biasa Tukang Mandor c. Bahan: Semen Pasir Beton Agregat Kasar Bekisting Paku d. Peralatan: Batching Plant Truck Mixer Conc. Vibrator Water Tanker Alat Bantu 3. BETON MUTU RENDAH FC10 MPA (TANPA BEKISTING) a. Tahap pelaksanaan Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan air) Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan menggunakan concerete pan mixer. Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pmbesian dan bekisting. Pembesian, bekisting dan benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan kedalam beton harus diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam cetakan. Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete Vibrator. Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan Trowel dan dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus. Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah. Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekisting dibongkar. b.
Tenaga Pekerja Biasa Tukang Mandor
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page16
c.
Bahan: Semen Pasir Beton Agregat Kasar Bekisting Paku
d.
Peralatan: Batching Plant Truck Mixer Conc. Vibrator Water Tanker Alat Bantu
4. BAJA TULANGAN U24 POLOS 7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton yang ditempatkan langsung di atas tanah atau batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap pertulangan diikat dengan Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak yang memenuhi SNI 07-6401-2000. Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-6816-2002, menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila pembengkokan secara panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan pengamanan harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah banyak. Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkok-kan dengan mesin pembengkok. Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton. Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebu-tuhan selimut beton minimum yang disyaratkan. Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup) terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan. Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar, tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap penyambungan yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak terjadi pada penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada titik dengan tegangan tarik minimum. Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang tumpang tindih minimum haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberikan kait pada ujungnya. Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page17
Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak akan terekspos. Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama, maka seluruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen dan air saja). Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan untuk memikul perlengkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan bekerja atau beban konstruksi lainnya. Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama. Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama. Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan dalam satuan Kg. 5. PENYEDIAAN BAJA STRUKTUR BJ 37 (TITIK LELEH 240 MPA) DAN PEMASANGAN BAJA STRUKTUR BJ 37 (TITIK LELEH 240 MPA) a. Peneyediaan Baja Strukur Bj 37(Titik Leleh 240 Mpa) Setelah semua material, tenaga kerja dan peralatan lengkap tersedia diworkshop, pelat dan profil baja dipotong dan dilobang sesuai gambar kerja, masing-masingpotongan dikelompokkan sesuai kode pada gambar kerja.Pemotongan material baja biasanya menggunakan: Mesin gergaji (sawing), untuk material WF, Pipa, Kanal Mesin gunting (shearing), untuk material plat, siku. Mesin Oxygen (oxy cutting), untuk material WF, pipa, kanal, pelat Pelobangan material baja biasanya menggunakan: Mesin bor. Mesin punching. Untuk pelobangan tidak diperkenankan menggunakan alat blender.Hasil pemotongan dan pelobangan material berupa elemen baja diperiksa seorangahli struktur baja apakah sudah sesuai dengan gambar kerja, kemudiandikelompokkan apakah elemen tersebut dikirim kebagian perakitan atau langsungdikirim kebagian pengecatan/pelapisan,Setelah elemen baja hasil pemotongan telah terkumpul pada bagian perakitanlengkap sesuai pada tabel perakitan, maka tahap selanjutnya elemen tersebutdisetel untuk dirakit mengikuti bentuk dan ukuran gambar kerja. Pada saatpenyetelan menggunakan sambungan las titik dimana hasil penyetelan diperiksaoleh ahli struktur baja kemudian jika sudah sesuai dengan gambar kerja hasil rakitantersebut dilas penuh sesuai dengan tebal dan mutu las sesuai gambar danspesifikasi. b. Pemasangan Baja Struktur Bj 37 (Titik Leleh 240 Mpa) Untuk kelancaran pekerjaan di lapangan, sebelum material tiba di lapangan, perludibuat metode pelaksanaan pekerjaan struktur.Hal ini dimaksudkan supaya dalampelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, aman dan cepat.Pada saat ini, sudah lazim dilakukan oleh pekerja spesialis ahli struktur baja untukmenyiapkan metode pelaksanaan secara tertulis yang akan dilakukan di lapangan.Hal ini dimaksudkan untuk memastikan sistem kerja yang aman, baik pada saatpengiriman dan peneramaan material, pelaksanaan ereksi dan penyelesaian akhirpekerjaan struktur baja dimaksud.Selanjutnya, pengawas lapangan diberikesempatan menyetujui metode Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page18
pemasangan tersebut dan melakukan observasiseperlunya atau perubahan-perubahan jika memang diperlukan. Metode pemasangan yang dibuat seorang ahli struktur baja berisi hal-hal yangmencakup prosedur pengiriman dan perakitan, termasuk juga tahapan-tahapanpada saat pelaksanaan ereksi seperti pemasangan baut, pengelasan, metode ereksidan sistem keamanan.Semuanya ini merupakan satu kesatuan dalam pembuatanmetode kerja. 6. PASANGAN BATU a.
Persiapan Pekerjaan Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, chedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai. Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material. Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).
b.
Uraian Pekerjaan Sebelum pemasangan batu harus di bersihkan dan di basahi sampai merata dan dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Menghamparkan pasir urug pada landasan yang berhubungan pada tanah dasar setebal 5 cm. Landasan yang akan menerima setiap batu harus di basahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan di pasang. Landasan dari aduakan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus di pasang pada pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan harus di gunakan untuk lapis dasar dan pada bagian sudut-sudut. Batu harus di pasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus di pasang seajajar dengan muka dinding dari batu yag terpasang.
7. PERLETAKAN ELASTOMER JENIS 2 (300 X 400 X 50) Pengadaan Elastomer Bantalan karet atau elastomer harus dalam keadaan baik dan telah teruji serta sesuai dengan spesifikasi, selain itu dimensi atau ukuran elastomer telah sesuai dengan gambar rencana. Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page19
Persiapan peralatan Peralatan yang harus disiapkan adalah dial gauge, jack hidrolik, hose, manifold, Genset, dan peralatan lain yang dibutuhkan. Pengukuran / leveling tumpuan pada abutment Jack hidrolik ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan dan lakukan pengangkatan Pasang kayu penyangga sementara Bantalan karet atau elastomer diletakkan dibawah pelat bantalan dan direkatkan dengan lem, bagian atas jembatan diturunkan agar elastomer melekat sempurna pada pelat. Lakukan pengangkatan secukupnya hingga elastomer tergantung pada pelat dan lepaskan kayu penyangga Pasang mortar dibawah elastomer dan turunkan hingga elastomer masuk pada mortar yang belum mengeras Bersihkan dan rapihkan sisa mortar Setelah mortar mencapai kekuatan yang diinginkan, jack hidrolik dan kayu penyangga dapat disingkirkan. 8. SANDARAN (RAILING) a. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Sandaran (Railing) Jembatan Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, fabrikasi dan pemasangan sandaran baja untuk jembatan dan pekerjaan lainnya seperti galvanisasi, pengecatan, tiang sandaran, pelat dasar, baut pemegang, dan sebagainya, sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan memenuhi Spesifikasi ini. c. Railing Jembatan d. Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja untuk disetujui Direksi Pekerjaan untuk setiap jenis sandaran baja yang akan dipasang. Fabrikasi tidak boleh dimulai sebelum gambar kerja disetujui. e. Peralatan Fabrikasi umumnya harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari Seksi 7.4 Baja Struktur.Sandaran harus difabrikasi di bengkel yang disetujui.Sambungan pada yang berbatasan harus sangat tepat (match-marked) untuk maksud pemasangan. f. Pengelasan g. Pengelasan harus dilaksanakan oleh tenaga yang trampil, dengan cara yang ahli, mengetahui detil semua sifat-sifat bahan. Lapisan yang terekspos harus dikupas, digosok, dikikir dan dibersihkan untuk mendapatkan penampilan yang bersih sebelum digalvanisasi. Pelat dasar harus dilas ke tiang-tiang untuk menghitung setiap ketinggian yang diberi-kan dalam Gambar dan dengan cara yang sedemikian hingga tiang-tiang ini akan tegak jika dalam posisi akhir. h. Pelaksanaan Pemasangan harus sesuai dengan Seksi Baja Struktur.Sandaran harus dipasang dengan hati-hati sesuai dengan garis dan ketinggian yang ditunjukkan dalam Gambar.Sandaran harus disetel dengan hati-hati sebelum dimatikan agar dapat memperoleh sambungan yang tepat, alinyemen yang benar dan lendutan balik (camber) pada seluruh panjang.Persetujuan dari Direksi Pekerjaan harus diperoleh sebelum sandaran dimatikan. Kontraktor akan memberitahukan Direksi Pekerjaan bilamana pemeriksaan dan persetujuannya diperlukan. 9. NOMENKLATUR JEMBATAN a. Penyediaan Papan Nama Jembatan Dalam penyediaan papan nama jembatan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page20
Papan nama jembatan terbuat dari bahan marmer atau batu alam atau bahan lain yang disetujui oleh direksi pekerjaan Bentuk dan dimensi papan nama sesuai dengan apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana Papan nama diukir nama, nomor, tahun pembuatan dan lambang kementerian pekerjaan umum atau keterangan lain yang telah disetujui direksi pekerjaan b. Pemasangan Papan Nama Jembatan Papan Nama Jembatan dipasang ditempat yang sesuai dengan apa yang ditunjukkan gambar rencana, biasanya dipasang di parapet jembatan. Papan Nama Jembatan dipasang secara manual menggunakan alat bantu dan menggunakan adukan semen sebagai perekat. setelah itu, Finishing dengan ihkan papan nama jembatan dari kotoran-kotoran seperti sisa adukan semen atau yang lainnya.
10. PEMBONGKARAN PASANGAN BATU Metode Pelaksanaan Bokaran Pasangan Batu a. Pasangan batu kali/ gunung yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat dimulai. b. Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah bodem, keranjang dan linggis. c. Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada mandor dan diteruskan kepada pekerja. d. Pekerja melaksanakan pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor dan diawasi oleh pelaksana. e. Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah pasangan f. Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem, spesi yang melekat pada batu bongkaran dibersihkan dengan cetok, apabila dengan cetok tidak kuat maka dibersihkan dengan dipukul menggunakan palu kecil. g. Batu kali bekas bongkaran yang sudah dibersihkan dikumpulkan di lokasi yang dekat dengan lokasi yang akan dipasang batu kali bekas bongkaran. h. Pekerjaan bongkaran pasangan batu/ kali selesai, pekerja ihkan lokasi dari spesi hasil bongkaran. i. Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm proyek, sepatu boot, sarung tangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan (kecelakaan). j. Pelaksana berkoordinasi dengan Direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan. k. Pelaksana selalu mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung, sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien. l. Setelah pekerjaan bongkaran pasangan batu kali/ gunung selesai Penyedia Jasa memberitahukan kepada Direksi pekerjaan untuk diadakan pengukuran pekerjaan galian apakah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB. Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page21
m. Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya. 11. PEMBONGKARAN BALOK BAJA (STEEL STRINGERS)&PEMBONGKARAN LANTAI JEMBATAN KAYU a. Pengaturan Pembuangan Sisa Bahan Bangunan Kontraktor harus melakukan seluruh pengaturan yang diperlukan dengan Pemilik Tanah dan menanggung semua biaya, untuk memperoleh lokasi yang sesuai untuk pembuangan akhir sisa bahan bangunan dan penyimpanan sementara untuk bahan yang diamankan. b. Pengaturan Lalu Lintas Jembatan, gorong-gorong dan struktur lain yang digunakan oleh lalu lintas tidak boleh dibongkar sampai pengaturan untuk memperlancar arus lalu lintas dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan ketentuan Spesifikasi, Pemeliharaan Lalu Lintas. c. Prosedur Pembongkaran Pelepasan Struktur Jembatan baja dan jembatan kayu, bila disyaratkan oleh Direksi Pekerjaan untuk diamankan, harus dilepas dengan hati-hati tanpa menimbulkan keru-sakan. Jembatan kayu dengan bentang lebih besar dari 2,0 m atau bagian yang perlu disesuaikan atau terganggu karena Pekerjaan harus dilepas seperlunya dengan dan dipasang kembali dengan bahan semula. Struktur kayu di atas dua tumpuan dengan bentang kurang dari 2,0 m yang yang menghalangi kegiatan Pekerjaan harus dibongkar dengan hati-hati dan diserahkan kepada Pemilik atau dipindahkan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pembongkaran Struktur Terkecuali diperintahkan lain, bangunan bawah jembatan dari struktur lama harus dibongkar sampai dasar sungai asli dan bagian yang tidak terletak pada sungai harus dibongkar paling sedikit 30 cm di bawah permukaan tanah aslinya. Bilamana bagian struktur lama semacam ini terletak seluruhnya atau sebagian dalam batas-batas untuk struktur baru, maka bagian tersebut harus dibongkar seperlunya untuk memudahkan pembangunan struktur yang diusulkan dan setiap lubang atau rongga harus ditimbun kembali dan dipadatkan sampai dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan. d. Pembuangan Bahan Bongkaran Bahan Yang Diamankan Semua bahan yang diamankan tetap menjadi milik Pemilik yang sah sebelum pekerjaan pembongkaran dilakukan. Tidak ada bahan bongkaran yang akan menjadi milik Kontraktor. Semua bahan yang diamankan harus disimpan sebagaimana yang diminta oleh Direksi Pekerjaan. Terkecuali tidak dituntut secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan, semua beton yang dibongkar yang ukuran bahannya cocok untuk pasangan batu kosong (rip rap) dan tidak diperlukan untuk digunakan dalam proyek, harus ditumpuk pada lokasi yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan. Bahan Yang Dibuang Bahan dan sampah yang tidak ditetapkan untuk dipertahankan atau diamanakan dapat dibakar atau dikubur atau dibuang seperti yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page22
VI.
DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 1. PENETRASI MACADAM UNTUK PEKERJAAN MINOR Metode Pelaksanaan Pekerjaan Macadam / Lapen: a. Persiapan : Profil memanjang atau melintang harus disiapkan menurut rancangan potong-an melintang.Permukaan harus bebas dari benda-benda yang tidak diinginkan seperti debu dan bahan lepas lainnya. Lubang-lubang dan retak-retak harus diperbaiki sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 8.1.3.(2) dan 8.1.3.(3) dari Spesifikasi iniPermukaan aspal lama harus diberikan Lapis Perekat sesuai dengan ketentuan dalam Seksi 6.1 dari Spesifikasi ini, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. b. Penghamparan Metode Mekanis Penghamparan dan Pemadatan Agregat Pokok Truk penebar agregat harus dijalankan dengan kecepatan yang sedemikian hingga kuantitas agregat adalah seperti yang disyaratkan dan diperoleh permukaan yang rata. Pemadatan awal harus menggunakan alat pemadat 6 - 8 ton yang bergerak dengan kecepatan kurang dari 3 km/jam.Pemadatan dilakukan dalam arah memanjang, dimulai dari tepi luar hamparan dan dijalankan menuju ke sumbu jalan. Lintasan penggilasan harus tumpang tindih (overlap) paling sedikit setengah lebar alat pemadat. Pemadatan harus dilanjutkan sampai diperoleh permukaan yang rata dan stabil (minimum 6 lintasan). Penyemprotan Aspal Temperatur aspal dalam distributor harus dijagapada temperatur yang disyaratkan untuk jenis aspal yang digunakan. Temperatur penyem-protan dan takaran penyemprotan harus disetujui oleh Direksi Penebaran dan Pemadatan Agregat Pengunci. Segera setelah penyemprotan aspal, agregat pengunci harus ditebarkan pada takaran yang disyaratkan dan dengan cara yang sedemikian hingga tidak ada roda yang melintasi lokasi yang belum tertutup bahan aspal. Takaran penebaran harus sedemikian hingga, setelah pemadatan, rongga-rongga permukaan dalam agregat pokok terisi dan agregat pokok masih nampak. c. Penghamparan Metode Manual Penghamparan dan Pemadatan Agregat Pokok. Jumlah agregat yang ditebar di atas permukan yang telah disiapkan harus sebagaimana yang disyaratkan.Kerataan permukaan dapat diperoleh dengan keterampilan penebaran dan menggunakan perkakas tangan seperti penggaru.Pemadatan harus dilaksanakan seperti yang disyaratakan untuk metode mekanis. Penyemprotan Aspal Penyemprotan aspal dapat dikerjakan dengan menggunakan penyem-prot tangan (hand sprayer) dengan temperatur aspal yang disyaratkan.Takaran penggunaan aspal harus serata mungkin dan pada takaran penyemprotan yang disetujui. Penebaran dan Pemadatan Agregat Pengunci Penebaran dan pemadatan agregat pengunci harus dilaksanakan dengan cara yang sama untuk agregat pokok. Takaran penebaran harus sede-mikian hingga, setelah pemadatan,
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page23
rongga-rongga permukaan dalam agregat pokok terisi dan agregat pokok masih nampak.Pemadatan harus sebagaimana yang disyaratkan untuk metode mekanis. d. Pemeliharaan Agregat Pengunci Bilamana terdapat keterlambatan antara pengerjaan lapis agregat pengunci dan lapis berikutnya, Kontraktor harus memelihara permukaan agregat pengunci dalam kondisi baik sampai lapis berikutnya dihampar. e. Pengendaian Mutu Penyimpanan untuk setiap fraksi agregat harus terpisah untuk menghindarkan tercampurnya agregat, dan harus dijaga kebersihannya dari benda asing. Penyimpanan aspal dalam drum harus dengan cara tertentu agar supaya tidak terjadi kebocoran atau kemasukan air. Suhu pemanasan aspal harus seperti yang disyaratkan dalam Tabel 6.6.5.(1). Tebal Lapisan.Tebal padat untuk lapisan penetrasi macadam harus berada di dalam toleransi 1 cm. Pemeriksaan untuk ketebalan lapis penetrasi macadam harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Kerataan Permukaan Sewaktu Pemadatan. Pada setiap tahap pemadatan, kerataan permukaan harus dijaga. Bahan harus ditambah pada tiap tempat di mana terdapat penurunan. Kerataan Pemadatan Agregat Pokok. Kerataan harus diukur dengan menggunakan mistar lurus yang panjangnya 3 meter. Punggung jalan yang ambles tidak melebihi dari 8 mm. Sambungan memanjang dan melintang harus diperiksa dengan cermat. VII.
DIVISI 11. PEKERJAAN TAMBAHAN 1. MEMBUAT 1 M2 BEKISTING UNTUK PONDASIDAN MEMBUAT 1 M2 BEKISTING UNTUK LANTAI (TANPA PERANCAH) a. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yang disyratkan pada gambar b. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya c. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan d. Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien. e. Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan pengecoran dan juga tidak merusak beton f. Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga tidak merusak beton g. Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara vertical maupun horizontal 2. MEMBUAT 1 M2 BEKISTING UNTUK DINDING a. Pekerjaan Persiapan (Pabrikasi) Sebelum memulai pekerjaan dinding maka yang perlu dilakukan adalah: Penentuan Rangka dan sistem yang akan dipakai, tergantung kondisi dilapangan (ada tidaknya alat bantu) Jarak rangka disesuaikan (maksimum jaraknya 25 cm) Setelah
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page24
dirangkai, baru ditutup dengan plywood tebal 15 mm, masing-masing terdiri dari 1 lembar plywood dinding dipabrikasi sebanyak kebutuhan (sesuai RAP) kemudian hasilnya ditumpuk dengan rapi. Untuk yang bentuk khusus, harus dibuat tersendiri sesuai gambar kerja. b. Penyetelan Dinding Sebelum penyetelan dinding, pertama-tama di check mengenai markingan dinding dan panjangnya (yang telah dibuat surveyor/Main Kontraktor). Setelah cocok baru dipasang sepatu dinding. Adapun mengenai sepatu dinding dilakukan satu persatu (satu sisi diselesaikan). Kemudian pemasangan Separator/ Track Stank pada setiap lubang yang sudah disiapkan untuk sparator harus dilengkapi dengan plastic cones dan form tie nya. Setelah semua terpasang, dimana sisi yang sudah terpasang sudah di lot. Baru dipasang sisi yang satunya lagi, tinggal mencoba lubang yang sudah disiapkan dengan sparator/ trek stank yang sudah terpasang. Didalam pemasangan dinding ini perlu diperhatikan pertemuan antar dinding harus benar0benar rapat. Setelah terpasang, maka dirangkai dengan balok 5/10 x 4m untuk tempat dudukan nantinya. Dipasang pipa pada form tie yang sudah terpasang. Kemudian dipasang pipe untuk membuat ketegakkan dinding sesuai gambar kerjanya, jarak adalah 61 cm. c. Pengecekan Dinding Untuk pengecekan dinding kita mulai dari bawah dari pinjaman yang ada, kalau sudah ok baru di lot dari atas. Kemudian diatur sedemikian rupa sehingga dinding menjadi lot pada dua sisi. Setelah lot, baru form tie dikencangkan demikian juga pipe nya. Untuk kelurusan arah meemanjang digunakan benang 2 (dua) buah. d. Pembongkaran Dinding Pembongkaran dinding dilakukan setelah pengecoran berumur 12 jam atau tergantung pengawas lapangan (biasanya paling lambat setelah berumur 24 jam).
3. PLESTERAN 1 : 4 Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page25
a. Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 4Psr b. Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang. c. Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal. d. Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan. e. Buat adukan untuk plesteran dinding bata. f. Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat bantu untingunting untuk loting, water dan jidar alumunium. g. Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan dengan raskam dan jidar. h. Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat. i. Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur). j. Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.
4. SIARAN 1 : 2 Tahapan Pekerjaan: a. Semen, pasir dan air dicampur dengan perbandingan 1 PC : 2 PP (17,2 Mpa) dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer. b. Sebelum disiar bidang muka pasangan dibasahi dulu dan dibersihkan dari kotoran yang melekat pada pasangan. c. Pekerjaan siaran dengan ketentuan siar tenggelam (masuk ke dalam 1 cm), siar rata (rata dengan muka batu), dan siar timbul (timbul dengan tebal 1 cm, lebar 2 cm) d. Penyelesaian dan perapihan setelah siaran selesai. e. Selama proses pengerjaan, bahan di tempatkan pada tempat yang tidak mengganggu lalulintas kendaraan. Petugas lalu lintas memasang rambu peringatan adanya pekerjaan jalan sekaligus mengatur arus lalu lintas. f. Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan 5. MEMBUAT BATU RAI Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page26
a. Tahap pelaksanaan Pembuatan galian untuk pasangan batu sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana. Pekerjaan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat berat untuk menggali seperti excavator. Dasar galian dibuat rata dan diberi landasan dari adukan semen dengan pasir setebal minimal 3 cm sebelum meletakkan batu pada lapisan yang pertama. Batu dengan ukuran yang besar diletakkan pada lapisan dasar atau lapisan yang pertama dan pada sudut sudut dari pasangan batu tersebut. Batu dipasang dengan muka terpanjang secara mendatar dan untuk muka batu yang tampak atau berada paling luar dipasang sejajar dengan muka dinding batu yang terpasang. Batu yang digunakan dibersihkan dan dibasahi sampai merata selama beberapa saat agar air dapat meresap Setiap rongga atau celah antar batu diisi dengan bahan adukan dari semen dan pasir sesuai dengan komposisi campuran yang ditentukan. Bahan adukan atau mortar dapat disiapkan menggunakan alat concrete mixer atau secara manual. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan pasir dan semen anda dapat mengunjungi artikel lain mengenai cara mengetahui jumlah kebutuhan batu, pasir, dan semen untuk pasangan batu. Setiap 2 meter dari panjang pasangan batu dibuat lubang sulingan. Kecuali ditentukan lain oleh gambar atau direksi pekerjaan. Lubang sulingan dapat dibuat dengan memasang pipa pvc yang berdiameter 50 mm. Setiap sambungan antar batu pada permukaan dikerjakan hampir rata dengan permukaan pekerjaan tetapi tidak menutup permukaan batu b. Tahap pekerjaan akhir / finishing Pembersihan lokasi pekerjaan dari sisa sisa material pelaksanaan. Jika diperlukan permukaan pasangan batu dapat diberi lapisan acian untuk memperhalus permukaan dari pasangan batu.
6. CAT-CATAN a. b. c. d.
Pada bagian sebelumnya di dempul Bidang permukaan yang dicat sudah rata dan dibersihkan dari debu yang menempel Dilakukan pengecatan dasar menggunakan merk yang dikeluarkan dar pabrik yang sama Pengecatan dilakukan lapis demi lapis hingga didapatkan permukaan cat dengan warna yang merata
7. PEKERJAAN PEMBUATAN KISDAM / PENGERINGAN Pekerjaan Dewatering / pengeringan dilakukan bilamana dilokasi pekerjaanmasih terdapat genangan air sehingga mengganggu terhadap pelaksanaanpekerjaan. Pengeringan ini berkaitan erat dengan pembuatan kisdam.Selamadalam pelaksanaan Pekerjaan harus selalu dalam keadaan kering dan olehkarena itu pengeringan dapat dilakukan dengan peralatan pompa air. Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page27
8. PASANG WILL DOOP 2,5 Pipa yang telah diposisikan secara tepat harus segera ditutup dengan will dop yang kuat untuk menghindari kotoran / adukan masuk yang dapat menyebabkan penyumbatan. Memastikan dengan gambar kerja agar sesuai ukuran. 9. PEKERJAAN LAS-LASAN a. Bersihkan bahan yang akan dilas. Gunakan palu untuk ihkan kerak pada permukaan area yang akan dilas. Gunakan sikat baja untuk hasil yang maksimal. b. Letakkan bahan yang akan dilas pada tempat yang telah disediakan. Baik itu menggunakan meja kerja atau hanya meletakkannya di lantai. Atur kerapatan antara dua bahan. Gunakan klem jika diperlukan. c. Letakkan masa mesin las pada salah satu bagian bahan yang akan dilas. Masukkan elektroda pada penjepit elektroda di mesin las. Pasang kemiringan elektroda menyesuaikan dengan posisi bahan. Biasanya sudah ada tempat khusus kemiringan elektroda pada tang penjepit elektroda. Baik itu tegak lurus 90 derajat, 30 atau 40 derajat. d. Setelah bahan siap untuk di las, perlahan dekatkan ujung elektroda pada bahan yang akan dilas. e. Jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat mempengaruhi kualitas pengelasan. Jika jarak terlalu jauh, akan timbul percikan seperti hujan bintik-bintik api. Proses pengelasanpun akan tidak sempurna. Jika jarak terlalu dekat, api tidak menyala dengan sempurna. Dan tidak ada cukup jarak untuk tempat lelehan elektroda. Jarak yang baik adalah seperdelapan dari tebal elektroda. f. Dengan menggunakan masker pelindung atau kacamata las, anda dapat memperhatikan bagian elektroda yang sudah mencair yang menyatukan antara dua bahan yang dilas tersebut. Perlahan gerakkan elektroda ke sepanjang area yang dilas. g. Hasil yang baik saat proses pengelasan dapat dilihat saat permukaan yang dilas berbentuk seperti gelombang rapat dan teratur menutup sempurna bagian yang dilas. h. Setelah selesai, bersihkan kerak yang menutupi bagian yang dilas dengan menggunakan palu. Periksa kembali apakah terdapat bagian yang belum sempurna. Jika belum sempurna, ulangilah bagian yang belum tersatukan dengan baik tersebut. Pada beberapa kasus, bahan yang sudah dilas harus di gerinda lagi jika pengelasan tidak sempurna. Namun jika tidak terlalu fatal, kita cukup mengelas bagian yang belum terlas secara sempurna tersebut. 10. PIPA DRAIN 1,5 Pemasangan pipa Drain Pemasangan Pipa drain ini harus memperhatikan beberapa hal seperti ukuran deck drain dengan saluran pembuangan jalan, elevasi jalan, dan lain sebagainya. Beberapa hal penting tersebut harus diperhatikan dan harus ditanyakan pada teknik sipil yang sudah berpengalaman agar deck drain mampu bekerja dengan baik.
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page28
E. PENUTUP
Demikian Metode ini dibuat oleh Penyedia Jasa untuk menyelesaian pekerjaan Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal – GajihanKec. Gunungwungkal (DID)Tahun 2019 yang berlokasi pada Kabupaten Pati dengan Jangka Waktu Pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) HK sejak SPMK dengan masa pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) HK sejak SPMK.serta melalui sumber Dana APBN Tahun Anggaran 2019. Atas perhatian Bapak/Ibu kami mengucapkan terimakasih.
Pati, 28 Maret 2019 CV. NARENDRA KARYA
DAVID TRI SUSILO Direktur
Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Gunungwungkal - Gajihan Kec. Gunungwungkal (DID) METODE PELAKSANAAN
Page29