CONTOH PROPOSAL PETERNAKAN SAPI
Nomor Lampiran Perihal
: 02/KTTP/VIII/2013 : 1 (satu) Eksp : Permohona Bantuan Ternak Sapi Kepada Yang Terhormat, Bapak Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Di Serang Bismillahirrohmanirrohim Assalamu’alaikum Wr. Wb
1. 2. 3. 4.
Salam sejahtera kami sampaikan kepada Bapak semoga sukses dalam menjalankan aktifitas keseharian serta selalu diberikan kesehatan dan dalam lindungan Allah SWT. Amin. Selanjutnya, sehubungan dengan kesiapan kelompok ternak untuk mengembangkan usaha dibidang peternakan serta potensi alam serta bahan baku pakan yang menunjang, dengan ini kami Kelompok Tani FAJAR MANDIRI mengajukan permohonan Bantuan Ternak Sapi sebagai salah satu alternative peningkatan ekonomi serta kemandirian kelompok, sebaga bahan peritmbangan untuk Bapak kami sampaian : Profil Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI Surat Pengukuhan Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI Rencana Anggaran Biaya Foto Copy Rekening Kelompok Tani FAJAR MANDIRI Demikian surat permohonan ini kami buat dan diajukan, atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih. Jazzakumullah Khoeru Jazza Wassalamu’alaikum Wr. Wb Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI Kertaraharja , 22 Agustus 2013
ASMAR Sekretaris
SAPINGI Ketua Kepala Desa Kertaraharja
JAYA
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN TERNAK SAPI
Nama Kelompok
: Kelompok Tani ternak FAJAR MANDIRI
Sekretariat
: Kp. Sumur Waru Rt 001/004 Desa Kertaraharja Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten 42281
Besar Pengajuan
: Rp.350.000.000,(Tiga ratus lima puluh juta Rupiah)
Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI
SAPINGI Ketua
ASMAR Sekretaris
Kepala Desa Kertaraharja
JAYA
KATA PENGANTAR
Sumber daya alam yang ada di Provinsi Banten begitu melimpah dan belum banyak digali dan dimanfaatkan yang merupakan karunia Allah SWT untuk kita syukuri dan kita gunakan bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Begitu pula potensi sumber daya alam dari sector pertanian dan peternakan yang ada di wilayah Kabupaten Pandeglang masih begitu besar untuk diusahakan dan sudah selayaknya apabila penggali potensi tersebut diarahkan dengan pengelolaan yang arif dan bijaksana. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya permodalan yang cukup guna merealisasikan tujuan tersebut, yaitu meningkatkan produksi dan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota / kelompok binaan. Untuk itu kami bermaksud dan berkeingnan mengajukan permohonan Ternak Sapi dalam rangka memberdayakan perekonomian masyarakat pedesaan. Kami berharap permohonan yang kami ajukan ini dapat terealisasi dan dapat menjadi awal dari peningkatan ekonomi khususnya bagi anggota kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI. Atas perhatian, bimbingan dan terkabulnya permohonan ini kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT memberikan Balasan atas kebikannya. Amin.
Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI Ketua
SAPINGI
PROPOSAL BANTUAN TERNAK SAPI KELOMPOK TANI TERNAK FAJAR MANDIRI
Sumber daya manusia merupakan factor penentu semua keberhasilan yang akan dicapai untuk pengelolaan sumber daya alam baik langsung maupun tidak langsung. Untu mengelola sumber daya alam tersebut memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas baik dilihat dari aspekpendidikan formal/informal, pengetahuan, sikap, keterampilan,social ekonomi serta perilaku masyarakat umum. Sebagai jawaban masalah diatas adalah kelompok tani ternak FAJAR MANDIRI yang merupakan kelompok usaha dibidang pertanian dipedesaan yang dimiliki dan dikelola langsung oleh pelaku utama dan pelaku usaha dibidang pertanian secara berkelompok. Kelompok tani ternak FAJAR MANDIRI adalah salah satu kelompo tani yang berada di Desa Sobang Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang yang dikelola oleh salah seorang warga dengan dasar keinginan yang kuat dan etos kerja serta pengalaman yang dimiliki untuk bisa ditransfer kepada para petani dengan anggota Kelompok Tani disekitar lingkungan yang pada dibentuklah sebuah kelompok yang membidangi sebuah kelompok tani perkebunan jabon dengan nama Kelompok Tani “FAJAR MANDIRI” pada tanggal 03 Juli 2012. I. Visi Menjadikan lembaga mandiri dan pusat informasi kemitraan agribsnis dan memberikan pelatiha/pendidikan dibidang pertanian dan peternakan bagi petani pemula secara mandiri yang mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada sebagai sumber mata pencaharian yang berkesinambungan.
II. Misi Melaksanakan pelatihan dibidang pertanian dan peternakan bagi petani dan anggota kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI 2. Mencetak kader-kader pertanian yang tangguh dan berkualitas 3. Mampu memberikan pelayanan pada anggota secara professional 1.
III. Tujuan Menambah pengetahuan, kemandirian dan peningkatan pendapatan petani Membangun pertanian yang efektif yang memiliki nilai tinggi melalui pendekatan agribisnis peternakan 3. Menddik petani untuk beternak sapi secara professional 4. Mendorong pembangunan teknologi inofasi dalam rangka percepatan pertanian 5. Mewujudkan pengembangan usaha kelompok dan anggota bianaan dibidang peternakan 1. 2.
IV. Letak Geografis Lokasi Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI di : Desa : Kertaraharja Kecamatan : Sobang Jarak ke ibukota kecamatan : 1 KM Curah Hujan : 40 mm/tahun Ketinggian Tempat : 143 dpi Bentang Wilayah : Dataran Sarana Jalan : Beraspal Penerangan Listrik : Ada
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
V. Uraian Singkat Kegiatan Kelompok Budidaya Rumput gajah ( pakan ternak sapi ) Pembesaran sapi Budidaya sapi Pemanfaatan limbah ternak Pembuatan pakan ternak Holtikultura dan Tanaman Pangan Tata laksana penanganan pasca panen Mencari peluang pasar Vaksinasi ternak Mengadakan temu usaha dan bemitra dengan petani Mengadakan temu usaha Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI dan kelompok tani lain Budi daya tanaman jabon
1. 2. 3. 4. 5. 6.
VI. Program Kerja Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI Maningkatkan angka prduksi pangan secara berkala Meningkatkan angka pruksi daging Meningkatkan sumber daya manusia pertanian dan peternakan Pemberdayaan social ekonomi masyarakat pedesaan Agirbisnis Kemitraan
1. 2. 3.
VII. Mitra Kerja Kelompok Tan Ternak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Pandeglang Kantor Pelaksana Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pandeglang
4. 5. 6.
Pemerintah Desa Sobang Penyuluh Pertanian Lapangan Kelompok Tani dan Kelompok Tani Ternak di Desa lain
1. 2. 3. 4. 5.
VIII. Struktur Kepengurusan Ketua : Sapingi Sekretariat : Asmar Bendahara : Kusen Seksi Bidang : Bidang Budidaya Ternak Sapi Juned Warsimi Bidang Pembesaran dan Anggota Bakra Rasman Bidang Instalasi Kandang dan Kesehatan Ternak Warlim M Kasiman Bidang Pendidikan dan Pelatihan Karta Wakid Tasir Bidang Pemasaran Sapingi Jaya Sartubi
ASPEK PRODUKSI 1. a. b.
Produk Nama Produk Ciri-ciri Produk
: Sapi : Daging/Sapi Hdup
c. 2. a. b. c. d. e. f. g.
Kegunaan Utama
: Konsumsi
Proses Produksi Persediaan kandang ternak Persediaan pakan hijau ternak Persediaan sapi onol.limosin dan jenis –jenis sapi lainya Proses pemeliharaah ternak Pemberian vitamin Vaksinasi Pemasaran produk ternak
3. Kapasitas Produksi a. Rencana kapasitas produksi 30 ekor b. Jenis Sapi Limocin c. Persediaan lahan 30 Ha 4.
Bangunan Kandang dan Gudang No 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14
Nama barang Kayu 10/10 Kayu 8/10 Kayu Kaso Bambu Papan Atap Batu bata Pasir Semen Paku Tukang Pintu Kusen Jendela
600 M 840 M 400 Btg 1000 Btg 200 Btg 2.00 Lbr 3.000 Bh 1 truk 10 Zak 20 Kg 70 HOK 2 bh 2 bh Jumlah
5 . Fasilitas dan Sarana
Volume
Harga satuan (RP) 10.000 8.000 8.000 6.000 15.000 1.500 4.00 700.000 60.000 18.000 60.000 350.000 300.000
Jumlah (RP) 6.000.000 6.720.000 3.200.000 6.000.000 3.000.000 3.000.000 1.200.000 700.000 600.000 360.000 4.200.000 700.000 600.000 36.280.000
No
Biaya Fasilitas
1 2
Pemasangan instalasi listrik Pemasangan instalasi air Jumlah
Jumlah (Rp) 1.500.000 5.000.000 6.500.000
BERITA ACARA PENGUKUHAN KELOMPOK TANI TERNAK FAJAR MANDIRI No : 21/Ds.2002/III/2010 Sesuai dengan hasil musyawarah Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI pada hari jum’at Tanggal Dua Belas Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok sebagaimana terlampir. Dengan ini Kepala Desa Sobang Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang
MENGUKUHKAN Nama Kelompok Komoditas
: :
Nama Pengurus 1. Nama Jabatabn Alamat 2. Nama Jabatan Alamat 3. Nama Jabatan Alamat
: : : : : : : : : :
Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Sobang ,12 Maret 2011
1. 2. 3.
PENGURUS KELOMPOK : KETUA : SEKRETARIS BENDAHARA :
( :
) (
)
(
)
Mengetahui/ Menyetujui Kepala Desa Sobang
DARTAM
DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK TANI TERNAK “FAJAR MANDIRI”
DESA KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI No 1 2
No Anggota
: : : PANDEGLANG : BANTEN Nama
Alamat
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Mengetahui Petugas PPL,
……………………………………… ……………………………………… NIP.
Kelompok Tani Ternak “FAJAR MANDIRI”
Ketua
RENCANA MODAL USAHA TERNAK SAPI KELOMPOK TANI TERNAKFAJAR MANDIRI (DALAM RUPIAH) A. 1. 2. 3. 4. B.
KETERANGAN INVESTASI HARTA TETAP Tanah Bangunan Kandang dan gudang Fasilitas dan sarana Peralatan TOTAL HARTA TETAP BIAYA PRODUKSI
TOTAL MODAL 36.280.000 6.500.000 42.880.000
1. a. b. c. C. 2. a. b.
Biaya Pokok Produksi Bahan Baku/Ternak/Sapi Upah Tenaga Produksi Biaya Umum Produksi TOTAL BIAYA PRODUKSI Biaya Usaha Sewa Lahan Biaya Pra Operasional TOTAL BIAYA USAHA TOTAL BIAYA PRODUKSI (1+2) D. TOTAL MODAL KERJA 12 BLN E. TOTAL BIAYA USAHA (A+B+C+D)
30 Ekor @.9.000.000 12 Bln @ 1.000.000 12 Bln @ 1.500.000
270.000.000 12.000.000 12.000.000 294.000.000 -
@ 500.000
7.120.000 7.120.000 301.880.000 6.000.000 350.000.000
Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI Ketua
Sekretaris
SAPINGI
6.
ASMAR
Peralatan No
Nama Barang
Volume
1 2 3 4 5 Jumlah
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
7. Biaya Produksi a. Bahan Baku No
Nama Barang
Volume
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 6 Jumlah b. Upah Tenaga Kerja No
Nama Barang
Volume
1 2 Jumlah c. Biaya Umum Produksi No
Nama Barang
Volume
1 2 Jumlah
8.Biaya Usaha a. Biaya Sewa Lahan No
Nama Barang
Volume
1 Jumlah
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
b. No
Biaya Pra Operasional Nama Barang
Volume
1 2 Jumlah
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
UPPO WARGI SALUYU BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kelompok Tani Wargi Saluyu berdiri pada Tahun 2007 dengan tujuan untuk dapat menyatukan pemikiran serta menyediakan wahana peningkatan produktivitas para petani di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Selain itu kelompok kami mulai melaksanankan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian, dengan cara mengolah pupuk kandang/kotoran ternak serta hijauan menjadi pupuk organik terfermentasi (organik) dan menjadikannya sebagai pupuk utama di lahan pertanian kelompok kami. Dan memang terbukti pemakaian pupuk organik pada lahan pertanian kelompok kami mampu meningkatkan kualitas maupun kuantitas hasil pertanian kami. Pengolahan pupuk terus berkembang, dari yang pada awalnya kami hanya memproduksi untuk kebutuhan sendiri sampai saat ini Alhamdulillah sudah mampu berproduksi dan dijadikan sebagai salah satu usaha kelompok. 1.2 Dasar Pemikiran Ada beberapa dasar pemikiran yang mendasari kami mengajukan permohonan bantuan Usaha Pengolahan Pupuk Organik (UPPO), adalah sebagai berikut : a. Untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani pada umumnya. b. Tingkat kebutuhan masyarakat dan animo masyarakat dalam bidang peternakan cukup besar. c. Bahan penunjang dalam media pembuatan pupuk organik cukup tersedia d. Potensi pasar sesuai dengan program pemerintah yang menggalangkan untuk penggunaan pupuk organik dibidang pertanian. e. Memiliki kawasan pengolahan pupuk organik dan peternakan. f. Untuk menyiapkan ketersediaan pupuk organik di kawasan pertanian
BAB II PENGEMBANGAN UPPO 2.1 Permasalahan Dalam perjalanan proses produksi pupuk organik di kelompok kami masih ada beberapa kendala. Walaupun untuk kebutuhan bahan dan alat produksi sudah mulai dilengkapi. Permasalahan atau kendala yang kami hadapi saat ini adalah : • Faktor penunjang utama bahan baku (kotoran ternak), belum optimal karena tidak terpusat dalam satu kawasan. • Kebutuhan akan pupuk organik baik di sekitar maupun diluar Kelompok Wargi Saluyu sangat tinggi tetapi belum terpenuhi. • Belum adanya tempat pengolahan pupuk organik.
• Tidak adanya faktor penunjang/alat-alat untuk mengolah pupuk oganik (sarana dan prasarana). Karena dengan bertambahnya produksi yang kami laksanakan maka kebutuhan akan tempat juga semakin besar. Sementara ini kami melakukan proses produksi dan menyimpan pupuk organik yang sudah jadi, kami lakukan di tempat sederhana, yang dari segi kuantitas dan kelayakan kualitasnya masih kurang baik. Perlu diketahui bahwa dalam pengolahan pupuk organik ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : a. Aspek Teknis b. Aspek Sosial c. Aspek Ekonomi Dari semua aspek tersebut masih ada aspek yang belum dapat kami penuhi, antara lain aspek teknis, aspek sosial dan aspek ekonomi. 2.2 Upaya Pemecahan Permasalahan Untuk memenuhi semua aspek yang telah kami kemukakan, maka Kelompok Tani harus mempunyai penunjang utama bahan baku dan alat-alat untuk mengolah pupuk organik yang lengkap dan terpusat pada satu kawasan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk organik baik di sekitar maupun diluar Kelompok Wargi Saluyu yang sangat tinggi dapat terpenuhi. a. Aspek Teknis Aspek teknis berkaitan dengan teknis pengolahan dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan pemasaran. Guna memenuhi kebutuhan, Kelompok Tani Wargi Saluyu melihat peluang yang sangat besar dengan berlimpahnya bahan baku dan sumberdaya manusia untuk melaksanakan kegiatan pembuatan pupuk organik. Dalam pelaksanaan pembuatan pupuk organik diperlukan beberapa faktor penunjang, diantarannya : • Bahan Baku • Sumberdaya Manusia • Sarana dan Prasarana b. Aspek Sosial Dengan pembangunan Usaha Pengolahan Pupuk Organik maka diharapkan akan memberikan dampak positif bagi masyarakat petani. Beberapa dampak positif yang diharapkan yaitu : • Terpenuhinnya permintaan kebutuhan akan pupuk organik para petani pelaksana budidaya. • Memberikan tambahan penghasilan bagi warga sekitar • Memeberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat. • Memanfaatkan berupa kotoran hewan yang dapat menimbulkan penyakit. c. Aspek Ekonomi Usaha Pengolahan Pupuk Organik ini diharapkan akan memberikan manfaat juga bagi aspek ekonomi masyarakat. Dengan pelaksanaan pengolahan pupuk organik ini menekan pengeluaran bagi para petani yang menggunakan pupuk organik. Dengan dekatnya penghasil pupuk organik maka biaya pembelian dapat ditekan dengan mengurangi biaya transportasi. BAB III RENCANA KEGIATAN
3.1 Rencana Sumber Dana Untuk melaksanakan rencana kegiatan yang telah direncanakan, diperlukan suntikan dana untuk Usaha Pengolahan Pupuk Organik. Sumber dana yang direncanakan berasal dari : 1. Bantuan Pemerintah = Rp. 350.000.000,Jumlah = Rp. 350.000.000,3.2 Rencana Penggunaan Dana Bantuan Rencana penggunaan dana yang bersumber dari bantuan pemerintah dapat kami jabarkan sebagai berikut : 1. Rumah Kompos dan sarana penunjangnya = Rp. 112.500.000,• Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) • Kendaran Roda 3 • Kandang Komunal (Insentif) • Bak Fermentasi (Insentif) 2. Ternak Sapi/Kerbau 35 ekor = Rp. 227.500.000,Jumlah = Rp. 350.000.000,3.3 Jadwal Pelaksanaan No Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Persiapan Gudang 2 Pembangunan 3 Pengolahan Pupuk Organaik 4 Penjualan 3.4 Rencana Penggunaan Anggaran No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.) 1 Pekerjaan Gudang M² ± 80 1.1 Pondasi cm 40 x 30 x 30 1.2 Batu M³ 10 80.000 800.000 1.3 Pasir M³ 10 80.000 800.000 1.4 Semen Sak 20 54.000 1.080.000 Jumlah 2.680.000 2 Pemasangan Dinding M 40 x 3 2.1 Bata merah Buah 17.000 350 5.950.000 2.2 Pasir M³ 48 80.000 3.840.000 2.3 Semen Sak 120 54.000 6.480.000 2.4 Kayu M³ 5 1.400.000 7.000.000 3 Atap/asbes Lembar 80 27.500 2.200.000 4 Finishing 4.000.000 5 Upah Kerja Hari 30 x 10 orang 50.000 15.000.000 Jumlah 47.150.000
6 Transportasi Roda 3 Buah 1 23.982.000 23.982.000 Jumlah 23.982.000 7 Mesin pengolah Set 1 17.000.000 17.000.000 Jumlah 17.000.000 8 Bak Fermentasi M² 15 8.1 Bata Buah 1680 350 588.000 8.2 Pasir M³ 5 80.000 400.000 8.3 Semen Sak 10 54.000 540.000 8.4 Upah Kerja Hari 5 x 2 orang 50.000 500.000 Jumlah 2.028.000 9 Kandang Komunal M² 7 x 17,5 9.1 Kayu (10 cm x 10 cm) Cm 700 10.000 7.000.000 9.2 Atap Lembar 171 32.500 5.557.000 9.3 Upah Kerja Hari 10 x 5 Orang 50.000 2.500.000 9.4 Tempat Pakan Buah 35 7.283.000 Jumlah 22.340.000 10 Pelatihan UPPO Hari 20 x 5 Orang 100.000 10.000.000 11 Pembelian Ternak Ekor 35 6.500.000 227.500.000 Total 350.000.000
3.5 Rencana Lokasi UPPO Lokasi pembagunan Usaha Pengolahan Pupuk Organik akan dilaksanakan di sebuah bukit kecil (Gunung Muncang) yang berjarak 200 meter dari pemukiman penduduk Kampung Cigantang Hilir. Lokasi ini terletak pada Koordinat 7°21'32.28" LS dan 108°11'37.70"BT yang dipetakan seperti gambar berikut.
BAB IV PENUTUP
Demikian Proposal Permohonan Bantuan Usaha Pengolahan Pupuk Organik ini kami susun dan kami sampaikan kepada Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Usaha Pengolahan Pupuk Organik merupakan solusi untuk memecahkan permasalahan yang saat ini kami hadapi. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami memohon sudi kiranya Bapak mengabulkan permohonan kami ini. Kami yakin dengan bantuan Usaha Pengolahan Pupuk Organik ini akan memberikan manfaat yang sangat besar terhadap peningkatan kualitas maupun kuantitas produksi pupuk organik yang akan berimbas pada peningkatan penghasilan bagi kelompok tani dan kesejahteraan bagi anggota-anggotannya.
Kami sampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala perhatian dan terkabulnya permohonan ini. Posted by EDWA at 10:35 PM No comments: Post a Comment
to Rin on Proposal On 11:11 with No comments Proposal Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) - Saraswati Update - Berikut ini contoh proposal bantuan pengolahan pupuk organik. Hal
:
Permohonan Bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)
Kepada: Yth. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Jl. Harsono RM No. 3-Ragunan Di JAKARTA SELATAN Dalam rangka memperbaiki kondisi tanah pertanian yang pada akhir-akhir ini telah menurun tingkat kesuburannya yang disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia terutama pupuk urea, SP-36, ZA, dan KCL, serta pestisida selama kurang lebih 30 tahun secara terus-menerus oleh petani tanaman pangan pada lahan sawah yang cenderung melampaui anjuran rekomendasi, maka perlu mendahulukan dan mengutamakan perbaikan tingkat kesuburan tanah dengan penggunaan pupuk alam atau organik. Kelompok Tani Ternak … Desa … Kecamatan … Kabupaten … Provinsi … sangat mendukung dan akan mengupayakan suksesnya program tersebut di atas dengan potensi yang kami miliki, yaitu melimpahnya bahan baku pupuk organik yang dihasilkan dari ternak kami kurang lebih 2000 kg perhari berupa kotoran sapi, untuk itu sudilah kiranya Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian Jakarta memberikan bantuan pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO).
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami lampirkan Profil Kelompok dan Susunan Pengurus dan Anggota, Rencana Usaha Kegiatan Kelompok (RUKK), dan foto-foto. Besar harapan kami permohonan ini dapat terkabul, atas terkabulnya permohonan ini sebelumnya kami haturkan terima kasih.
PROFIL KELOMPOK STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK DAFTAR PENGURUS DAN ANGGOTA KELOMPOK LATAR BELAKANG Penggunaan pupuk kimia terutama pupuk urea, SP-36, ZA dan KCL serta pestisida selama kurang lebih 30 tahun secara terus-menerus oleh petani tanaman pangan pada lahan sawah cenderung melampaui anjuran rekomendasi sehingga berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah, sedangkan pemberian bahan organik dan pupuk kompos belum banyak dilakukan.
Berdasarkan hasil kajian/penelitian yang telah dilaksanakan oleh Badan Litbang Pertanian (Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat) pada lahan sawah beririgasi di Jawa menunjukkan bahwa nilai kandungan bahan organik dalam tanah tergolong rendah (1-2%). Padahal dalam kondisi normal kesuburan lahan sawah seharusnya mengandung bahan organik antara 3-5%.
Rendahnya kandungan bahan organik pada lahan-lahan sawah ini cenderung menyebabkan penggunaan pupuk menjadi tidak efektif karena kemampuan akar tanaman untuk dapat menyerap hara pupuk menurun. Sebagai akibat lebih luas adalah menurunnya produktifitas tanaman sehingga secara nasional dapat mengganggu Program Nasional Ketahanan Pangan.
Degradasi lahan sawah yang disebabkan oleh kandungan bahan organik ini perlu segera diupayakan peningkatan kesuburannya melalui pemberian bahan organik dan kompos ke dalam lapisan olah tanah. Bahan organik dapat diperoleh dari hasil pengolahan jerami dan/atau sisa tanaman pasca panen dengan menggunakan alat Pengolah Pupuk Organik untuk mempercepat waktu proses dekomposisi guna menghasilkan pupuk organik berupa kompos. Penelitian Departemen Pertanian menunjukkan penggunaan alat pengolah pupuk organik dapat menghemat waktu dekomposisi sekitar 10-15 hari, karena dengan alat ini luas penumpang bahan jerami yang bersentuhan dengan oksigen untuk didekomposisi semakin tinggi, dan peluang mikroba untuk mendekomposisi lebih besar. Hal ini akan dipercepat apabila pada bahan organik atau jerami ditambahkan sumber protein berupa gula merah atau decomposer.
Demikian halnya dengan penyuluhan kepada para petani dianggap penting agar petani mengembalikan jerami dan/atau sisa tanaman usai panen serta penggunaan pupuk organik untuk mengembalikan kesuburan tanah sawah.
Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Kelompok Tani Ternak … adalah mengajukan permohonan Bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang termasuk di dalamnya Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik kepada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian Jakarta.
Kami mohon usulan ini merupakan permohonan yang perlu dipertimbangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, khususnya anggota Kelompok Tani Ternak … Desa … Kecamatan … Kabupaten … Provinsi ….
Dengan adanya Bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang termasuk di dalamnya Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik ini mudah-mudahan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Ternak … Desa … Kecamatan … Kabupaten … menjadi petani yang bisa diandalkan yang turut mendukung program pemerintah. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Pemanfaatan Bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dimaksudkan sebagai sarana untuk memfasilitasi petani/Kelompok Tani Ternak di tingkat lapang untuk dapat melaksanakan penggunaan pupuk organik di lahan sawah dalam upaya perbaikan kesuburan tanah sawah. 2.
Meningkatkan taraf hidup petani/Kelompok Tani Ternak beserta anggotanya.
3.
Menanggulangi permasalahan pertanian.
4.
Meningkatkan kelembagaan petani.
5.
Meningkatkan hasil produksi pertanian melalui pupuk organic yang dihasilkan.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) para petani/Kelompok Tani Ternak beserta anggotanya. 7.
Berorientasi pertanian berwawasan bisnis.
8.
Menjalin hubungan antara Pemerintah dan petani.
PENUTUP Rencana Bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang termasuk di dalamnya Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik ini merupakan suatu harapan besar bagi Kelompok Tani Ternak …, bahwa ini merupakan kegiatan yang sangat membantu anggota kelompok dalam mengembangkan programnya sesuai dengan wawasan Kelompok Tani Ternak untuk mencapai hasil yang maksimal. Maka segala bantuan dan dukungan sehubungan dengan permasalahan di atas merupakan kunci keberhasilan kami. Demikian proposal ini, besar harapan kami proposal ini dapat terkabul. Atas kepercayaan, dukungan, dan terkabulnya permohonan ini kami haturkan terima kasih.
RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK) FISIK PENGEMBANGAN UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO) TAHUN ANGGARAN ….
Kabupaten/Kota
:
Kecamatan
:
Desa
:
Nama Kelompok
:
Uraian
Volume/Satuan
Harga per Satuan
Jumlah Biaya (Rp) TP
APBD Swadaya
A Rumah Kompos 1 Bahan Material kayu papan 3/20 0.5
m³
450.000
225.000
kayu tahun
3
m³
450.000
1.350.000
glugu
2.5
m³
1.000.000
2.500.000
kayu kruing papan
0.5
m³
1.500.000
750.000
Paku usuk
36
kg
12.500
450.000
Paku reng
20
kg
13.000
260.000
pasir
60
m³
100.000
6.000.000
semen PC
300
zak
65.000
19.500.000
batu-bata
13000 buah
450
5.850.000
kapur
12
45.000
540.000
5.000
120.000
m³
minyak bekisting 24
liter
besi 6"
28
btg
16.500
462.000
besi 8"
35
btg
39.000
1.365.000
besi 10"
25
btg
65.000
1.625.000
kawat beton/bendrat
10
kg
15.000
150.000
koral beton
5
m³
30.000
150.000
Genting
3500
buah
1.200
4.200.000
Krepus
40
buah
2.500
100.000
engsel jendela
80
buah
4.000
320.000
engsel pintu
10
buah
7.500
75.000
kalt angin
10
pasang
3.000
30.000
selot pintu
1
buah
18.000
18.000
kaca
5
m³
20.000
100.000
grendel
24
pasang
2.500
60.000
handle jendela
10
pasang
3.000
30.000
plamir
6
kg
25.000
150.000
cat meni
5
kg
18.000
90.000
cat kayu
5
kg
40.000
200.000
cat tembok
2
pill
415.000
830.000
Jumlah
47.500.000
2 Konstruksi tenaga kerja 10 orang 40 hari
400
HOK
25.000
-
1
unit
25.500.000
25.500.000
kendaraan roda 3 1
unit
17.000.000
17.000.000
instalasi listrik
unit
2.500.000
2.500.000
10.000.000
Penyediaan alat 3 dan mesin alat pengolah pupuk (APPO)
1
Jumlah
45.000.000
4 Kandang bantuan kandang 1
paket
20.000.000
20.000.000
19.500.000
Pengadaan 5 ternak sapi sapi jantan
3
ekor
6.500.000
sapi betina
32
ekor
6.500.000 208.000.000
Jumlah
227.500.000
TOTAL
340.000.000
- 10.000.000
Halaman 1 dari 12 I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kabupaten Konawe Selatan dengan luas lahan sawah 23.662 Ha, dan luas Ladang 26.564. Ha. (Indikator Ekonomi Kabupaten Konawe Selatan 2011, BPS Kabupaten Konawe Selatan) menghasilkan gabah kering giling antara 360-610 ton dan 279.150 – 300.012 ton jerami kering, kondisi lahan sangat produktif saat ini sebagian besar telah menunjukkan kerusakan/degradasi penurunan kesuburan di karenakan pemakaian pupuk kimia yang secara terus menerus, hal ini ditunjukkan oleh semakin rendahnya kandungan bahan organic pada lahan sawah. Perbaikan kesuburan merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas laha pertanian dalam rangka mendukung produktivitas pada subsector tanaman pangan, holtikultura, perkebunan dan peternakan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkn kesuburan pada lahan sawah adalah dengan mengebalikan jerami/limbah pertanian kedalam lapisan tanah sebagai bahan organic dan tidak membakar atau membawa keluar dari areal persawahan. Upaya lain dalam perbaikan kesuburan lahan sawah adalah dapat ditempuh melalui pemberian pupuk organic yang berasal dari bahan organic berupa limbah panen (jerami) dan lainnya serta limbah peternakan (kotoran ternak). Perbaikan kesuburan laha dengan menggunakan pupuk organik perlu terus di kembangkan untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk pertanian, efisiensi dalam usaha tani, peningkatan aspek kesehatan serta terpeliharanya lingkungan hidup secara terus menerus dan bekesinambungan. I.2. Frofil Kelompok Tani “Lembu Lestari” Kelompok Tani “Lembu Lestari” memiliki anggota sebanyak 24 orang yang bergerak dalam pertanian organik. Kelompok tani ini terletak di Desa Puwehuko Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten ± 41 KM
keara barat I.2.1. Topografi Permukaan tanah pada umumnya bergunung dan berbukit yang di apit oleh daratan rendah yang sangat potensial unruk pengembangan disektor pertanian. Berdasarkan garis ketinggian pada areal seluas 1.556.160 Ha. Wilayah Kabupaten Konawe Selatan dapat dibedakan atas 5 kelas yaitu: a. Lotosol dengan luas 363.380 Ha atau 23.15 persen b. Padzolik seluas 430.110 Ha atau 4.71 persen c. Organozol seluas 73.316 Ha atau 4.71 persen d. Meditoran seluas 52.808 Ha atau 3.39 persen e. Aluvial seluas 74.708 Ha atau 4.80 persen f. Seta tanah campuran 553.818 Ha atau 35.59 persen. Halaman 2 dari 12 I.2.2. Iklim a. Keadaan Iklim Di Kabupaten Konawe Selatan di kenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan, keadaan iklim banyak dipengaruhi olh arus angin yang bertiup diatas wilayahnya pada bulan November sampai dengan Maret, angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Benua Asia dan Samudra Fasifik, setelah sebelumnya telah melewati beberapa lautan. Pada bulan-bulan tersebut terjadi musim penghujan. 1. Pada bulan April, arus angin selalu tidak menentu dengan curah hujan kadangkadang kurang dan kadang-kadang lebih. Musim ini oleh para pelaut setempat di kenal sebagai musim pancaroba. 2. Sedangkan pada bulan Mei sampai dengan Agustus angin bertiup dari arah timur yang berasal dari Benua Australia kurang mengandung uap air. Hal ini mengakibatkan minimnya curah hujan didaerah ini. 3. Pada bulan Agustus – Oktober terjadi musim kemarau. Hal ini sebagai akibat perubahan kondisi alam yang sering tidak menentu, keadaan musim juga sering
menyimpang dari kebiasaan. b. Curah Hujan Curah hujan di Kabupaten Konawe Selatan tahun 2008 mencapai 2.301 mm dalam 242 hari hujan (HH). Disbanding tahun 2007 curah hujan menurun, namun hari hujan (HH) meningkat, masing-masing 2366 mm dalam 203 HH. c. Suhu Udara Suhu udara dipengaruhi oleh berbagai factor ketinggian dan permukaan laut mengakibatkan perbedaan suhu untuk masing-masing tempat dalam suatu wilayah. Secara keseluruhan kabupaten Konawe Selatan merupakan daerah yang bersuhu tropis. Berdasarkan data yang diperoleh dari pangkalan udara Wolter Monginsidi selama tahun 2008 suhu Udara maksimum 320C dan minimum 210C. tekanan udara rata-rata 79%. Kecepatan angin pada umumnya berjalan normal yaitu sekitar 4 m/sec. I.2.3. Potensi Pakan Ternak a. Hijauan Makanan Ternak (HMT) Desa Puwehuko dan desa sekitar Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan mempunyai ketersediaan hijauan yang cukup untuk pakan ternak. Hamper setiap lahan kosong ditanami rumput gajah dan tanaman hijauan lain. Usaha tani tanaman palawija dan padi merupakan tanaman utama untuk daerah tersebut. b. Tanaman Palawija Sebagian besar tanaman palawija yang ditanam masyarakat desa Puwehuko dan desa-desa lain disekitarnya berupa semangka, kacang tanah, kacang panjang, cabe, kedelai, jagung, dan ubi kayu (singkong). Jagung dan ubi kayu Halaman 3 dari 12 tersebut dapat digunakan sebagai pakan konsentrat untuk pembibitan dan penggemukan sapi. I.3. Profil Desa Puwehuko Desa Puwehuko dengan luas wilayah ± 30.150.000 m2 (3.015 Ha) yang terletak diantara: - Sebelah utara berbatasan dengan Desa Koroonua
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Monapa - Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kondoano - Sebelah Barat Berbatasan dengan Kabupaten Konawe (wilayah rawa aopa) Dengan kondisi wilayah daratan dengan rata-rata ketinggian 45 meter dari permukaan laut dan kedalaman 10 meter kedalam sumur/air tanah. Desa Puwehuko adalah desa yang masuk wilayah Kecamatan Mowila dengan jarak tempuh 7 KM dari ibu kota kecamatan, 41 KM dari ibu kota kabupaten Konawe Selatan, dan 58 KM dari Ibu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 485 jiwa dari 134 KK (250 orang laki-laki dan 235 orang perempuan). Mata pencaharian 99% petani sawah, petani lading, petani ternakdengan luas lahan sawah 331 Ha, lading 28 Ha, padang rumput dan pengembalaan 600 Ha. Sisanya 2.056 Ha adalah kali dan rawa, rawa tersebut merupakan padang pengembalaan dan hijauan pada musim kemarau yang rata-rata kemarau 8 bulan dalam setahun. Halaman 4 dari 12 II. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud disusunnya proposal ini adalah untuk mendapatkan penguatan permodalan bagi kegiatan kelompok tani ternak “Lembu Lestari” dalam hal pengadaan pupuk organik. Pupuk tersebut nantinya digunakan untuk kebutuhan anggota kelompok sedangkan kelebihan produknya dapat dipasarkan kepada masyarakat yang bukan anggota kelompok dengan tujuan agar pemakaian pupuk organik lebih memasyarakat sehingga kedepan akan lebih baik Tujuan kegiatan pengembangan unit pengolahan pupuk organik ini selain yang telah kami sebutkan diatas masih ada beberapa hal diantaranya sebagai berikut: 1. Penyediaan fasilitas terpadu pengolahan bagan organik (limbah pertanian, limbah ternak, sampah organik) menjadi kompos (pupuk organik). Sebagai kebutuhan pupuk oleh, dari dan untuk petani tanpa harus membeli dan bergantung kepada pupuk pabrik. 2. Mensubsidi kebutuhan pupuk organik 3. Memelihara serta melestarikan sumber daya lahan pertanian dan lingkungan 4. Meningkatkan populasi ternak 5. Meningkatkan pendapatan petani 6. Menjaga serta melestarikan sumber daya alam yang tersedia tanpa merusak dengan
menggunakan pupuk dari bahan kimia (pupuk buatan pabrik). Halaman 5 dari 12 III. RENCANA USAHA KELOMPOK III.1. Kebutuhan dari Alokasi Dana Kebutuhan dana untuk kegiatan pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) sebesar 395.000.000,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah). Adapun alokasi dana tersebut secara terperinci tercantum dalam tabel berikut ini: NO KOMPONEN BIAYA VOLUME NILAI BIAYA (Rp) 1 Kandang 1 Unit 50.000.000,00 2 Rumah Kompos 1 Unit 10.000.000,00 3 Bak Permentasi 1 Unit 10.750.000,00 4 Alat Pengolah Pupuk Organik (UPPO) 1 Unit 12.500.000,00 5 Kendaraan roda 3 1 Unit 23.000.000,00 6 Mesin pencacah rumput 1 Unit 7.500.000,00 7 Ternak sapi 35 Ekor 281.250.000,00 JUMLAH 395.000.000,00 III.2. Jadwal Kegiatan (Time Schedule) NO MACAM KEGIATAN BULAN KE 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 1 Pembuatan kandang sapi 2 Pembuatan rumah kompos (bak fermentasi) 3 Pembelian sapi 4 Pembelian Appo dan Kendaraan roda 3 5 Pembuatan puopuk organik III.3. Tempat pembuatan Rumah Kompos dan Kandang Sapi Karena usaha ini adalah usaha bersama kelompok tani untuk rencana dan pembuatan rumah
kompos serta kandang sapi di tempatkan di salah satu pengurus/anggota kelompok tani “Lembu Lestari” yang sudah di musyawarahkan dan disetujui oleh semua pengurus dan anggota kelompok tani. Dalam musyawarah kelompok tani “Lembu Lestari” telah disepakati bahwa: a. Kandang sapi Tempat : BEDDU Luas Kandang : 12 m x 25 m (300 m2) Daya tampung : ± 60 ekor Bangunan : semi permanen Halaman 6 dari 12 b. Rumah kompos dan bak permentasi Tempat : BEDDU Luas Kandang : 10 m x 5 m (50 m2) Bangunan : semi permanen Demikian hasil musyawarah yang telah menjadi kesepakatan semua anggota dan pengurus kelompok tani. Mengetahui: Ketua Kelompok Tani “Lembu Lestari” BEDDU Halaman 7 dari 12 IV. PENUTUP Dengan adanya kegiatan pengembangan unit pengolah pupuk organik (UPPO) di kelompok tani “Lembu Lestari” maka diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut: 1. Mengolah ulang limbah pertanian, sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan dikelompok tani. 2. Merehabilitasi lahan sehingga dapat mengingkatkan kesuburan lahan pertanian. 3. Menjaga lingkungan dengan mendaur ulang limbah pertanian. 4. Meningkatkan kesejahtraan anggota kelompok tani “Lembu Lestari” dan para petani lainnya.
Halaman 8 dari 12 SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TANI Pelaku Pertanian Organik “LEMBU LESTARI” Desa Puwehuko Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan Pelindung Penasehat : Kepala Desa Pembinaan : PPL Desa Puwehuko Ketua : BEDDU Sekretaris : RAHMATYA Bendahara : RUSTAM B. Anggota: 1. Herman 12. Slamet 2. Amin T 13. Hikmah 3. Syainuddin 14. Gurun Agus 4. Aco 15. Rustam E. 5. Sukardi 16. Ambo Tenri 6. Rustam 17. Putu Sano 7. Rahman 18. Iping 8. Hakim 19. Haryanto 9. Ahmad Ali S. 20. Mudar 10. Ismi 21. Wayan Cutet 11. Nurdin Puwehuko, 21 Mei 2012 Mengetahui Ketua Kelompok Tani Kepala Desa Puwehuko “Lembu Lestari” ARMIN AMIN B E D D U Halaman 9 dari 12 PROFIL KELOMPOK TANI Pelaku Pertanian Organik
“LEMBU LESTARI” Desa Puwehuko Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara a. Identitas Kelompok Nama Kelompok : LEMBU LESTARI Tahun Terbentuk : 19 Semptember 2010 Berita Acara Pembetukan : No. 008/PO/IX/2010 Alamat : Desa Puwehuko Kec.Mowila Kab. Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Kode Pos 93373 b. Visi dan Misi Tujuan Kelompok 1. Visi : Kelompok meningkatkan pendapatan dan kesungguhan anggota kelompok. 2. Misi : - Memperdayakan usaha kelompok - Menciptakan kerjasama dalam kelompok dan antar kelompok - Menciptakan teknologi yang ramah lingkungan - Mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) 3. Tujuan : - Agar kelompok peternak dapat berdaya guna dan berhasil guna - Agar kelompok dapat memanfaatkan usaha Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) - Agar kelompok dapat menjadikan usaha pupuk organik sebagai usaha pokok. c. Aset-aset Kelompok 1. Lahan usaha : 43,5 Ha. 2. Lahan Tegalan : 102,2 Ha 3. Padang Pengembalaan : 60,4 Ha 4. Hijauan Makanan Ternak : 5 Ha 5. Sumber-sumber air untuk peternakan : Sungai, Kolam, rawa dan sumur Mengetahui: Kepala Desa Puwehuko PPL Peternakan Ketua Kelompok Kecamatan Mowila “Lembu Lestari” ARMIN AMIN AWIJO BEDDU Halaman 10 dari 12
KELOMPOK TANI TERNAK “LEMBU LESTARI” Desa Puwehuko Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan Prov Sultra. Puwehuko, Selasa, 22 Mei 2012 Nomor : Kepada Yth. Hal : Permohonan Bantuan Mentri Pertanian RI Ternak Sapi dan APPO cq. Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan Lampiran : 1 bundel Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian DiJakarta Dengan Hormat, Bersama ini kami ajukan permohonan bantuan ternak sapi dan prasarana untuk usaha pembuatan pupuk organik (kompos) bagi kelompok tani kami. Adapun besarnya bantuan yang kami butuhkan sebesar Rp. 395.000.000,00 (Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah). Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan proposal permohonan. Demikian surat permohonan kami, besar harapan kami untuk dapat terkabulnya permohonan kami tersebut. Atas terkabulnya permohonan kami, sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih. Mengetahui: Kepala Desa Puwehuko Camat Mowila Ketua Kelompok Tani ARMIN AMIN SYAIFULLAH, SE., M.Si B E D D U NIP. 196712261995031100 Rekomendasi Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan PTT/PPL Peternakan Kabupaten Konawe Selatan Kecamatan Mowila Halaman 11 dari 12 Ir. SUHRI BADAWI A W I J O Pembina Utama Muda IV/c NIP. 19630608198703020 NIP. 195803011987031009
Halaman 12 dari 12 PROPOSAL PENGEMBANGAN UNIT PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK (UPPO) DI KELOMPOK TANI TERNAK “LEMBU LESTARI” DESA PUWEHUKO KECAMATAN MOWILA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2 dari 12 Perkecil