PEDOMAN PELAYANAN LOKET PENDAFTARAN
PUSKESMAS SARITANI KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Puskesmas Saritani Kabupaten Boalemo pada Tahun 2018 ini mendapat kesempatan untuk melaksanakan akreditasi. Akreditasi bagi Puskesmas Saritani Kabupaten Boalemo sangatlah penting untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi pasien serta masyarakat. Untuk menunjang pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Saritani Kabupaten Boalemo maka diperlukan pedoman pelayanan di Puskesmas Saritani. Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat member manfaat dan bagi Puskesmas Saritani, sehingga akreditasi di Puskesmas Saritani Kabupaten Boalemo berjalan lancar dan menjadi Puskesmas yang lebih baik.
Kepala Puskesmas Saritani
I Made Kuat, SKM, MM NIP.196612211989031004
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas Saritani adalah salah satu dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo dengan wilayah kerja yang mencakup 10 dari 21 kelurahan yang ada di Kecamatan Wonosari. Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Saritani adalah “Sebagai Penggerak Pembangunan Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Saritani untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.” Untuk mencapai visi tersebut, Puskesmas Saritani menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, salah satunya adalah pendaftaran pasien. Dalam menyelenggarakan upaya pendaftaran pasien di Puskesmas perlu ditunjang dengan pelayanan loket pendaftaran yang bermutu. Sesuai dengan perkembangan di bidang kesehatan telah terjadi pergeseran orientasi pelayanan kesehatan dari pelayanan kuratif menjadi pelayanan promotif dan prefentif, maka lebih luasnya pelayanan mencakup pelaksanaan proses pendaftaran pasien, pemberian informasi untuk mencegah kesalahan dalam mengidentifikasi pasien dan memperlancar pelayanan di puskesmas. Dalam melaksanakan pelayanan pendaftaran di Puskesmas, agar dapat berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka Puskesmas Saritani menyusun “PEDOMAN PELAYANAN LOKET PENDAFTARAN PUSKESMAS SARITANI.”
B. TUJUAN PEDOMAN 1. TUJUAN UMUM Terlaksananya pelayanan Pendaftaran yang bermutu di Puskesmas Saritani. 2. TUJUAN KHUSUS Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan Pendaftaran di Puskesmas Saritani.
C. SASARAN PEDOMAN Sasaran Pedoman Pelayanan Loket Pendaftaran adalah Petugas Pelayanan di Loket Pendaftaran.
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN Ruang lingkup pelayanan meliputi ruangan Loket Pendaftaran dan tempat penyimpanan Rekam Medis
E. BATASAN OPERASIONAL Batasan operasional dalam Pelayanan Loket Pendaftaran adalah proses pendaftaran pasien yang akan memanfaatkan pelayanan di Puskesmas Saritani, baik pendaftaran pasien baru maupun pasien lama.
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan pelayanan Loket Pendaftaran di Puskesmas, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimiliki oleh Puskesmas. Adapun tenaga di Loket Pendaftaran Puskesmas sebagai berikut :
No 1
JENIS TENAGA Penanggung jawab pelayanan
KUALIFIKASI
JUMLAH
D-111
1
D- III & SMK
2
Sarjana SKM
1
loket pendaftaran 2
Pelaksana pelayanan loket pendaftaran
3
Tenaga bantu loket informasi
Untuk pembagian kerja masing-masing petugas berdasarkan TUPOKSI yang sesuai kompetensinya. 1.
Penanggung jawab dan pelaksana loket pendaftaran di Puskesmas mempunyai tugas dan uraian tugas tambahan: a.
Menyusun rencana kegiatan pelayanan di loket pendaftaran berdasarkan data program Puskesmas.
b.
Melaksanakan kegiatan pelayanan di loket pendaftaran dan koordinasi dengan unit terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan.
c.
Melakukan pengisian pendaftaran pasien dan kunjungan sakit dan kunjungan sehat.
d.
Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan di loket pendaftaran secara keseluruhan.
e.
Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan pelayanan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
f.
2.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
Tenaga bantu loket informasi di Puskesmas mempunyai tugas : a. Membantu petugas diloket pendaftaran dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan atau pasien. b. Membantu mengarahkan pasien yang datang berkunjung ke puskesmas saritani untuk mengambil nomor antrian, mengisi bukunjungan pasien (Sehat dan sakit) dan mengarahkan pasien menuju loket pendaftaran.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN PENDAFTARAN
KEPALA PUSKESMAS I Made Kuat, SKM, MM
PENANGGUNG JAWAB UKP dr. Irvan Wahyudi Djatmiko
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN PENDAFTARAN
PETUGAS BANTU LOKET INFORMASI TERJADWAL
FITRIYANTI DAKIYO
PELAKSANA PELAYANAN PENDAFTARAN 1. Puskesmas saritani
: Fitriyanti dakiyo Rian anugrah
2. Pustu intisari
:Santi yuliana, Amd.keb
3. Pustu tamilo
: Ni made dwiarti,Amd.keb
4. Pustu SP3
: Elismariana,Amd.keb
5. pustu longgi
: Imanuela yuastuti prajanji,Amd.keb
6. pustu SP2
: Deisylia karim,Amd.keb
7. Pustu pangeya
: Irmawati Gatot,Amd.keb
C. JADWAL KEGIATAN Pelayanan Pendaftaran buka setiap hari kerja sesuai jam pelayanan sebagai berikut : -
Senin s/d Kamis
:
08.00 – 12.00
-
Jumat
:
08.00 – 10.30
-
Sabtu
:
08.00 – 12.00
BAB III STANDAR FASILITAS
Sarana adalah suatu tempat, fasilitas dan peralatan yang langsung terkait dengan Pelayanan klinis. Sedangkan prasarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang Secara tidak langsung mendukung pelayanan kesehatan. Dalam upaya mendukung Pelayanan Puskesmas diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. 120 cm
A. DENAH RUANG LOKET PENDAFTARAN KURSI TUNGGU PASIEN
LOKET INFORMASI
KURSI TUNGGU PASIEN
184 cm
KETERANGAN : a. Luas ruangan 5,9 x 3 m² b. Ruangan kering dan tidak lembab c. Memiliki cahaya yang cukup d. Lantai terbuat dari keramik e. Dinding dicat warna cerah
B. STANDAR FASILITAS 1.
PERLENGKAPAN a. Meja pendaftaran b. Meja loket informasi c. Kursi tunggu pasien d. Komputer e. Tempat sampah f. Kipas Angin g. Rak penyimpanan family folder h. Alat bersih ruangan
590 cm
RAK REKAM MEDIS
MEJA LOKET (UNUT PENDAFTARAN)
300cm
149 cm
2.
PERALATAN NO 1
JENIS ALAT Buku
JUMLAH Pendaftaran,
Buku
Kunjungan Sehat dan Buku Kunjungan Sakit
3 Buah
2
Alat Tulis Kantor
1 set
3
Nomor Antrian
37 buah
4
Map family folder
Sesuai kunjungan pasien baru
5
Komputer
1 set
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN Lingkup kegiatan di Loket Pendaftaran adalah : 1. Pelayanan pendaftaran pasien 2. Perencanaan kegiatan terhadap pelayanan di Loket Pendaftaran.
B. LANGKAH KEGIATAN 1. Pelayanan Pendaftaran Pendaftaran adalah tata cara penerimaan Pasien yang akan berobat ke unit pelayanan yang merupakan bagian dari alur pelayanan Puskesmas. Pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di Puskesmas adalah Pendaftaran Pasien. a. Jenis Pasien Yang Datang Ke Puskesmas Pasien yang datang ke Puskesmas Saritani merupakan pasien rawat jalan. Menurut status kegawatannya, dibedakan menjadi : 1) Pasien Gawat Darurat Pasien Gawat Darurat berhak mendapatkan prioritas pelayanan pendaftaran. 2) Pasien Non Gawat Darurat. Menurut jenis kedatangannnya, dapat dibedakan menjadi : 1) Pasien Baru Pasien Baru adalah Pasien yang baru pertama kali datang ke Puskesmas untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan 2) Pasien Lama Pasien Lama adalah Pasien yang pernah datang sebelumya untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan b. Prosedur Pendaftaran Pasien 1) Petugas loket informasi mengarahkan Pasien yang datang untuk mengambil nomor antrian dan mengisi buku kunjungan sehat/sakit di loket informasi 2) Petugas loket informasi memberikan no.antrian 1-10 untuk pasien khusus (Lansia, ibu hamil dan disabilitas) dan 11-dst. 3) Petugas loket informasi mempersilahkan pasien duduk terlebih dahulu
untuk
menunggu panggilan dari petugas loket pendaftaran 4) Petugas pendaftaran mendahulukan pelayanan pendaftaran untuk pasien khusus (pasien Lansia, pasien disabilitas dan pasien ibu hamil) 5) Petugas loket pendaftaran memanggil pasien berdasarkan nomor urut antrian.(3x panggilan) 6) Petugas loket pendaftaran menerima pasien dengan 5S (Senyum, Salam, Sapa, sopan dan santun). 7) Petugas loket pendaftaran menanyakan maksud/ keperluan pasien.
8) Petugas
loket
pendaftaran
menanyakan
apakah
pasien
sudah
pernah
berkunjung/berobat ke Puskesmas saritani atau belum untuk menentukan status pasien lama atau pasien baru. 9) Untuk pasien gawat darurat/emergency, beresiko tinggi dan persalinan, petugas langsung mengarahkan ke ruang pelayanan gawat darurat/Ruang tindakan atau Ruang bersalin dan meminta pihak keluarga/yang mengantar melakukan pendaftaran di loket pendaftaran. 10) Untuk pasien lama : a) Petugas loket pendaftaran meminta Kartu kunjungan berobat pasien -
Jika pasien tidak membawa kartu berobat, petugas pendaftaran mengingatkan pasien untuk membawa KKB saat datang berobat ke puskesmas saritani.
-
Petugas menanyakan nama KK dan Alamat pasien, kemudian mengecek nama KK pasien pada database RM Exel di komputer atau pada buku bantú daftar no.indeks KK, untuk mengetahui no. Map family folder pasien.
b) Jika ada, petugas mempersilahkan pasien untuk duduk terlebih dahulu, c) Petugas loket pendaftaran mengambil map family folder pasien pada lemari rak penyimpanan family folder pasien atau rekam medis berdasarkan no.RM yang ada di kartu KKB pasien. d) Petugas loket pendaftaran melakukan pencatatan kunjungan pasien pada buku pasien e) Apabila pasien tercatat sebagai peserta BPJS, petugas pendaftaran memeriksa kembali status kepesertaan pasien di aplikasi p-care. f)
Petugas loket pendaftaran memanggil nama pasien dan melakukan identifikasi pasien sesuai dengan prosedur identifikasi pasien.
-
Jika status kepersertaan bpjs tidak aktif, petugas pendaftaran menjelaskan ke pasien, bahwa status keikutsertaan tidak aktif dan akan di kenakan biaya pelayan sesuai tarif pelayanan di puskesmas.
g) Petugas loket pendaftaran memanggil pasien dan mengembalikan kartu kunjungan berobat pasien. h) Petugas mempersilahkan pasien ke ruang tunggu unit pelayanan yang dituju. i)
Petugas membawa/mendistribusikan map family folder beserta rekam medis pasien dan mempersilahkan pasien untuk ikut menuju ke unit pelayanan yang dituju.
11) Untuk pasien baru : a) Petugas pendaftaran menanyakan identitas pasien dan meminta Kartu Identitas Pasien (KTP / KK / Kartu Identitas lain yang berlaku) b) Petugas mencatat identitas pasien pada lembar rekam medis baru. c) Petugas loket pendaftaran menanyakan apakah pasien memiliki kartu BPJS/JKN-KIS atau tidak. -
Jika pasien mempunyai kartu BPJS, petugas meminta kartu BPJS/JKN-KIS kemudian memeriksa status kepesertaan pasien dan entry kunjungan di aplikasi pcare.
-
Jika pasien tidak memiliki/membawa kartu BPJS/JKN-KIS dan status kepesertaan pasien tidak aktif, petugas mencatat sebagai pasien umum.
d) Petugas loket pendaftaran mempersilahkan pasien duduk di ruang tunggu terlebih dahulu. e)
Petugas loket pendaftaran membuatkan Kartu kunjungan Berobat pasien
f)
Petugas loket mengecek nama KK pasien pada database komputer atau pada buku bantú daftar no.indeks KK, untuk memastikan apakah map family folder pasien sudah tersedia atau belum.
-
Jika sudah tersedia, petugas mengambil map family folder pada rak penyimpanan rekam medis dan meneylipkan lembar rekam medis pasien ke dalam map tersebut.
-
Jika belum tersedia, petugas membuatkan map familiy folder yang baru dan menyelipkan lembar rekam medis ke dalam map tersebut.
12) Petugas loket pendaftaran melakukan pencatatan kunjungan pasien pada buku pendaftaran 13) Petugas loket pendaftran memanggil nama pasien dan menyerahkan Kartu Identitas Berobat kepada pasien dan memberi tahu pasien agar kartu tersebut selalu dibawa setiap berkunjung ke Puskesmas Saritani untuk keperluan pelayanan kesehatan. 14) Petugas membawa/mendistribusikan map family folder beserta rekam medis pasien dan mempersilahkan pasien untuk ikut menuju ke unit pelayanan yang dituju.
c. Alur Pendaftaran Puskesmas Saritani
Mengambil no. antrian dan mengisi buku kunjungan sakit/sehat di meja loket informasi
Pasien menuggu untuk didaftar diruang tunggu pendaftaran
Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai no. urut antrian
Pasien baru
Pasien Lama
Petugas pendaftaran menanyakan identitas lengkap pasien\ meminta kartu identitas pasien
Petugas pendaftaran meminta kartu kunjungan berobat pasien Bawa KKB
Petugas pendaftaran membuatkan kartu kunjungan berobat pasien
Petugas mengambil map family folder di lemari rekam medis sesuai no.RM di KKB
Petugas pendaftaran mengecek status map familiy folder ada
Petugas mengambil map family folder di lemari rekam medis
Tidak ada
Petugas membuat map family folder baru
Tidak bawa KKB
Petugas pendaftaran mengecek pada database komputer untuk melihat no. RM pasien atau mencari di buku bantú daftar no.indeks KK
Petugas pendaftaran melakukan identifikasi pasien
Petugas membuat rekam medis baru Tidak aktif
aktif BPJS/ JKN/KIS
Pasien Umum
Petugas membawa/mendistribusikan map family folder beserta rekam medis pasien dan mempersilahkan pasien untuk ikut menuju ke unit pelayanan yang dituju.
d. Persyaratan Pendaftaran Adalah Persyaratan teknis dan istrasi yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya. Persyaratan pelayanan di bagian pendaftaran, dengan posisi yang mudah dilihat oleh pasien. Persyaratan Loket Pendaftaran: 1) Membawa Kartu Kunjungan Berobat (bagi pasien lama) 2) Membawa kartu identitas diri (KTP /KK /SIM/ Identitas lainnya) 3) Membawa kartu tanda kepesertaan BPJS bagi anggota BPJS (ASKES / BPJS Mandiri/ KIS)
e. Jenis Pelayanan Jenis Pelayanan adalah jenis pelayanan berupa upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama yang diberikan oleh Puskesmas kepada Masyarakat, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Jenis pelayanan berupa upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama yang diselenggarakan di Puskesmas Saritani sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2) Ada ketetapan Kepala Puskesmas tentang jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas. 3) Tersedia informasi tentang jenis pelayanan sehingga pasien mengetahui dan memahami jenis pelayanan Puskesmas serta dapat memanfaatkanya. Adapun jenis pelayanan berupa upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama yang diselenggarakan di Puskesmas Saritani antara lain : 1) Pelayanan Gawat Darurat 2) Pelayanan Rawat Jalan -
Pelayanan Pemeriksaan Umum
-
Pelayanan Kesehatan Gigi
-
Pelayanan KIA / KB
-
Pelayanan Imunisasi
3) Pelayanan Penunjang -
Pelayanan Laboratorium
-
Pelayanan Konseling Gizi
-
Pelayanan Konseling Sanitasi
f. TARIF PELAYANAN Tarif pelayanan yang dibebankan kepada pasien sesuai dengan Peraturan yang berlaku. Adapun tarif yang berlaku saat ini adalah sesuai Peraturan Bupati Boalemo Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Pusat Kesehatan Masyarakat, sebagaimana yang tercantum dalam table berikut ini :
NO 1
JENIS PELAYANAN Pelayanan Rawat Jalan - Pemeriksaan dan Pemberian obat
2
TARIF LAYANAN 10.000
Pelayanan Rawat Darurat/ Ruang Tindakan -
Pasang Infus (Microset)
- Pasang Infus (Macroset) - Lepas Infus
61.000 56.500 8.500
- Perbaikan Infus
18.500
-
Pasang Kateter
75.500
-
Lepas Kateter
12.500
-
Resusitasi
59.000
4
-
Pemasangan Oksigen (Per liter, Per menit)
-
Nebulizer
39.000
-
51.000
-
Pemasangan NGT Perawatan Luka a. Kecil b. Sedang c. Besar Debridemen Sederhana
-
Sirkumsisi
20.000 35.000 60.000 50.000 150.000
Pelayanan Tindakan medik Umum a.
Angkat Jahitan
b.
Explorasi benda asing
c.
Exterpasi Tumor
d.
Incisi Hordeolum
e.
incisi abses
f.
Injeksi di rawat jalan
g.
Injeksi obat khusus
h.
Jahit Luka ≤ 5
i.
Jahit Luka > 5 ( per jahitan)
j.
kLavemen
k.
Pemasangan/pelepasan foley Kateter
l.
Pemasangan bidai ekstremitas atas/lokasi
m. Pemasangan bidai ekstremitas bawah/lokasi n. Reposisi tindik daun telinga 1 Telinga 2 Telinga o. Spoeling cerumen telinga
20.000
60.000 60.000 9.500 9.500 65.000 90.000 35.000
60.000 100.000 22.500
p.
Visum
q.
Extirpasi (Minor Surgery)
r.
Cabut Kuku
50.000
s.
Pasang Tampon
30.500
t.
Tonometri
20.000
u.
EKG
24.000
v.
Refraksi mata
10.000
40.000 100.000
w. Luka Bakar ≤ 10 % tanpa komplikasi
65.00
Luka Bakar ≥ 10 % tanpa komplikasi
145.000
x. 5
75
Tindakan Medik Gigi a. Cabut Gigi 1) Gigi susu / gigi 2) Gigi Dewasa / gigi 3) Gigi Dewasa dengan penyulit
4) pembersihan karang gigi per regio (6 regio)
20.000 22.500 75.500 65.000/ regio Jumlah regio x 65.000
6
Tindakan Medik KIA, KB, Persalinan a.
Imunisasi TT W
b.
IVA Tes
c.
Pasang Implant
d.
Lepas Implant
e.
Persalinan normal ditolong oleh dokter umum ditolong oleh bidan
25.000
800.000 700.000
Jahit luka Perineum (Jelujur)
g.
Evakuasi Digital Placenta
h.
Evakuasi Manual Placenta
i.
Toucher/ Kontrol IUD
j.
Pemasangan dan/atau pencabutan IUD/ Implant
k.
Pelepasan IUD
50.280
l.
Pasang/lepas IUD (belum termasuk BAHP)
96.700
88.360 61.680 96.480 37.400 100.000
142.230
n.
Pap Smear (Lab dan transport)
o.
Suntik KB
15.000
p.
Tindik
21.680
q. r.
Dopler Pelayanan Pra Rujukan pada komplikasi kebidanan dan/ atau neonatal Antenatal care
10.000
s.
t.
a.
Perpaket minimal 4 kali
b.
perkunjungan
Post natal care/ kunjungan
125
125.000
200 50.000 25.000
Pelayanan Penunjang Medik c.
Hb Sahli
4.000
d.
Malaria
10.000
e.
Golongan Darah
7.000
f.
Protein urine
5.000
g.
Glukosa stik
15.00
h.
Asam urat Stik
20.000
i.
Kolestrol Stik
25.000
j.
HBs Ag Rapid Tes
25.000
k.
Rhes us
l.
HIV- Rapid Test
m. BTA
10
102.500
f.
m. Pemasangan dan Lepas inplant/ Norplant
7
83.500
7.000 70.000 20.000
n.
Sampling Darah Kapiler
2.000
o.
Sampling Darah Vena
5.000
Pelayanan Kesehatan Lainya a. Pemeriksaan Kesehatan Umum (KIR Dokter) Dewasa atau Calon Pengantin Usia Sekolah b. Surat Keterangan Sakit
35.000 25.000 15.000
11
Pelayanan konsultasi b. Konsultasi Dokter umum/ Gigi c. Konsultasi oleh tenaga kesehatan lainnya
13
7,500
Pelayanan pemakaian oksigen a. Setiap 1 (satu) strip ukuran manometer b. Oksigen konsentrat / jam
15
7.500
4,500 7,500
Pelayanan transportasi pasien (Ambulance) a. 5 Km pertama
65.000
b. Setiap 1 km berikutnya
6.000
g. Hak dan Kewajiban Pasien Hak dan kewajiban pasien ditetapkan dan disosialisasikan kepada Masyarakat dan semua pihak yang terkait. Hak – hak pasien meliputi : 1.
Mendapatkan informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelayanan yang berlaku di Puskesmas SARITANI.
2.
Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien di Puskesmas SARITANI.
3.
Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
4.
Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu, sesuai dengan standar profesi dan standar operasional prosedur.
5.
Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien, sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6.
Mengajukan saran atas kekurangan/kepuasan terhadap kualitas pelayanan yang didapatkan.
7.
Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.
8.
Memberikan persetujuan
atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya. 9.
Mendapat informasi yang meliputi diagnosis, dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan, serta perkiraan biaya pengobatan.
10. Keluarga dapat mendampingi saaat menerima pelayanan di puskesmas SARITANI 11. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak menggangu pasien lainnya. 12. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama di Puskesmas SARITANI. 13. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. 14. Berhak memilih petugas kesehatan yang melayani sesuai dengan jadwal piket petugas jika memungkinkan. Kewajiban pasien meliputi :
1. Mematuhi peraturan yang berlaku di PUSKESMAS SARITANI 2.
Menggunakan fasilitas PUSKESMAS SARITANI secara bertanggungjawab;
3. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di PUSKESMAS SARITANI;
4. Setiap pasien wajib membawa Kartu Tanda Penduduk atau Kartu keluarga, Kartu Tanda Berobat, dan Kartu Jaminan Kesehatan ( Jika ada).
5. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
6. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang dimilikinya;
7. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di PUSKESMAS SARITANI dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan perundang-undangan;
8. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya; dan
9. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
BAB V LOGISTIK Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan pelayanan Loket Pendaftaran Puskesmas Saritani direncanakan dalam Perencanaan Puskesmas. Pengadaan logistik berasal dari pengadaan ATK bok dan JKN Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten. Untuk pengadaan logistik, unit pendaftaran setiap awal tahun membuat pengajuan logistik yang dibutuhkan. Daftar logistik di Loket Pendaftaran di Puskesmas Saritani adalah sebagai berikut :
No
NAMA
1.
Buku pendaftaran pasien
2
Map family folder dan Lembar Rekam Medis
3
Kartu Kunjungan Berobat Pasien
4
Buku Kunjungan sehat
5
Buku Kunjungan sakit
6
Buku manual daftar no. indeks pasien berdasarkan wilayah
BAB VI KESELAMATAN PASIEN Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini. Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap sasaransasaran keselamatan pasien. Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:
NO
INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN
TARGET
PUSKESMAS SARITANI 1.
Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien
100%
2.
Peningkatan komunikasi efektif
100%
3.
Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien
100%
4.
Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan
100%
5.
Pengurangan terjadinya risiko infeksi di Puskesmas
≥75%
6.
Tidak terjadinya pasien jatuh
100%
1.
Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama, umur, nomor rekam medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada saat pendaftaran, sebelum pemeriksaan pasien, sebelum pemberian obat, pengambilan spesimen dan pemberian tindakan
2.
Peningkatan komunikasi efektif Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh resipien/penerima akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi dapat secara elektronik, lisan, atau tertulis. Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah perintah diberikan secara lisan dan yang diberikan melalui telpon. Komunikasi lain yang mudah terjadi kesalahan adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan klinis, seperti laboratorium klinis menelpon unit pelayanan untuk melaporkan hasil pemeriksaan segera/ cito.
3.
Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.
4.
Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur.
5.
Pengurangan terjadinya risiko infeksi di puskesmas Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Saritani wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 7 langkah dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuh langkah cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
6.
a.
Sebelum kontak dengan pasien
b.
Setelah kontak dengan pasien
c.
Sebelum tindakan aseptik
d.
Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
e.
Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Tidak terjadinya pasien jatuh Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Saritani dilakukan pengkajian terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara: a.
Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap pasien yang beresiko jatuh dengan memberi tanda Name Tag Dengan Pita Berwarna Kuning.
b.
Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan lingkungan yang aman.
BAB VII KESELAMATAN KERJA Untuk keamanan dan kenyamanan bagi setiap petugas yang memberikan pelayanan kesehatan, terutama untuk mencegah tertularnya penyakit, maka petugas dalam melaksanakan pelayanan diwajibkan memperhatikaan keamanan diri dengan menerapkan prinsip PPI, termasuk di Unit Pendaftaran.
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan di loket pendaftaran
perlu
diperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap pasien harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Pengendalian mutu pelayanan klinis merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah terkait pelayanan pengobatan atau mencegah terjadinya kesalahan pengobatan / medikasi (medication error), yang bertujuan untuk keselamatan pasien. Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan sebagai berikut: a. Unsur masukan (input), yaitu sumber daya manusia, sarana dan prasarana, ketersediaan dana, dan Standar Prosedur Operasional. b. Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi, dan kerja sama. c. Unsur lingkungan, yaitu kebijakan, organisasi, manajemen, budaya, respon dan tingkat pendidikan masyarakat. Pengendalian mutu pelayanan klinis terintegrasi dengan program pengendalian mutu pelayanan klinis Puskesmas yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi: a. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi untuk peningkatan mutu standar. b. Pelaksanaan, yaitu: 1. Monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana kerja(membandingkan antara capaian dengan rencana kerja) 2. Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian. c. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu: 1. Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar 2. Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan. Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses berlangsung untuk memastikan bahwa aktifitas berlangsung sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring dapat dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis yang melakukan proses. Aktifitas monitoring perlu direncanakan untuk mengoptimalkan hasil pemantauan. Contoh ; monitoring pelayanan pasien, monitoring kinerja tenaga kesehatan Sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan klinis, dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperleh melalui metode berdasarkan waktu, cara dan teknik pengambilan data. Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas: a. Retrospektif Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan. Contoh : survey kepuasan pelanggan, laporan mutasi barang. b. Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan. Contoh : waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas: a. Langsung (data primer); Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data. Contoh: survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan kilnis b. Tidak langsung (data sekunder); Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung Contoh: catatan riwayat penyakit yang lalu Cara pengambilan data : a. Survei Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Contoh : survey kepuasan pelanggan. b. Observasi Observasi yaitu pengamatan langsung aktifitas atau proses dengan menggunakan ceklist atau perekaman. Pelaksanaan evaluasi terdiri atas : a. Audit Audit merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan pengukuran kinerja bagi yang memberikan pelayanan dengan menentukan kinerja yang berkaitan dengan standar yang dikehendaki dan dengan menyempurnakan kinerja tersebut. Oleh karena itu, audit merupakan alat untuk menilai, mengevaluasi, menyempurnakan pelayanan klinis secara sistematis. Terdapat 2 macam audit, yaitu: 1. Audit Klinis Audit Klinis yaitu analisis kritis sistematis terhadap pelayanan klinis, meliputi prosedur yang digunakan untuk pelayanan, penggunaan sumber daya, hasil yang didapat dan kualitas hidup pasien. Audit klinis dikaitkan dengan pengobatan berbasis bukti. 2. Audit Profesional Audit Profesional yaitu analisis kritis pelayanan klinis oleh seluruh tenaga medis dan paramedis terkait dengan pencapaian sasaran yang disepakati, penggunaan sumber daya dan hasil yang diperoleh. Contoh : audit pelaksanaan system manajemen mutu b. Review (pengkajian) Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelaksanaan pelayanan klinis tanpa dibandingkan dengan standar. Contoh : kajian penggunaan antibiotika.
BAB VIII PENUTUP
Pedoman Pelayanan Loket Pendaftaran Puskesmas Saritani ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan pelayanan Loket Pendaftaran di Puskesmas Saritani. Untuk keberhasilan pelaksanaan Pedoman Pelayanan Loket Pendaftaran Puskesmas Saritani diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak. Hal tersebut akan menjadikan Pelayanan Loket Pendaftaran di Puskesmas Saritani semakin optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh pasien dan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra puskesmas dan kepuasan terhadap proses pelayanan pendaftaran kepada pasien maupun masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2013. Standar Puskesmas. Jawa Timur : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Peraturan Bupati Boalemo Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Pusat Kesehatan Masyarakat.