RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen Tanggal Terbit SOP A / TU-01 / 3 / 2004 10 Juli 2004 Pengertian Tujuan
Kebijakan
Pelaksanaan
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Penyusunan SOP Revisi Halaman 1 1/3
Protap atau Standar Operating Procedure (SOP) adalah tata cara atau tahapan yang harus dilalui oleh suatu proses kerja tertentu sehingga proses itu dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu sehingga dapat meminimalkan kesalahan, menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien serta melindungi pihak rumah sakit/petugas dari dugaan kesalahan yang bersifat malpraktek maupun kesalahan istrasi Konsep/asas dari sebuah SOP adalah setiap tahapan kegiatan harus dititikberatkan pada upaya utk dapat menjawab suatu permasalahan dalam suatu kegiatan, bersifat logis, praktis, spesifik, fleksibel dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah ALUR PENYUSUNAN PROTAP Pengusulan Protap berasal dari masing-masing unit/SMF/Instalasi/bagian. Usulan ini ditampung dan diolah menjadi rancangan prosedur tetap di masing-masing tim penyusun rancangan protap Tim penyusun rancangan protap dibentuk berdasar jenis protap yaitu protap istrasi, protap pelayanan umum, protap medis, penunjang medis, protap tindakan dan protap keperawatan Setiap rancangan protap yang telah dihasilkan tim protap diajukan dalam masing-masing rapat yaitu Rapat Staf Rumah Sakit, Rapat gabungan Pelayanan Umum, Rapat Komite Medik, Rapat Komite Keperawatan. Hasil yang disepakati merupakan draft final protap, selanjutnya dikumpul-kan di sekretariat akreditasi untuk disusun/diketik. Protap yang telah diketik diajukan kepada Kepala Tata Usaha Rumah Sakit untuk mendapat nomer urut, dan kemudian ditetapkan oleh Direktur. JENIS PROTAP Protap Profesi, yang meliputi profesi medis dan keperawatan, baik diagnostik, terapi, tindakan atau asuhan Protap Pelayanan Medis (diagnostik/terapi, tindakan) Protap Pelayanan Keperawatan (asuhan keperawatan) Protap Pelayanan Penunjang Medis (laboratorium, radiologi, dsb) Protap Pelayanan Umum. Contoh : protap dokter jaga, rujukan penderita, penerimaan/pemulangan pederita, informed consent, triage, pelayanan apotek, pengadaan obat/alkes/almed/nonmedis, dalin, sterilisasi, pengelolaan linen, OK, dsb Protap istrasi. Contoh : protap rekam medik, pelaporan, keuangan anggaran, Diklat, K3, IPSRS, dsb
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen Tanggal Terbit SOP A / TU-01 / 3 / 2004 10 Juli 2004 Pelaksanaan
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Penyusunan SOP Revisi Halaman 1 2/3
FORMAT PROTAP Jenis huruf ( font) = Arial , Ukuran = 12 Ukuran Kertas A4 : lebar = 21,5 cm , tinggi = 29,7 cm Batas (margin) : atas = 2,5 cm, bawah = 2,5 cm, kiri = 2,5 cm dan kanan = 2,0 cm KOTAK HEADING Terdiri dari kotak Nama Rumah Sakit, Protap, Nama SOP, No Dokumen, Tanggal terbit, Revisi, Halaman, Penetapan Direktur Cara pengisian : Heading dicetak pada setiap halaman Kotak Nama RS diisi “RSU Unit Swadana Daerah Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro – Jl Dr. Wahidin 40 Bojonegoro” Kotak Prosedur Tetap diisi nama Pokja Kotak Nama SOP diisi dengan nama SOP Kotak Nomer Dokumen diisi sesuai protap yang berlaku Contoh : SOP M / IKA 01 / P-21 / 2 / 2004 Keterangan : SOP = standar operating procedure Huruf M = jenis protap medis o Catatan : ( M = Medis, K = Keperawatan, P = Penunjang Medis, U = Umum, A = istrasi ) Huruf IKA = Unit pembuat protap o Catatan : Anak = IKA, Bedah = Bdh, P. dalam = Int, Obsgin = Obg, Paru = Par, Syaraf = Srf, Mata = Mata, Gigi = Gigi, Kulit = Klt, THT = THT, OK = OK, IRD = GD, Farmasi = Far, Radiologi = Rad, Laborat = Lab, IPSRS = IPS, ICU = ICU, Gizi = Gizi, Dalin = Lin, K3 = K3, Keuangan = Keu, TU = TU, Medrek = Rek, GKM = GKM, Diklat = Dik. Angka 01 : Nomor urut protap ( sesuai jenis protap) P21 : Menunjukkan kode penyakit pada ICD. Untuk protap yang tidak ada kaitannya dengan penyakit diisi kode ‘-‘ 2004: tahun penetapan protap Kotak Tanggal terbit : diisi tanggal selesainya protap Kotak Revisi : diisi status revisi 0 = untuk dokumen yang baru pertama kali dibuat, 1 = untuk revisi pertama dan seterusnya Kotak Halaman : diisi nomor halaman / total halaman protap Kotak Penetapan Direktur = diisi tanggal dan tanda tangan direktur saat protap ini ditetapkan
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen Tanggal Terbit SOP A / TU-00 / 3 / 2004 10 Juli 2004 Pelaksanaan
Unit Terkait
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Penyusunan SOP Revisi Halaman 1 3/3
BAGIAN ISI PROTAP, terdiri dari kotak : Pengertian : berisi definisi atau penjelasan tentang istilah yang sulit dipahami Tujuan : berisi tujuan spesifik dari pelaksanaan protap Kebijakan : berisi kebijakan yang menjadi garis besar protap tersebut. Bisa lebih dari satu kebijakan Pelaksanaan : Berisi uraian langkah-langkah untuk menyelesaikan kegiatan/pekerjaan tersebut Dapat juga dicantumkan formulir atau alat yang digunakan Sedapat mungkin dicantumkan unsur : siapa, apa, dimana, kapan dan bagaimana ( who,what,where,when,how ) Unit terkait : berisi unit terkait atau prosedur yang terkait dalam proses kerja tersebut EVALUASI PELAKSANAAN PROTAP Pelaksanaan protap harus selalu dievaluasi dan ditinjau kembali minimal 1 tahun dan maksimal 3 tahun Seluruh Pejabat Struktural Seluruh Unit Fungsional
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen SOP A / TU-07 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Unit Terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Perencanaan Peralatan Medis, Non-medis, Obat, Alat Kesehatan dan Jasa Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Tata perencanaan kebutuhan peralatan medis, non-medis, obat-obatan dan alat kesehatan (bahan habis pakai) dengan jumlah dan mutu yang sesuai untuk kegiatan operasional rumah sakit Untuk mengetahui proses perencanaan seluruh peralatan/bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan operasional rumah sakit Setiap unit/lembaga setiap tahun harus menyusun perencanaan sesuai kebutuhan standar dan skala prioritas Setiap unit harus mengajukan perencanaan pada Urusan Program RSUD Bojonegoro, sesuai format baku yang telah ditetapkan Setiap unit/lembaga diharuskan membuat perencanaan kebutuhan alat/ bahan dengan mengisi format usulan yang telah baku, yang berisi Nomor : nomor urut perencanaan jenis alat/bahan Jenis alat/bahan : nama spesifik dari alat/bahan yg diusulkan Jumlah : jumlah kebutuhan dalam 1 tahun Tanggal : tanggal membuat usulan Nama pengusul : nama penanggung jawab unit pengusul Sasaran usulan : Ka. Urusan program Daftar usulan perencanaan diserahkan kepada Urusan Program, paling lambat pada bulan Agustus setiap tahunnya Selanjutnya semua usulan tersebut dianalisa oleh unit struktural di bawah koordinasi Urusan Program, untuk membuat skala prioritas yang dapat dipenuhi pada tahun anggaran yang akan datang. Hasil perencanaan kebutuhan yang telah dibuat dalam kelompok prioritas tersebut selanjutnya disusun dalam Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) yang ditandatangani oleh Direktur RSUD Bojonegoro Selanjutnya RASK tersebut diusulkan kepada Tim Anggaran Pemkab Bojonegoro, untuk selanjutnya dibahas di forum legislatif dan ditetapkan melalui Rancangan Anggaran Pendapatan Daerah (RAPBD). Dan selanjutnya menjadi Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) atau petunjuk operasional kegiatan. Seluruh Pejabat Struktural Seluruh Kepala Instalasi Seluruh Ka Staf Medis Fungsional Seluruh Ka Ruang Perawatan dan Penunjang
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen SOP A / TU-08 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan Pelaksanaan
Unit Terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pengadaan dan Pembelian Peralatan Medis, Non-medis, Obat, Alat Kesehatan dan Jasa Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Tata cara pengadaan/pembelian peralatan medis, non-medis, obat-obatan dan alat kesehatan (bahan habis pakai) dengan jumlah dan mutu yang sesuai untuk kegiatan operasional rumah sakit Untuk mengetahui proses pengadaan (pembelian) seluruh peralatan/bahan dan jasa yang dibutuhkan dalam kegiatan operasional rumah sakit Pengadaan barang/jasa berpedoman pada Keputusan Presiden RI No 80 Tahun 2003 tentang prosedur pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah Pelaksanaan pengadaan (pembelian) barang/alat dan jasa dilaksanakan dengan proses sebagai berikut : Usulan rumah sakit yang telah menjadi Dokumen Anggaran Satuan kerja (DASK) atau petunjuk operasional, selanjutnya dapat direalisasikan pengadaannya secara bertahap sesuai kurun waktu tertentu dalam satu tahun anggaran Untuk pelaksana pembelian (pengadaan) dibentuk suatu panitia berdasarkan SK Direktur RSUD Bojonegoro Panitia tersebut selanjutnya melaksanakan pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan yang berlaku dalam Kepres No 80 Tahun 2003. Barang yang diadakan (dibeli) selanjutnya diperiksa baik jumlah, mutu dan spesifikasinya oleh suatu panitia pemeriksa (penerima) yang dibentuk melalui SK Direktur RSUD Bojonegoro Selanjutnya semua barang/alat yg telah diperiksa, dibuatkan berita acara pemeriksaan, selanjutnya diserahkan kepada pengelola barang RSUD Bojonegoro. Barang/alat tersebut dapat disalurkan oleh pengelola barang untuk dipergunakan dalam kegiatan operasional oleh unit terkait melalui prosedur tertentu Barang yang bersifat inventaris (non habis pakai) yang telah diserahkan ke unit terkait selanjutnya merupakan tanggung jawab unit tersebut. Proses pemeliharaan barang dilaksanakan bekerjasama dengan Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit ( IPSRS) Seluruh Pejabat Struktural Seluruh Kepala Instalasi Seluruh Kepala Ruang Perawatan dan Penunjang
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen SOP A / TU-09 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Unit Terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Permintaan Obat dan Alat Kesehatan untuk Persediaan Ruangan Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Tata cara permintaan ruangan (unit pengguna) terhadap obat dan alat kesehatan (bahan habis pakai) untuk kepentingan pelayanan kepada pengelola barang Untuk menyediakan stok obat-obatan dan alat kesehatan yang cukup dalam rangka kelancaran pelayanan kepada masyarakat Permintaan diajukan dengan mengisi formulir permintaan Permintaan dilayani setiap jam kerja Untuk obat/alkes di luar peserta ASKES atau Asuransi lainnya biayanya harus diganti oleh penderita (pasien) yang bersangkutan Untuk pasien tidak mampu (miskin) dilayani sesuai peraturan yang berlaku Proses permintaan sebagai berikut : Kepala Unit mengisi dan menandatangani formulir permintaan obat/alkes dengan persetujuan dokter yang bertanggung jawab Selanjutnya formulir tersebut dibawa ke pengelola barang obat/alkes dan diteliti oleh Kepala Instalasi Farmasi Jika telah sesuai, selanjutnya ditandatangani dan barang-barang yang diminta dapat dikeluarkan oleh pengelola barang untuk diserahkan kepada unit yang bersangkutan Kepala Unit memeriksa barang-barang tersebut. Jika sudah sesuai Kepala Unit menandatangani formulir pengeluaran barang dan buku logistik dan selanjutnya barang dapat dibawa. Pengelola Barang Obat dan Alat Kesehatan Seluruh Kepala Instalasi Seluruh Kepala Ruang Perawatan dan Penunjang
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen SOP A / TU-10 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Unit Terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Permintaan Alat Medis dan Non-medis untuk Ruangan (Unit Pengguna) Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Tata cara permintaan ruangan (unit pengguna) terhadap kebutuhan alat medis dan non-medis kepada pengelola barang Untuk menyediakan peralatan yang dibutuhkan dalam pelayanan kepada masyarakat dan mendukung lancarnya operasional rumah sakit Permintaan diajukan dengan mengisi formulir permintaan Permintaan dilayani setiap jam kerja Permintaan barang ini khususnya yang telah direncanakan oleh unit yang bersangkutan dan yang bersifat stok di pengelola barang Proses permintaan sebagai berikut : Kepala Unit mengisi dan menandatangani formulir permintaan alat medis/ non-medis dengan persetujuan dokter yang bertanggung jawab Selanjutnya formulir tersebut dibawa ke pengelola barang medis dan non medis Untuk alat medis diteliti oleh Seksi Pelayanan. Untuk barang non-medis seperti alat kantor, meubeler dll diteliti oleh Sub Bag Umum dan Rekam Medik, sedangkan untuk barang linen diteliti oleh Sie Keperawatan Khusus untuk bahan makan pasien sepenuhnya diteliti oleh pengelola barang bahan makan pasien dan diteliti oleh Kepala Instalasi Gizi. Jika telah sesuai, selanjutnya ditandatangani dan barang-barang dapat dikeluarkan oleh pengelola barang untuk diserahkan kepada unit yang bersangkutan Kepala Unit memeriksa barang-barang tersebut. Jika sudah sesuai, selanjutnya menandatangani formulir pengeluaran barang dan buku logistik dan selanjutnya barang dapat dibawa dan dimanfaatkan Barang yang tidak bersifat habis pakai selanjutnya menjadi barang inventaris ruangan tersebut dan menjadi tanggung jawab ruangan unit yang bersangkutan Pengelola Barang Medis dan Non Medis Seluruh Kepala Instalasi Seluruh Kepala Ruang Perawatan dan Penunjang
DIAGRAM ALIR PENANGANAN SAMPAH DI RSUD BOJONEGORO
Sumber Sampah
Sampah Medis
Sampah Non Medis
Bak sampah merah
Pewadahan
Bak sampah kuning
Gerobak bak merah
Pewadahan
Gerobak bak kuning
Pemusnahan/incenerator
Pembuangan sementara
Pembuangan Akhir
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap istrasi SOP Diseminasi Program dan Informasi Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP A / TU-02 / 1 / 2004 10 Juli 2004 1 1/1 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Unit Terkait
Tata cara diseminasi (penyebarluasan) informasi dan program dalam kerangka sistem manajemen. Untuk mencapai tujuan dan sistem evaluasi yang diinginkan Semua program dan informasi penting untuk menunjang pelaksanaan proses dan meningkatkan pelayanan masyarakat harus dideseminasi kepada semua staf rumah sakit Untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu diterapkan beberapa metode diseminasi Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari deseminasi tersebut perlu dilakukan evaluasi baik dalam proses (monitoring) maupun hasil Metode Diseminasi Diseminasi secara langsung Diseminasi massal o Diseminasi melalui apel, upacara o Diseminasi melalui alat penyuluhan (media) audio sistem Diseminasi kelompok o Diseminasi melalui rapat rutin antar bagian (unit) baik di lingkungan struktural maupun fungsional o Diseminasi pada masing-masing unit itu sendiri (inter unit) o Kegiatan menyangkut coaching klinik pada waktu tertentu Diseminasi secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan Poster, leaflet Surat Edaran Motto, slogan Metode Monitoring dan Evaluasi Dengan melakukan pengamatan proses secara langsung di setiap unit (ruangan ) Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis Seluruh staf struktural Seluruh staf fungsional
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen Tanggal Terbit SOP A / TU-13 / 1 / 2004 10 Juli 2004 Pengertian Tujuan
Kebijakan Pelaksanaan
Unit Terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pelayanan Perpustakaan Revisi Halaman 1 1/1
Pelayanan perpustakaan yang meliputi peminjaman buku, referensi, majalah, koran, kliping, dan sebagainya, serta pemberian informasi mengenai perpustakaan. Memperluas pengetahuan karyawan rumah sakit, baik di bidang kesehatan maupun non kesehatan Memberikan informasi mengenai perpustakaan Ketentuan yang telah disusun Kepala Perpustakaan berupa Tata Tertib perpustakaan Pengguna Perpustakaan diharapkan untuk mematuhi Tata Tertib Perpustakaan yang berlaku Pengguna Perpustakaan mengisi buku hadir yang telah disediakan Petugas secara tertib mencatat peminjaman buku, pengembalian, keuangan yang masuk/keluar untuk operasional perpustakaan, buku yang masuk, dan sebagainya Ada laporan bulanan dan tribulan untuk evaluasi Perpustakaan
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap istrasi SOP Perawatan Inventaris dan istrasi Perpustakaan Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP A / TU-14 / 2 / 2004 10 Juli 2004 1 1/2 Pengertian Tujuan
Kebijakan Pelaksanaan
Perawatan inventaris perpustakaan dan pelaksanaan istrasi di perpustakaan . Agar inventaris perpustakaan dapat teroganisir, tertata dengan rapi sehingga memudahkan pencarian kembali dan dapat digunakan oleh semua orang yang membutuhkan Agar bisa diketahui perkembangan perpustakaan serta evaluasi untuk peningkatan pelayanan. Ketentuan yang telah disusun Kepala Perpustakaan berupa Tata Tertib Perpustakaan Dilakukan oleh petugas perpustakaan Perawatan Inventaris dan pelaksanaan istrasi Perpustakaan meliputi Pendataan Buku Masuk Buku yang masuk didata pada buku besar/buku induk sesuai kolom yang tersedia Pencatatan dilakukan sesuai dangan klasifikasi buku : kesehatan, nonkesehatan, perundang-undangan, referensi, majalah kesehatan, majalah non-kesehatan, serta koran/kliping Surat serah terima buku disimpan untuk arsip Petugas membuat laporan bulanan dan tribulan untuk mengetahui jumlah buku/majalah yang masuk Pemberian identitas pada buku, meliputi Pemberian label o Buku diberi label pada sampul sisi pegangan buku (agar dapat dilihat dari samping luar buku) dan di sebelah dalam buku (jika sampul hilang, identitas masih bisa diketahui) o Penulisan label terdiri dari baris pertama singkatan pengarang, kedua singkatan judul, ketiga klasifikasi dan nomor induk buku Pemberian stempel khusus Perpustakaan RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Pemberian kartu kembali o Ditempel pada sebelah dalam sampul depan. o Fungsinya untuk mengingatkan tanggal buku harus kembali Pemberian kartu pinjam Ditempel di bagian dalam sampul belakang, dibantu dengan kantong kertas. Fungsinya sebagai bukti bahwa buku tersebut sedang dipinjam oleh seseorang Perawatan buku Meliputi penyampulan dan perbaikan fisik buku, misalnya sobek,
sampul lepas, dll
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap istrasi SOP Perawatan Inventaris dan istrasi Perpustakaan Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP A / TU-14 / 2 / 2004 10 Juli 2004 1 2/2 Pelaksanaan
Unit Terkait
Pembuatan kartu katalog Kartu katalog dibuat untuk memudahkan pencarian buku. Kartu katalog berisi judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, kota dimana buku diterbitkan, klasifikasi serta nomor induknya. Kartu katalog disusun berdasar abjad judul buku Pendataan pengunjung perpustakaan Pengunjung yang datang wajib mengisi buku kunjungan perpustakaan Petugas membuat laporan bulanan dan tribulan pengunjung yg datang ke perpustakaan Pendataan peminjaman/pengembalian buku Peminjam dan buku pinjaman didata pada buku peminjaman/pengembalian buku Petugas membuat laporan peminjaman buku tiap bulan dan tribulan Pencatatan dan pengelolaan uang perpustakaan Petugas mencatat pemasukan dari peminjaman buku, denda, dll, dan mencatat pengeluaran operasional perpustakaan Pembuatan kartu perpustakaan Setiap peminjam harus meninggalkan kartu perpustakaan atau kartu identitas lainnya untuk pertanggung-jawaban. Seluruh Unit Struktural Seluruh Unit Fungsional
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen SOP A / TU-15 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Unit Terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pelaksanaan Survei Kepuasan Pelanggan Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Survey yg dilakukan oleh rumah sakit untuk mengetahui sejauh mana kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Untuk menilai dan menganalisis kepuasan pelanggan di rumah sakit Mengetahui tingkat kepuasan pasien sebagai pelanggan ekternal terhadap pelayanan rumah sakit Mengetahui tingkat kepuasan petugas rumah sakit sebagai pelanggan internal terhadap program rumah sakit Perencanaan program survey oleh Tim Kendali Mutu Penyusunan instrumen penilaian Pelaksanaan penilaian oleh petugas yang ditunjuk tim Setelah instrumen diisi, selanjutnya dikumpulkan dan dianalisis oleh tim yang ditunjuk Dibuat laporan dan rencana tindak lanjut Seluruh unit struktural Seluruh unit fungsional
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap istrasi SOP Pemilihan Kepala SMF, Instalasi & Unit Keperawatan Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP A / TU-03 / 2 / 2004 10 Juli 2004 1 1/2 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
SMF adalah Unit Pelaksana Fungsional Spesialistik Instalasi adalah Unit Pelaksanan Fungsional Tehnik Unit Keperawatan adalah Unit Pelaksana Fungsional Keperawatan. Agar Kepala unit yang terpilih nantinya benar-benar dapat berfungsi sebagai pemimpin yang baik serta bertanggung jawab Kepala SMF sedapat mungkin dijabat oleh seorang dokter spesialis sesuai dengan keahliannya masing-masing Kepala Instalasi sedapat mungkin dijabat oleh seorang dokter atau sarjana lain sesuai dengan keahliannya masing-masing Kepala Unit Keperawatan sedapat mungkin dijabat oleh paramedis sesuai dengan keahliannya masing-masing dengan pendidikan minimal D-3 Pemilihan sedapat mungkin didasarkan atas usulan dari bawah/bottom up Pemilihan Kepala SMF Kepala SMF sedapat mungkin dijabat oleh seorang dokter spesialis sesuai keahliannya dengan dasar pemilihan sbb : Senioritas Pengalaman Kerja Prestasi Kerja Pertimbangan lain ( disiplin kerja, pengabdian, loyalitas, dsb ) Berdasarkan masukan-masukan dari bawah/bottom up (dokter, paramedis dan staf lainnya), Komite Medik mengajukan nama dokter yang diusulkan untuk menduduki jabatan Kepala SMF yang kosong beserta argumentasinya. Berdasarkan masukan dari Komite Medik dan Staf struktural lainnya, Direktur RSUD menetapkan Pejabat Kepala SMF. Ketetapan pemilihan ini segera diumumkan kepada seluruh staf RSUD Kepala SMF yang baru diangkat segera melaksanakan tugasnya terhitung tanggal Surat Keputusan penetapannya. Pemilihan Kepala Instalasi Kepala Instalasi sedapat mungkin dijabat oleh seorang dokter/sarjana lain sesuai keahliannya dengan dasar pemilihian sbb : Senioritas Pengalaman Kerja Prestasi Kerja Pertimbangan lain ( disiplin kerja, pengabdian, loyalitas, dsb ) Berdasarkan masukan-masukan dari bawah/bottom up (dokter, paramedis dan staf lainnya), Komite Medik mengajukan nama staf yg diusulkan untuk menduduki jabatan Kepala Instalasi yg kosong beserta argumentasinya.
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap istrasi SOP Pemilihan Kepala SMF, Instalasi & Unit Keperawatan Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP A / TU-03 / 2 / 2004 10 Juli 2004 1 2/2 Pelaksanaan
Unit terkait
Berdasarkan atas masukan dari Komite Medik dan staf struktural lainnya, Direktur RSUD menetapkan pejabat Kepala Instalasi. Ketetapan pemilihan ini segera diumumkan kepada seluruh staf RSUD Kepala Insatalasi yang baru diangkat segera melaksanakan tugasnya terhitung tanggal Surat Keputusan penetapannya
Pemilihan Kepala Unit Keperawatan Kepala Keperawatan sedapat mungkin dijabat oleh seorang lulusan Akademi Perawat atau sesuai dengan keahliannya dengan dasar pemilihian sbb : Senioritas Pengalaman Kerja Prestasi Kerja Kepangkatan Berdasarkan masukan-masukan dari bawah/bottom up (Paramedis) di unit yang bersangkutan, Kepala Seksi Keperawatan mengajukan nama paramedis yang diusulkan untuk menduduki jabatan Kepala Unit Keperawatan yang kosong beserta argumentasinya. Berdasarkan masukan dari Kepala Seksi Keperawatan dan pertimbangan dari Kepala SMF yang bersangkutan, Direktur RSUD menetapkan pejabat Kepala Keperawatan. Ketetapan pemilihan ini segera diumumkan kepada seluruh staf RSUD Kepala Unit Keperawatan yang baru segera melaksanakan tugasnya terhitung tanggal Surat Keputusan penetapannya. Ka Sub. Bag Umum dan Rekam Medik Ka Komite Medik Ka Seksi Keperawatan
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap istrasi SOP Penempatan Staf, Program Orientasi, Mutasi & Rotasi Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP A / TU-04 / 3 / 2004 10 Juli 2004 1 1/3 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Pengenalan tugas terhadap karyawan/staf baik petugas medis, paramedis, maupun TU di dalam unit organisasi Agar staf yang ditempatkan dapat berkarya dengan kinerja yang maksimal, efektif dan efisien Yang dimaksud dengan staf adalah dokter, paramedis, petugas non paramedis dan petugas nonmedis Sebelum seorang staf ditempatkan, ia harus menjalani program orientasi staf selama minimal 15 hari agar ia dapat lebih mengenal seluk beluk rumah sakit Penempatan staf dilaksanakan dengan prinsip “menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat“ dengan didasarkan atas usulan dari bawah (bottom up) Penempatan Staf Baru Setiap unit yang membutuhkan tenaga harus mengajukan kebutuhannya secara tertulis kepada Direktur RSUD, dilengkapi dengan keterangan tentang Jenis tenaga yang dibutuhkan Jumlah tenaga yang dibutuhkan Manfaat yang diperoleh dari adanya tambahan tenaga tersebut, maupun argumentasi lainnya Seorang staf sedapat mungkin ditempatkan sesuai dengan keahliannya dengan dasar pertimbangan sebagai berikut : Prioritas kebutuhan tenaga Manfaat yang diperoleh bagi peningkatan mutu pelayanan rumah sakit Keterampilan / bakat / minat yang bersangkutan Berdasarkan masukan dari Komite Medik dan pejabat struktural lainnya, Direktur RSUD menempatkan seorang tenaga medis / dokter Para Kepala Unit Rawat Inap / Jalan, Kepala Seksi Perawatan menempatkan seorang tenaga paramedis Para Kepala Instalasi/Unit Rawat Inap/Unit Rawat Jalan, Kepala Tata Usaha menempatkan seorang tenaga nonmedis Sebelum seorang staf ditempatkan di posnya, ia harus menjalani program orientasi staf Ketetapan penempatan ini segera diumumkan kepada seluruh staf RSUD Staf yang bersangkutan segera melaksanakan tugas terhitung tanggal Surat Penugasannya
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap istrasi SOP Penempatan Staf, Program Orientasi, Mutasi & Rotasi Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP A / TU-04 / 3 / 2004 10 Juli 2004 1 2/3 Pelaksanaan
Program Orientasi Staf Baru : Di samping latihan prajabatan kedinasan, sebelum seorang staf ditempatkan di posnya, ia harus menjalani program orientasi staf agar dapat mengenal seluk beluk rumah sakit
Lama Program Orientasi Staf Minimal selama 15 hari. Masa ini dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
Materi yang perlu diketahui oleh seorang staf baru : Falsafah dan Tujuan RSUD Bojonegoro. Struktur organisasi dan tata kerja RSUD Bojonegoro Hak dan Kewajiban sebagai pegawai negeri Hak dan Kewajiban pasien, dokter dan rumah sakit Kode Etik Rumah Sakit dan Kode Etik Profesi Pengembangan dan pendidikan staf, metoda penilaian staf serta metoda penilaian kinerjanya Fasilitas dan sarana yang ada di RSUD Bojonegoro Kebijaksanaan dan prosedur kerja yang berlaku di RSUD Bojonegoro Sisten Rekam Medik Pelayanan asuhan keperawatan Pelayanan di Instalasi Rawat Darurat Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Pelayanan di Instalasi Rawat Inap (minimal 4 besar : Anak, Bedah, Obstetri / Ginekologi dan Penyakit Dalam ) Beberapa program khusus, seperti o PKRS & PSD o Akreditas Rumah Sakit o Manajemen Mutu Terpadu dan GKM ( Gugus Kendali Mutu ) o RSSB ( Rumah Sakit Sayang Bayi ) o RSSI ( Rumah Sakit Sayang Ibu ) o Pengendalian Infeksi Nosokomial o Formularium dan penggunaan obat generik o Dan sebagainya
Pembimbing Direktur RSUD Bojonegoro Pejabat Struktural RSUD Bojonegoro Staf Fungsional RSUD Bojonegoro Ketua Komite / Panitia / Tim yang bersangkutan
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap istrasi SOP Penempatan Staf, Program Orientasi, Mutasi & Rotasi Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP A / TU-04 / 3 / 2004 10 Juli 2004 1 3/3 Pelaksanaan
Unit terkait
Mutasi dan Rotasi Staf Untuk kepentingan pelaksanaan tugas kedinasan, dan sebagai salah satu upaya untuk memperluas pengalaman dan mengembangkan bakat maka perlu diadakan perpindahan jabatan (mutasi) dan perpindahan wilayah kerja (rotasi) baik bagi staf struktural maupun fungsional Mutasi dan Rotasi ini dilakukan secara teratur antara 2 (dua) sampai 5 (lima) tahun sekali Pelaksanaan Mutasi dan Rotasi harus tetap didasarkan pada prinsip tidak merugikan pelayanan pada masyarakat, tidak merugikan hak kepegawaian yang bersangkutan, adil tanpa pilih kasih, dan tidak boleh didasarkan atas sentimen pribadi. Dasar pertimbangan dalam merencanakan/melaksanakan Mutasi dan Rotasi adalah : Lowongnya suatu jabatan Kebutuhan pelayanan Pendidikan tambahan yang diperoleh seorang staf Pengembangan / pembinaan pribadi Mutasi dan Rotasi dilaksanakan berdasarkan masukan dari Komite Medik dan Staf Struktural lainnya (untuk mutasi/rotasi tenaga medis) Kepala Instalasi Rawat Inap/Jalan, Kepala Instalasi lain dan Kepala Seksi Perawatan (untuk mutasi/rotasi tenaga paramedis) Kepala Instalasi Rawat Inap/Jalan, Kepala Instalasi lain dan Kepala Tata Usaha (untuk mutasi/rotasi tenaga nonmedis) Disamping itu, pendapat pribadi yang bersangkutan merupakan hak yang patut juga mendapat perhatian, seperti adanya rasa jenuh atau kurang dapat mengembangkan bakat/ilmunya. Ka Sub Bag Umum dan Rekam Medik Ka Sub Bag Keuangan dan Program Ka Seksi Pelayanan Ka Seksi Keperawatan Ka Komite Medik
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen SOP A / TU-05 / 2 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Penunjukan Pelaksana Harian bila Staf RSUD Berhalangan Melaksanakan Tugas Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/2
Pengalihan tugas sementara agar tidak terjadi kekosongan Agar tidak terjadi kekosongan jabatan di lingkungan kerja RSUD Bojonegoro yang dapat menghambat fungsi pelayanan Bila salah seorang staf berhalangan dalam melaksanakan tugas, maka yang ditunjuk sebagai pengganti diprioritaskan pada seorang staf senior dari Sub Bagian, Seksi, Instalasi/SMF atau Unit Kerja yang sama Bila prioritas pertama di atas tidak memungkinkan, dapat ditunjuk seorang staf lain yg dianggap cukup mampu untuk melaksanakan fungsi pelayanan Bila seorang Pejabat Struktural berhalangan melaksanakan tugas Bila seorang Pejabat Struktural berhalangan melaksanakan tugas maka yang ditunjuk sebagai Pelaksana Harian adalah sebagai berikut : Pejabat yang berhalangan Ka Sub Bagian Umum/Rekam Medis Ka Sub Bagian Keuangan/Program Ka Seksi Pelayanan Ka Seksi Keperawatan
Pejabat pengganti Ka Urusan Umum, atau Ka Urusan Rekam Medik Ka Urusan Program, atau Ka Urusan Keuangan, atau Ka Urusan Mobilisasi Dana Ka Sub Seksi Pelayanan Medis atau Ka Sub Seksi Penunjang Medis Staf Medis senior Ka Sub Seksi Tenaga Keperawatan Ka Sub Seksi Penelitian Keprwtan Staf Paramedis senior
Penunjukan ini ditetapkan dengan Surat Tugas Direktur Surat Tugas sebagai Pelaksana Harian berlaku selama pejabat yang diganti tidak ada ditempat, dan akan dicabut setelah pejabat tersebut aktif kembali
Bila salah seorang staf medis berhalangan melaksanakan tugas Bila seorang dokter berhalangan dalam melaksanakan tugas maka yang ditunjuk sebagai penggantinya adalah sebagai berikut : Bila yang berhalangan adalah seorang dokter spesialis, maka yang menggantikan adalah dokter spesialis lain dari bidang ilmu yang sama, atau dokter umum yang diperbantukan pada SMF/Instalasi yang bersangkutan.
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen SOP A / TU-05 / 2 / 2004 Pelaksanaan
Bila yang berhalangan adalah seorang dokter umum, maka yang menggantikan adalah dokter spesialis/dokter umum dari SMF/Instalasi yang sama, atau dokter lain yang ditunjuk Penggantian oleh dokter dari SMF/Instalasi yang sama tidak memerlukan surat tugas. Sedangkan penggantian oleh dokter dari SMF/Instalasi lain yang ditunjuk harus ditetapkan dengan Surat Tugas Direktur Surat Tugas Direktur ini berlaku selama dokter yang digantikan tidak ada ditempat, dan akan dicabut setelah dokter tersebut aktif kembali.
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Penunjukan Pelaksana Harian bila Staf RSUD Berhalangan Melaksanakan Tugas Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 2/2
Bila salah seorang staf paramedis berhalangan melaksanakan tugas Bila seorang staf paramedis berhalangan dalam melaksanakan tugasnya maka yang ditunjuk sebagai penggantinya adalah sebagai berikut : Bila yang berhalangan adalah seorang Kepala Unit, maka yang menggantikan adalah salah seorang paramedis senior dari unit yang sama, atau seorang paramedis lain yang ditunjuk. Bila yang berhalangan adalah seorang pelaksana perawatan, maka yang menggantikan adalah paramedis dari unit yang sama, atau paramedis lain yang ditunjuk. Penggantian oleh paramedis dari unit yang sama tidak memerlukan surat Tugas. Sedangkan penggantian oleh paramedis dari unit lain yang ditunjuk harus ditetapkan dengan surat Tugas dari Kepala Seksi Keperawatan Surat Tugas ini berlaku selama petugas yang diganti tidak ada ditempat, dan akan di cabut setelah petugas tersebut aktif kembali Ka Bag Umum dan Rekam Medik Ka Sub Bag Keuangan dan Program Ka Seksi Pelayanan Ka Seksi Keperawatan
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen SOP A / TU-06 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan Pelaksanaan
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Penunjukan Pelaksana Harian bila Direktur RSUD Berhalangan Melaksanakan Tugas Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Pengalihan tugas sementara agar tidak terjadi kekosongan Agar tidak terjadi kekosongan jabatan apabila Direktur RSUD berhalangan melaksanakan tugas Bila Direktur berhalangan dalam melaksanakan tugas maka yang ditunjuk sebagai Pelaksana Harian adalah Kepala Sub Bagian Umum dan Rekam Medik, atau Kepala Seksi Pelayanan Bila Direktur berhalangan melaksanakan tugas selama kurang dari 7 hari Bila Direktur berhalangan dalam melaksanakan tugas selama kurang dari 7 hari maka yang ditunjuk sebagai Pelaksana Harian adalah Kepala Sub Bagian Umum & Rekam Medik, atau Kepala Seksi Pelayanan Penunjukan ini ditetapkan dengan surat tugas Direktur dan dilaporkan secara tertulis kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bojonegoro Surat Tugas sebagai Pelaksana Harian berlaku selama Direktur tidak ada di tempat, dan akan dicabut setelah Direktur aktif kembali. Setelah aktif melaksanakan tugas kembali, Direktur membuat laporan kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bojonegoro. Bila Direktur berhalangan melaksanakan tugas selama lebih dari 7 hari Bila Direktur berhalangan dalam melaksanakan tugas selama lebih dari 7 hari maka yang ditunjuk sebagai Pelaksana Harian adalah Kepala Sub Bagian Umum & Rekam Medik, atau Kepala Seksi Pelayanan Penunjukan ini segera dilaporkan secara lisan kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bojonegoro, diikuti laporan tertulis. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bojonegoro menerbitkan Surat Keputusan tentang penunjukan Pelaksana Harian ini Surat Keputusan sebagai Pelaksana Harian berlaku selama Direktur tidak ada di tempat, dan akan dicabut setelah Direktur aktif kembali. Setelah aktif melaksanakan tugas kembali, Direktur membuat laporan tertulis kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bojonegoro. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bojonegoro menerbitkan Surat Keputusan tentang pencabutan kembali jabatan Pelaksana Harian Ka Bag Umum dan Rekam Medik Ka Seksi Pelayanan
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen SOP A / TU-11 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pembayaran Obat, Alat Kesehatan, Alat Medis dan Non-medis serta Jasa lainnya Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Tata cara melakukan pembayaran kepada penjual obat, alat kesehatan, alat medis, alat non-medis dan jasa yang dibeli oleh Rumah Sakit. Agar penagihan dapat dibayar dalam waktu tidak lebih dari 2 (dua) jam di Sub Bag Keuangan dan Program RSUD Bojonegoro Harus ada kuitansi dan faktur dari penjual minimal rangkap 3 (tiga) Pembayaran harus ada persetujuan dari Kepala Sub Bag Keuangan dan Program Untuk penagihan harus atas persetujuan pejabat struktural yang ditunjuk, melalui panitia pengadaan barang/jasa yang ditetapkan Pedagang mengajukan kwitansi dan faktur kepada panitia pembeli. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Program melalui Pemegang Buku Kas melakukan penelitian terhadap semua dokumen keuangan Pemegang Buku Kas meminta persetujuan Direktur untuk melaksanakan pembayaran Direktur mengeluarkan surat perintah pembayaran ke Kasir . Kasir membayar sesuai dengan surat perintah. Pedagang menerima dan menghitung uang di depan kasir. Kasir menyimpan kuitansi, faktur dan dokumen lainnya, termasuk surat pembayaran pajak Ka Sub Bag Keuangan dan Program Ka Sub Bag Umum dan Rekam Medik Ka Sie Pelayanan Ka Sie Keperawatan
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-17 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pemakaian Ambulans dan Kereta Jenazah Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Tata cara pemakaian ambulans oleh pasien dari ruangan sampai tujuan. Mempercepat proses pemakaian ambulans dan kereta jenazah sehingga dalam waktu kurang dari 15 menit kendaraan sudah siap pakai 1. Harus ada permintaan dari ruangan/unit lain/luar RSUD baik tertulis maupun lisan. Dapat disampaikan langsung kepada petugas pengemudi. 2. Bagi penderita yang meninggal di luar RSUD, dapat memakai kereta jenazah bila meninggal dan dikuburkan di dalam kota Bojonegoro, atau hendak dimintakan Visum et Repertum ke RSUD Bojonegoro. 3. Ambulans hanya melayani penderita yang dirawat/akan dirawat di RSUD Bojonegoro. 4. Jarak tempuh yg dituju maksimum 150 km (tergantung kondisi kendaraan) 5. Bagi penderita tidak mampu, harus dapat menunjukkan surat keterangan dari Kepala Desa. Bagi mereka yang tidak dapat menunjukkan surat keterangan tersebut, harus ada persetujuan Direktur RSUD. Bagi yang kurang mampu, minimal mengganti biaya bahan bakar dan honor petugas 6. Setiap saat kendaraan harus siap pakai, dalam arti BBM terisi penuh. 7. Waktu jam kerja pembayaran dilakukan di loket keuangan. Di luar jam kerja, pembayaran langsung diterima pengemudi/ruang dimana pasien dirawat dengan kuitansi sementara. Bila ada perbedaan jarak diselesaikan oleh pengemudi. 1. Kepala unit/masyarakat/petugas lain meminta langsung kepada pengemudi yang bertugas. 2. Pengemudi meminta surat jalan kepada kepala unit/IRD. 3. Kepala unit membuat surat jalan dan mengisi buku pengiriman. 4. Pengemudi laporan kepada Kepala Urusan Umum (pada jam kerja), atau kepada petugas operator (di luar jam kerja). 5. Pengemudi menyiapkan dan membawa kendaraan ke tempat yang telah ditentukan. 6. Keluarga penderita menyelesaikan pembayaran ke loket keuangan (jam kerja), atau kepada pengemudi setiba di tempat tujuan (diluar jam kerja). 7. Petugas loket keuangan menerima pembayaran dan memberi kuintansi 8. Pengemudi berangkat ke tempat tujuan. 9. Pengemudi melapor ke Kepala Urusan Umum/Operator setiba di RSUD kembali. 10. Pengemudi membuat laporan kegiatan kepada Kepala Urusan Umum. 11. Pengemudi menyerahkan biaya bila pembayaran dilakukan di tempat tujuan serta menyerahkan surat jalan kepada kasir ambulans. 1. Kepala Urusan Umum. 2. Kepala Ruang Perawatan .
3. 4.
Pengemudi Ambulans Petugas Kamar Jenazah
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-16 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Unit terkait
Tanggal Terbit 10 Juli 2004
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pengambilan Jenazah Revisi Halaman 1 1/1
Tata cara penyerahan jenazah oleh pihak Rumah Sakit kepada keluarga penderita dari ruangan sampai pasien pulang. Agar pengambilan jenazah oleh ahli waris/orang yang berhak diijinkan paling cepat 2 (dua) jam setelah meninggal, dan dalam waktu tidak lebih dari 3 (tiga) jam setelah ahli warisnya mengajukan permintaan. Berhubung terbatasnya tenaga maka jenazah dapat diambil langsung dari ruangan, paling cepat 2 jam setelah dinyatakan meninggal. Bila dalam waktu lebih dari 2 jam setelah meninggal belum diambil maka jenazah harus dikirim ke kamar jenazah. Pengambilan jenazah harus dihadiri oleh ahli waris atau disertai surat kuasa dari ahli waris yang diketahui Kepala Desa dengan menunjukkan KTP/tanda pengenal lain. Penderita terlantar yang meninggal/di Visum et Repertum di RSUD Bojonegoro dimakamkan atas tanggungan RSUD. Bila keluarga menghendaki, pihak RSUD dapat mensucikan jenazah dengan membayar retribusi. 1. Petugas ruangan mengatur sedemikian rupa sehingga jenazah tidak nampak oleh penderita lain. 2. Petugas ruangan mengisi formulir dan buku pencatatan pengambilan jenazah. 3. Ahli waris menanda-tangani formulir pengambilan jenazah. 4. Ahli waris menunjukkan identitas diri dan surat-surat yang diperlukan. 5. Petugas ruangan mengirim jenazah ke kamar jenazah bila setelah 2 jam meninggal jenazah tidak diambil oleh keluarganya. 6. Petugas kamar jenazah menerima penyerahan jenazah dari petugas ruangan dan mencatatnya di buku. 7. Bila jenazah sudah dikirim ke kamar jenazah, ahli waris harus meminta jenazah kepada petugas kamar jenazah. 8. Bila diminta, petugas kamar jenazah dapat mensucikan jenazah. 9. Petugas kamar jenazah menyerahkan jenazah kepada ahli waris. 10. Ahli waris menerima jenazah dan menanda-tangani formulir penyerahan jenazah. 11. Ahli waris membawa pulang jenazah 12. Petugas kamar jenazah melaksanakan pemakaman jenazah yang terlantar. Kepala Ruang Perawatan Petugas Kamar Jenazah.
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-06 / 2 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pelayanan Penderita Tidak Mampu (TM) Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/2
Suatu tatacara untuk mengatur dalam memberikan pelayanan kepada penderita tidak mampu yang mendapat surat keterangan dari Desa yang disyahkan Camat setempat. Agar semua penderita tidak mampu dapat dilayani sama dengan penderita yang membayar, dan untuk rawat jalan selesai dalam waktu tidak lebih dari 4 (empat) jam di RSUD Bojonegoro. Penderita harus membawa surat keterangan dari Kepala Desa yang diketahui Camat yang menerangkan bahwa penderita tersebut benar-benar tidak mampu (kecuali orang terlantar), dan harus minta persetujuan dari Kepala TU / Kepala Sie Perawatan. Apabila penderita menginginkan obat luar maka surat keterangan tidak mampu tidak berlaku lagi. Selambat-lambatnya dalam waktu 2x24 jam setelah MRS penderita sudah harus menyerahkan surat tidak mampu. Apabila melebihi waktu yang ditentukan di atas maka surat TM berlaku sejak tanggal penyerahan keterangan TM. Bila tetap tidak bisa membayar harus ada persetujuan Direktur. Untuk pengobatan ulang, surat keterangan TM berlaku untuk masa 1 (satu) bulan. 1. Penderita datang mendaftarkan diri ke loket dengan menunjukkan surat keterangan TM. Untuk kasus gawat darurat/di luar jam kerja, penderita langsung ke IRD. 2. Petugas loket/IRD meneliti surat keterangan TM, membuatkan/mengambilkan kartu status dan menempelkan kartu surat keterangan TM, dan memberi stempel gratis. 3. Penderita/keluarganya membawa kartu status ke URJ yang dituju. 4. Petugas URJ mencatat anemesa singkat. 5. Penderita menunggu giliran. 6. Dokter URJ/IRD memeriksa fisik penderita dan menentukan pemeriksaan lebih lanjut, tindakan atau MRS, dan dicatat di kartu status. 7. Bila tidak diperlukan pemeriksaan penunjang, Dokter URJ/IRD menulis resep atau surat permintaan MRS. 8. Dokter URJ/IRD menulis permintaan konsul atau pemeriksaan penunjang medis di kartu status. 9. Penderita menuju ke URJ konsulen/instalasi penunjang medis dengan membawa kartu status. 10. Dokter konsulen/paramedis penunjang medis memeriksa spesimen/penderita.
11. Dokter konsulen menulis hasil konsul/resep atau MRS.
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-06 / 2 / 2004 Pelaksanaan
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pelayanan Penderita Tidak Mampu (TM) Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/2
12. Paramedis penunjang medis mencatat hasil pemeriksaan. 13. Petugas URJ/IRD membawa hasil pemeriksaan ke dokter konsulen. 14. Dokter konsulen membaca hasil dari penunjang medis dan menulis resep. 15. Keluarga/penderita mengambil obat kalau pulang, atau ke kamar terima bila MRS. 16. Petugas kamar terima menghubungi ruangan untuk menanyakan tempat dan menyiapkan tempat tidur. 17. Petugas kamar terima membuatkan formulir medis dan mencatat di buku . 18. Petugas kamar terima mengantar penderita ke ruangan. Kamar Terima Ka Instalasi Rawat Darurat Ka Sub Bag Umum dan Rekam Medik Kepala Ruang Perawatan
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-07 / 2 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pelayanan Peserta ASKES untuk Karyawan RSUD Bojonegoro dan keluarganya Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/2
Pelayanan kesehatan khusus untuk karyawan/karyawati RSUD Bojonegoro peserta ASKES dan keluarganya. Agar tidak terjadi kesulitan dalam pengajuan klaim dan pengambilan obat di apotek ASKES, dan pelayanannya dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 2 (dua) jam. 1. Untuk pelayanan kesehatan pendahuluan (RJ tingkat pertama) dilayani oleh dokter Poliklinik Pegawai. 2. Penderita harus datang sendiri mengambil kartu di loket ASKES, tanpa harus melengkapi persyaratan istrasi ASKES. 3. Bila memerlukan pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan harus melengkapi persyaratan istrasi yang ditentukan oleh ASKES dan harus ditunjukkan kepada Tim Pengendali ASKES pada waktu meminta pengesahan resep ASKES dengan surat rujukan dari poliklinik. 4. Untuk rawat jalan tingkat pertama cukup menggunakan obat-obat Inpres dengan blanko resep RSUD. Untuk rawat jalan tingkat lanjutan dapat menggunakan blanko resep ASKES. 5. Untuk penderita gawat daruratlangsung masuk ke IRD. 1. Penderita/keluarga meminta kartu status di loket ASKES dengan menunjukkan kartu ASKES. 2. Petugas loket mencatat identitas peserta pada kartu status dan menyerahkannya pada penderita. 3. Penderita membawa kartu status ke dokter pemeriksa rawat jalan tingkat pertama. 4. Dokter pemeriksa rawat jalan tingkat pertama memeriksa penderita dan mencatat hasil pemeriksaan dan terapinya pada kartu status. 5. Dokter menentukan perlu tidaknya untuk rawat jalan tingkat lanjutan. 6. Bila diperlukan, dokter menulis konsultasi pada kartu dilengkapi dengan surat rujukan dari poliklinik pegawai. Bila konsultasi tidak diperlukan, dokter menulis resep RSUD. 7. Bila penderita memerlukan rawat jalan lanjutan, penderita/keluarga harus melengkapi persyaratan yang dimintai ASKES. 8. Penderita yang membawa kartu status dan kelengkapan istrasinya kepada dokter pemeriksa rawat jalan tingkat lanjutan. 9. Dokter pemeriksa rawat jalan tingkat lanjutan memeriksa penderita dan mencatat hasil pemeriksaan dan terapinya pada kartu status. 10. Penderita menandatangi formulir ASKES Paket I. 11. Bila perlu dokter dapat memrintahkan pemeriksaan penunjang medis.
12. Penderita periksa ke bagian penunjang medis.
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-07 / 2 / 2004 Pelaksanaan
Unit Terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pelayanan Peserta ASKES untuk Karyawan RSUD Bojonegoro dan keluarganya Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 2/2
13. Penderita mengisi dan menandatangi formulir ASKES Paket II. 14. Petugas penunjang medis melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan permintaan dokter. 15. Petugas penunjang medis menulis dan mengirim hasil pemerikasaan. 16. Setelah membaca hasil pemeriksaan medis, dokter melakukan tindakan medis, menulis resep ASKES atau memerintahkan penderita untuk MRS. 17. Bila diperlukan tindakan, penderita menandatangani formulir paket III. 18. Penderita/keluarga meminta pengesahan resep ASKES pada Tim Pengendali. 19. Tim Pengendali meneliti kelengkapan persyaratan istrasi dan resep, lalu menandatanginya. 20. Penderita/keluarga mengambil obat ke apotik ASKES. 21. Bila penderita perlu rawat inap, penderita/keluarga datang ke Kamar Terima dengan membawa surat pengantar dari dokter. 22. Petugas kamar terima menghubungi ruangan untuk menanyakan/menyiapkan tempat tidur. 23. Petugas kamar terima membuatkan formulir rekam medis dan kelengkapan lainnya. 24. Petugas kamar terima mengantar penderita ke ruangan. Tim Pengendali ASKES Apotek yang didelegasikan oleh PT ASKES Ka Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap Instalasi Penunjang Medis
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap Umum SOP Pelayanan Peserta ASKES Umum dan keluarganya Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP U / TU-08 / 4 / 2004 10 Juli 2004 1 1/4 Pengertian Tujuan Kebijakan
Untuk memberikan pelayanan secara cepat dan tepat pada peserta ASKES dan keluarganya baik rawat jalan maupun rawat inap. Agar pelayanan peserta Askes dan keluarganya dapat dilayani dalam waktu tidak lebih dari 4 jam, dan 100% pengajuan klaimnya dapat disetujui. Menunjukkan KTP Askes baru. Setiap Unit Pelayanan dilengkapi oleh 3 (tiga) lembar fotokopi KTP Askes baru, surat rujukan Puskesmas, kecuali gawat darurat. Yang dapat dilayani ialah Yang namanya tercantum dalam KTP Askes baru. Umur anak maximal 21 tahun, kecuali sudah berkeluarga. Bagi yang masih kuliah dan belum berkeluarga, maximal berumur 25 tahun disertai dengan surat keterangan dari sekolahnya. Anak ke-3 (tiga) dan seterusnya tidak berhak kecuali bila lahir sebelum tanggal 1 April 1973. Persyaratan yang harus dilengkapi : Untuk rawat jalan lanjutan persyaratan istrasi di atas harus dilengkapi saat itu juga. Untuk rawat inap, sebelum melengkapi persyaratan tersebut di atas diperlakukan sebagai penderita biasa (bukan peserta Askes) kecuali untuk biaya perawatan. Pemeriksaan penunjang medis diakui mulai tanggal masuknya MRS, asal sebelum keluar Rumah Sakit dapat melengkapi persyaratan yang diminta. Bila persyaratan Askes belum lengkap, penderita masih dapat mengambil resep Askes dengan pengantar dari Kepala Ruangan/Perawat jaga sore/malam. Bila terpaksa beli obat di luar, maximal untuk 1 (satu) hari. Untuk penyakit yang sama surat rujukan berlaku 1 (satu) bulan. Obat yang boleh ditulis dengan blangko resep Askes ialah obat-obatan yang tercantum dalam DPHO Askes. Untuk rawat jalan lanjutan maksimal 5 hari dan 3R, kecuali untuk penyakit yang kronis boleh sampai maksimal 2 minggu. Untuk rawat inap maksimal 3 hari dan 3 R. Untuk alat kesehatan habis pakai disediakan RSUD (selama dana masih ada). Pengambilannya dengan resep rumah sakit dengan menunjukkan formulir rekam medis. Bagi penderita rawat inap harus diambil petugas ruangan. Sebelum pengambilan obat, resep harus disetujui Tim Pengendali dengan menunjukkan persyaratan diatas.
Peserta Askes tidak boleh langsung ke Instalasi penunjang medis, harus melalui URJ.
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap Umum SOP Pelayanan Peserta ASKES Umum dan keluarganya Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP U / TU-08 / 4 / 2004 10 Juli 2004 1 2/4
Pelaksanaan
Peserta Askes yang memerlukan inap dapat dilayani tanpa harus membawa rujukan dari Puskesmas. Untuk penderita rawat jalan 1. Penderita/keluarga datang ke loket Askes dengan membawa KTP Askes dan surat rujukan dari puskesmas, kecuali gawat darurat dapat langsung ke IRD. 2. Petugas loket Askes memeriksa kelengkapan persyaratan dan mengambil/membuatkan kartu status. 3. Penderita/keluarganya membuat fotokopi surat rujukan dan KTP. 4. Penderita membawa kartu status, surat rujukan dan KTP ke URJ yang bersangkutan. 5. Paramedis URJ mencatat anamnese dan memeriksa kelengkapan persyaratan, mengisi formulir paket I dan memberi kode pada kartu status. 6. Penderita/keluarganya menandatangi paket I. Bila konsul ke URJ spesialis lain harus dibuatkan surat rujukan spesialis dan paket I. 7. Dokter URJ memeriksa penderita dan menentukan perlu tidaknya pemeriksaan penunjang medis/tindakan/rawat inap. 8. Dokter URJ menulis resep/permintaan konsul/pemeriksaan penunjang medis/tindakan/MRS dan menandatangani. 9. Penderita menuju ke tempat konsul/tindakan/pemeriksaan penunjang medis/kamar terima. 10. Keluarga menandatangani paket 1 URJ lain/paket II/paket III. 11. Dokter URJ yang dimintai konsul memeriksa penderita. Paramedis penunjang medis memeriksa spesimen/penyakitnya. Paramedis IRD melakukan tindakan di bawah pengawasan dokter. 12. Dokter menjawab konsul/membuat surat MRS. Paramedis penunjang medis menulis hasil pemeriksaan. 13. Memberi kode di balik resep asli Askes bahwa formulir paket sudah ditandatangani. 14. Penderita/keluarganya membuat fotokopi resep (rangkap 4), rujukan (rangkap 2), KTP Askes (rangkap 2). 15. Tim Pengendali memeriksa, menyetujui dan menandatangani resep. 16. Penderita/keluarganya mengambil obat di apotek Askes. 17. Penderita yang perlu rawat inap membawa surat MRS ke kamar terima. 18. Petugas kamar terima menerima dan menulis surat MRS. 19. Petugas kamar terima menghubungi ruangan untuk menanyakan/menyiapkan tempat tidur. 20. Petugas kamar terima membuatkan formulir rekam medis dan mencatat di Buku .
21. Petugas kamar terima mangantar penderita ke ruangan.
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap Umum SOP Pelayanan Peserta ASKES Umum dan keluarganya Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP U / TU-08 / 4 / 2004 10 Juli 2004 1 3/4 Pelaksanaan
Untuk penderita rawat inap 1. Petugas ruangan meminta KTP Askes penderita. 2. Petugas ruangan mengisi formulir rawat inap. 3. Peserta Askes/keluarga menandatangi formulir keterangan rawat inap. 4. Petugas ruangan meminta keluarga penderita ke Kantor Askes Indonesia untuk meminta surat jaminan pelayanan peserta Askes dengan membawa KTP Askes asli dan formulir keterangan rawat inap. 5. Keluarga penderita membuat fotokopi dari persyaratan yang diminta : KTP Askes (rangkap 4), formulir keterangan rawat inap (rangkap 2), serta surat jaminan pelayanan Askes (rangkap 4), dan membawanya kembali ke ruangan. 6. Keluarga penderita menyerahkan semua persyaratan di atas kepada petugas ruangan. 7. Bila penderita mendapat resep dari dokter : Petugas ruangan membawa fotokopi surat jaminan 1 lembar, fotokopi KTP Askes 1 lembar, formulir rekam medis/status (hanya untuk pengambilan resep pertama kali), dan resep dokter pemeriksa untuk mendapat persetujuan dari Tim Pengendali. Tim Pengendali memeriksa dan menandatangi resep. Keluarga penderita mengambil obat di apitik Askes dengan membawa semua persyaratan diatas. Keluarga penderita menandatangani penerimaan obat. Keluarga penderita membawa obat dan kembali ruangan. Petugas ruangan kembali dan meneliti kebenaran jenis dan jumlah obat. Perawat ruangan menjelaskan cara penggunaan obat kepada penderita/keluarganya. 8. Bila penderita memerlukan pemeriksaan radiologis : Petugas ruangan mengantar penderita ke bagian radiologi dengan membawa formulir permintaan pemeriksaan radiologis yang ditandatangani oleh dokter pemeriksa, formulir rekam medis/status penderita, dan persyaratan Askes. Petugas bagian radiologi melaksanakan pemeriksaan radiologi sesuai dengan permintaan dokter. Petugas ruangan mengantar penderita kembali ke ruangan. 9. Bila penderita memerlukan pemeriksaan luar paket/canggih, seperti Hbs Ag, Anti Hbs, IVP, trigliserida, dsb : Petugas ruangan mengisi formulir luar paket yang ditandatangani oleh dokter pemeriksa.
Keluarga penderita membawa formulir luar paket beserta surat jaminan luar paket.
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap Umum SOP Pelayanan Peserta ASKES Umum dan keluarganya Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP U / TU-08 / 4 / 2004 10 Juli 2004 1 4/4
Unit terkait
Dokter pemeriksa mengisi jenis pemeriksaan/tindakan khusus yang diminta dan ditandatangani. Peserta/keluarga penderita menandatangani formulir permintaan pemeriksaan. Petugas ruangan mengantar penderita/spesimen ke unit penunjang medis. Tim Pengendali. Petugas Loket Kartu. Instalasi Rawat Darurat Ka. Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap. Petugas Kamar Terima. Instalasi Penunjang Medis.
Pelaksanaan
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-01 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pemakaian dan Penerimaan Telepon Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Pemakaian pesawat telepon di RSUD Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, baik telepon keluar ataupun masuk rumah sakit Untuk menekan biaya pulsa yang harus dibayar oleh Rumah Sakit Untuk mengetrapkan budaya kerja RSUD Bojonegoro yaitu RAMAH Telepon hanya boleh digunakan untuk keperluan dinas Keramahan, sopan-santun dan efisiensi dalam hal menggunakan dan menerima telepon harus selalu dijaga Pesawat telepon yang ada di Rumah Sakit harus selalu dipelihara seperti milik sendiri Pemakaian Telepon Sebelum melakukan pembicaraan siapkan dulu pensil, kertas untuk mencatat, catatan nomor telepon yang akan dituju, maupun catatan tentang pokok-pokok pembicaraan Angkat gagang telepon, tunggu sampai terdengar nada pilih, lalu tekanlah nomor telepon yang akan dituju Bila nomor telepon yang dituju memperdengarkan nada sibuk, tunggulah sebentar, baru tekan kembali nomor yang dituju. Jangan mengetuk-ngetuk kait telepon karena hal itu akan merusak pesawat telepon Ucapkan salam (pagi, siang atau malam), kemudian bicaralah dengan singkat dan padat Bila yang dihubungi tidak ada di tempat, tinggalkan pesan bahwa anda akan menelepon kembali Setelah selesai berbicara, letakkan kembali gagang telepon pada tempatnya secara pelahan-lahan dan benar. Jangan sampai letak gagang telepon miring atau salah. Penerimaan Telepon Bila ada telepon berdering, angkat gagang telepon dan jawablah dengan segera Terangkan nama kantor atau bagian anda, misalnya “Rumah Sakit Bojonegoro” atau “Kamar Bersalin”, lalu ucapkan salam Jika orang yang dituju masih harus dipanggil, persilahkan penelepon untuk menunggu sebentar, lalu segera hubungi yang bersangkutan Jika yang dituju tidak ada di tempat, tanyakan pesan yang harus disampaikan dan catat dalam selembar kertas/papan tulis disertai nama dan alamt penelepon Bicaralah dengan singkat tapi padat Setelah selesai pembicaraan jangan lupa mengucapkan salam
Unit terkait
Letakkan kembali gagang telepon pada tempatnya dengan benar Semua bagian/unit di RSUD Bojonegoro
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap istrasi Nomer Dokumen SOP A / TU-12 / 1 / 2004 Pengertian
Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Perencanaan dan Pelayanan Farmasi Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Melaksanakan perencanaan obat berdasarkan kebutuhan tahun lalu, yang diadakan secara rutin sesuai dengan daftar formularium, bekerja sama dengan Panitia Pengadaan Obat dan Alkes, serta melakukan pelayanan obat di Instalasi Farmasi bagi pasien yang membutuhkan dengan mempergunakan lembar format standart. Sebagai acuan untuk meningkatkan pelayanan di Instalasi Farmasi Pengadaan obat di RSUD Bojonegoro sesuai dengan standar Pelayanan yang ditetapkan Penggunaan obat berpedoman pada daftar formularium RSUD Bojonegoro Pelayanan obat bagi pasien rawat jalan dan rawat inap sesuai lembar format yang berlaku Panitia Farmasi dan Terapi menyusun formularium dengan menyesuaikan standart terapi Pengadaan obat dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Obat/Alkes sesuai dengan formularium yang ada Pelaksanaan pembelian dilaksanakan secara rutin oleh Panitia Pengadaan Obat/Alkes Jumlah pengadaan sesuai dengan kebutuhan dengan safety stock 30 % Pelayanan obat bagi pasien (rawat jalan dan rawat inap) sesuai waktu dan lembar format yang baku. Petugas gudang farmasi Panitia Pengadaan Obat/Alkes Instalasi perawatan
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap istrasi SOP Pengurusan Akte Kelahiran Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP A / TU-16 / 1 / 2004 10 Juli 2004 1 1/1 Pengertian Tujuan Kebijakan Pelaksanaan
Unit terkait
Untuk mempermudah mendapatkan akte kelahiran bagi bayi yang lahir di Rumah Sakit Umum daerah Bojonegoro Supaya bayi yang lahir di RSUD Dr.R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro memperoleh akte kelahiran dengan mudah. Semua bayi yang lahir di Rumah Sakit memiliki Akte Kelahiran Setelah kelahiran Petugas Kamar Bersalin meminta pada keluarga bayi untuk menyerahkan Fotokopi Kartu keluarga Fotokopi Akte Nikah Fotokopi KTP Bapak/Ibu bayi Surat keterangan lahir dari RSU Biaya retribusi sebesar o Untuk anak nomor 1 & 2 sebesar Rp. 33.500,o Untuk anak nomor 3 dst, sebesar Rp. 37.500, Petugas Kamar Bersalin menyerahkan berkas-berkas tersebut ke petugas (PKRS)/keuangan. Petugas (PKRS) memproses sampai menjadi akte kelahiran dan menyerahkan akte tersebut ke Kamar Bersalin. Kamar Bersalin Keuangan PKRS/Petugas Kantor Catatan Sipil
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-14 / 1 / 2004 Pengertian
Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Unit terkait
Tanggal Terbit 10 Juli 2004
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Persiapan Pasien Pulang Revisi Halaman 1 1/1
Menyiapkan pasien yang akan pulang, baik Pasien yang oleh dokter dinyatakan sudah sembuh Pasien yang boleh istirahat di rumah tapi belum sembuh benar Pasien yang sudah tidak ada harapan lagi dan keluarga ingin merawatnya di rumah Pasien pulang paksa Menyiapkan pasien untuk kembali kepada keluarganya dengan menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui oleh pasien maupun keluarganya sehubungan dengan penyakitnya Ada instruksi dari dokter bahwa pasien boleh pulang Apabila pasien/keluarga menghendaki pulang walaupun keadaan pasien belum memungkinkan maka pasien/keluarga harus menandatangani surat pulang paksa Sedapat mungkin sudah menyelesaikan pembiayaan perawatan/pengobatan di rumah sakit sesuai peraturan yang ada Memberitahu pasien/keluarga bahwa pasien boleh pulang. Sebaiknya pemberitahuan ini disampaikan satu hari sebelumnya Menyiapkan obat-obatan, surat-surat yang diperlukan (resep, surat kontrol /rujukan, resume, dsb) Memberikan penjelasan kepada pasien/keluarga tentang hal-hal yang harus diperhatikan dan dilakukan di rumah Tindakan keperawatan Obat yang harus diminum Pengaturan makanan/diet Kegiatan/aktifitas yang tidak/boleh dilakukan Pentingnya pemeriksaan ulang/kontrol secara teratur Memberi dorongan moril supaya pasien/keluarga menerima kenyataan Perhatian ! Cegah adanya pasien yang melarikan diri Cegah adanya barang-barang rumah sakit terbawa pulang oleh pasien/ keluarganya Bila ada barang pribadi yang tertinggal, harus segera diserahkan kembali Sebaiknya petugas mengantar pasien, sekurang-kurangnya sampai pintu ruang perawatan Semua unit rawat inap
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-23 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Penyampaian Informasi Konsultasi kepada Dokter Konsulen dari Ruang Rawat Inap Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Menyampaikan informasi konsultasi kepada dokter konsulen dengan menggunakan media komunikasi Informasi konsultasi/pesanan diterima dengan jelas dan tepat waktu Tidak terjadi kesenjangan komunikasi Semua konsultasi dan pesanan/instruksi yang diterima harus dicatat secara rinci (tanggal, jam, pelaksana, dsb) Pada kesempatan pertama, mintakan tanda tangan dokter konsulen atas instruksi/pesanannya Siapkan surat/lembar konsul, data pasien, nomor telepon yang akan dihubungi, buku/lembar catatan Hubungi dokter konsulen yang dituju baik melalui telepon/HP Laporkan data/keadaan pasien serta informasi konsultasi secara singkat dan jelas kepada dokter konsulen Catat semua hasil penyampaian konsultasi/pesanan dokter konsulen dalam catatan keperawatan (waktu konsultasi, pesanan/jawaban konsul) Laporkan kembali pesanan dari dokter konsulen kepada dokter ruangan/ dokter jaga yang merujuk Setelah diketahui/disetujui oleh dokter yang merujuk, lakukan tindakan keperawatan sesuai pesanan dokter konsulen Dokumentasikan laporan serta tindakan yang sudah dikerjakan (tanggal, jam, pelaksana, penerima pesanan, dsb) dalam lembar konsul dan catatan keperawatan Pada kesempatan pertama dokter konsulen datang, mintakan tanda tangan dari dokter tersebut untuk instruksi/jawaban yang diberikan per telepon Bila dokter konsulen tidak bisa dihubungi Lakukan konsultasi ulang bila dokter konsulen sudah ada di tempat dan jika kondisi pasien masih memungkinkan menunggu Hubungi kembali dokter ruangan/jaga yang merujuk untuk menentukan langkah selanjutnya (konsul ke dokter konsulen pengganti) Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Darurat
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-24 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan Pelaksanaan
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Rujukan Penderita ke Unit Pelayanan Kesehatan yang Lebih Tinggi Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Rujukan penderita ke Unit Pelayanan yang lebih tinggi baik atas indikasi penyakitnya maupun atas permintaan keluarga Agar penderita yang dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang lebih tinggi sampai ke tempat tujuan dalam waktu sesingkat-singkatnya dengan selamat Penderita yang dirujuk harus dalam keadaan stabil dan termonitor Penderita yang dirujuk harus didampingi oleh petugas RSUD Penderita yang dirujuk harus didampingi oleh keluarganya 1. Dokter/petugas ruangan memberitahu penderita/keluarga tentang penyakit /keadaan penderita dan untuk menanganinya penderita perlu dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang lebih tinggi 2. Petugas ruangan menyiapkan formulir rujukan dan formulir rekam medik 3. Dokter ruangan mengisi formulir rujukan rangkap dua dan menandatanganinya 4. Kepala ruangan menghitung biaya perawatan 5. Keluarga penderita membayar biaya perawatan 6. Kepala ruangan menerima pembayaran dan memberikan kwitansi sementara 7. Petugas ruangan menghubungi petugas ambulans 8. Petugas ruangan menghubungi petugas pengantar 9. Petugas ruangan menyiapkan penderita untuk pengiriman 10. Pengemudi ambulans menyiapkan dan membawa kendaraan ke tempat yang ditentukan 11. Keluarga penderita menyelesaikan pembayaran ambulans ke loket keuangan (pada jam kerja) atau pada pengemudi (diluar jam kerja) 12. Petugas loket keuangan/pengemudi menerima pembayaran dan memberikan kwitansi 13. Petugas ruangan dan pengantar menyiapkan obat-obatan kegawatan/ oksigen/dsb yang perlu dibawa selama perjalanan 14. Pengemudi berangkat ke tempat tujuan 15. Petugas pengantar mengawasi keadaan penderita selama perjalanan 16. Petugas pengantar menyerahkan penderita pada petugas IRD Unit Pelayanan Kesehatan yang dituju 17. Pengemudi dan petugas pengantar kembali ke RSUD Bojonegoro Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Darurat Petugas ambulans
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-25 / 2 / 2004 Pengertian Tujuan
Kebijakan
Pelaksanaan
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Menerima Rujukan Penderita dari Unit Pelayanan Kesehatan Lain Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/2
Rujukan penderita ke Unit Pelayanan yang lebih tinggi baik atas indikasi penyakitnya maupun atas permintaan keluarga Agar penderita yang dirujuk dari unit pelayanan kesehatan lain dapat ditangani di Kamar Terima/IRD/Kamar Bersalin/URJ dalam kurun waktu kurang dari setengah jam Agar dokter yang merujuk mendapat pemberitahuan balasan tentang keadaan penderita yang dirujuknya Penderita yang dirujuk dari dokter/unit pelayanan kesehatan lain harus membawa surat rujukan Penderita yang dirujuk dari dokter/unit pelayanan kesehatan lain harus diperiksa oleh dokter spesialis sesuai dengan penyakitnya Dokter yang merujuk mendapat pemberitahuan balasan Penderita rawat jalan Penderita/keluarga mendaftarkan diri ke loket dan membayar retribusi Petugas loket membuatkan kartu status dan melampirkan surat rujukan pada status Petugas loket menyerahkan status kepada penderita dan menunjukkan URJ yang harus dituju Penderita datang ke URJ yang dituju dengan membawa kartu status + surat rujukan Petugas URJ melakukan anamnesa pendahuluan Dokter URJ melakukan pemeriksaan fisik Dokter URJ menentukan perlu tidaknya dilakukan pemeriksaan penunjang medis, tindakan, konsultasi ke URJ lain atau rawat inap Dokter URJ menentukan dan mencatat terapi di kartu status Dokter URJ menulis resep Dokter URJ membuat surat pemberitahuan balasan kepada dokter yang merujuk tentang diagnosis penyakit, terapi yang telah diberikan, tindakan yang telah dilakukan, serta saran-saran untuk penanganan selanjutnya, dan meminta penderita/keluarga menyerahkan kepada dokter yang merujuk Penderita/keluarga mengambil obat ke apotik Bila diperlukan rawat inap, dokter URJ membuat surat permintaan MRS, dan melampirkan surat rujukan pada surat MRS
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-25 / 2 / 2004 Pelaksanaan
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Menerima Rujukan Penderita dari Unit Pelayanan Kesehatan Lain Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 2/2
Penderita rawat inap Penderita datang ke Kamar Terima/IRD dengan membawa surat rujukan Petugas Kamar Terima / IRD memeriksa dan menunjukkan surat rujukan kepada dokter IRD/dokter jaga Petugas Kamar Terima / IRD membuatkan kartu status dan melampirkan surat rujukan pada kartu status Dokter IRD/dokter jaga memeriksa penderita Bila penderita memerlukan rawat inap, dokter IRD/dokter jaga membuatkan surat pengantar MRS dan melampirkan surat rujukan pada surat MRS Petugas IRD melakukan tindakan tahap pertama/memeriksakan penderita ke penunjang medis/mengantar penderita ke ruangan Petugas ruangan melaporkan keadaan penderita kepada dokter ruangan Dokter ruangan merawat penderita Pada waktu penderita keluar rumah sakit (sembuh, belum sembuh atau meninggal), dokter ruangan membuat surat pemberitahuan balasan rangkap 2 (dua) tentang diagnosis penyakit, terapi yg telah diberikan, tindakan yang telah dilakukan serta saran-saran untuk penanganan selanjutnya Kedua surat balasan diberikan kepada penderita/keluarga dengan penjelasan Yang satu diserahkan kepada dokter yang merujuk Yang lain digunakan untuk kontrol ke URJ RSUD Bojonegoro Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Darurat
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-36 / 2 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan Pelaksanaan
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Permintaan Darah ke Unit Transfusi Darah Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/2
Tatacara permintaan darah ke Unit Transfusi Darah PMI Agar penderita yang memerlukan transfusi sudah mendapat darah dalam waktu kurang dari 2 (dua) jam Setiap darah yang diterima dari UTD maupun yang akan dimasukkan kepada pasien perlu diteliti kecocokkannya minimal 2 (dua) kali oleh 2 (dua) orang yang berbeda Untuk penderita non Askes Petugas ruangan memberitahu pasien/keluarga bahwa pasien memerlukan darah untuk tranfusi Petugas ruangan menyiapkan contoh darah vena sebanyak 2 cc Petugas ruangan mengisi formulir permintaan darah dan ditandatangani oleh dokter ruangan Keluarga membawa contoh darah dan formulir permintaan darah ke UTD Petugas UTD menerima contoh darah + formulir permintaan darah, memeriksa darah yang cocok, dan menyerahkannya kepada keluarga pasien Keluarga membawa darah yang dibutuhkan dari UTD, dan diserahkan ke petugas ruangan Petugas ruangan meneliti dan mencocokkan darah yang diterima dari keluarga pasien Darah dimasukkan sesuai dengan instruksi dokter dan prosedur kerja yang berlaku Untuk penderita Askes Petugas ruangan memberitahu pasien/keluarga bahwa pasien memerlukan darah untuk tranfusi Petugas ruangan menyiapkan contoh darah vena sebanyak 2 cc Petugas ruangan mengisi formulir permintaan darah dan ditandatangani oleh dokter ruangan Keluarga membawa contoh darah ke UTD disertai Formulir permintaan darah KTP Askes
Surat jaminan pelayanan peserta Askes Formulir keterangan rawat inap Masing-masing difotokopi rangkap 4 (empat) dan disetujui oleh Tim Pengendali Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-36 / 2 / 2004 Pelaksanaan
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Permintaan Darah ke Unit Transfusi Darah Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/2
Petugas UTD menerima contoh darah + formulir permintaan darah, memeriksa darah yang cocok, dan menyerahkannya kepada keluarga pasien Keluarga membawa darah yang dibutuhkan dari UTD, dan diserahkan ke petugas ruangan Petugas ruangan meneliti dan mencocokkan darah yang diterima dari keluarga pasien Darah dimasukkan sesuai dengan instruksi dokter dan prosedur kerja yang berlaku Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Darurat
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-36 / 2 / 2004 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pengiriman Spesimen ke Laboratorium Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/2
Tatacara pengiriman specimen ke Instalasi Laboratorium Agar pemeriksaan laboratorium dapat dilaksanakan dan selesai pada hari itu juga Pengiriman specimen sudah masuk ke laboratorium paling lambat jam 10.00 pagi. Untuk hari Jumat dan Sabtu specimen sudah masuk paling lambat jam 09.00 pagi Untuk pemeriksaan cito dapat dilaksanakan setelah jam 10.00 dengan sepengetahuan dokter ruangan Hasil pemeriksaan diantar oleh petugas laboratorium jam 13.00 siang 1. Petugas ruangan memberitahu pasien/keluarga bahwa pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium, dan untuk itu perlu diambil specimen sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan 2. Petugas ruangan menjelaskan mengenai syarat-syarat yang perlu dipenuhi untuk pengambilan specimen, misalnya puasa, air kemih pertama, dsb 3. Petugas ruangan mengisi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium, ditandatangani oleh dokter ruangan 4. Petugas ruangan membawa specimen dan formulir permintaan pemeriksaan ke Instalasi Laboratorium 5. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan dokter 6. Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan pada buku dan formulir jawaban hasil pemeriksaan 7. Petugas laboratorium mengantar hasil pemeriksaan ke masingmasing ruangan 8. Petugas ruangan melaporkan hasil pemeriksaan tersebut kepada dokter ruangan 9. Petugas ruangan mencatat/menempelkan hasil pemeriksaan pada berkas rekam medis pasien Instalasi Rawat inap Instalasi Laboratorium
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap Umum SOP Pengiriman Penderita untuk Pemeriksaan Radiologi Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP U / TU-36 / 2 / 2004 10 Juli 2004 1 ½ Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Tatacara pengiriman specimen ke Instalasi Laboratorium Agar pemeriksaan radiology dapat dilaksanakan pada hari itu juga Pengiriman pasien untuk pemeriksaan radiology paling lambat jam 10.00 pagi Untuk pemeriksaan cito dapat dilaksanakan setelah jam 10.00 dengan sepengetahuan dokter ruangan Hasil pemeriksaan/pembacaan dapat diambil keesokan harinya 1. Petugas ruangan memberitahu pasien/keluarga bahwa pasien memerlukan pemeriksaan radiology 2. Petugas ruangan menjelaskan mengenai syarat-syarat yang perlu dipenuhi untuk pemeriksaan tersebut, misalnya makan bubur, puasa, urus-urus dsb 3. Dokter ruangan mengisi dan menandatangani formulir permintaan pemeriksaan radiology 4. Petugas ruangan mengantar pasien ke Instalasi Radiologi disertai Formulir permintaan pemeriksaan radiology Berkas rekam medik 5. Petugas radiology melakukan pemeriksaan radiologi sesuai dengan permintaan dokter ruangan 6. Petugas radiology memberikan tanda bukti biaya yang harus dibayar penderita pada berkas rekam medik sesuai klasifikasi masing-masing pasien 7. Petugas ruangan mengantar pasien kembali ke ruangan 8. Dokter radiology melakukan pembacaan hasil pemeriksaan radiology 9. Petugas radiology mencatat hasil pemeriksaan pada buku dan formulir jawaban hasil pemeriksaan 10. Keesokan harinya, petugas ruangan mengambil hasil pemeriksaan ke Instalasi Radiologi dan melaporkannya ke dokter ruangan 11. Petugas ruangan mencatat/menempelkan hasil pemeriksaan pada berkas rekam medik pasien
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap Umum SOP Pemindahan Penderita dari Recovery Room ke ICU Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP U / TU-37 / 2 / 2004 10 Juli 2004 1 1/2 Pengertian Tujuan Kebijakan
Pelaksanaan
Memindahkan pasien pasca bedah (khusus) dengan tingkat kesulitan tinggi dan waktu operasi yang lama untuk mendapatkan perawatan secara intensif di ICU Pasien mendapat perawatan secara lebih intensif Mencegah terjadinya kecacatan/kerugian/salah penanganan yang diakibat kan oleh tidak jelasnya proses pemindahan Kriteria pasien alih rawat ke ICU Pasien pasca bedah dengan kesadaran menurun Pasien pasca bedah dengan gangguan jantung/sirkulasi akut Pasien pasca bedah dengan gangguan nafas akut (Acute Respiratory Dsitress Syndrome) Pasien pasca bedah khusus/lama (TRAM Flap, Trepanasi, Craniotomi dengan kesulitan tinggi, lobektomi, dsb) sesuai permintaan dokter bedah 1. Ada pesanan tertulis dari dokter yang menangani tentang rencana perawatan pasca bedah di ICU 2. Bila pemindahan dilakukan secara terencana maka permintaan tempat ke supervisor/ission office dilakukan oleh petugas ruang rawat inap semula, baik secara lisan dan tertulis 3. Bila pemindahan dilakukan secara cito maka permintaan tempat kepada ission office dilakukan oleh petugas anestesi/perawat RR. Bila tempat sudah ada pihak ICU akan menginformasikannya kepada petugas RR (secara lisan dan tertulis). Petugas RR memberi informasi tentang rencana pemindahan tersebut kepada petugas ruang rawat inap semula dan keluarga pasien. 4. Petugas RR melakukan cek ulang ke ICU. Pastikan tempat tidur beserta peralatannya (monitor dan ventilator bila diperlukan) sudah tersedia dan dalam keadaan siap pakai 5. Petugas RR memastikan sudah ada ijin dari dokter anestesi untuk pindah, kondisi pasien transportable dan sudah melewati masa kritis dengan criteria kesadaran composmentis dan tanda vital stabil 6. Bila kondisi pasien sudah transportable, hubungi petugas ruang inap sebelumnya untuk memindahkan pasien dari Recovery Room ke ICU 7. Periksa kembali keadaan umum pasien dan tanda vitalnya sebelum dipindahkan (disaksikan oleh petugas RR dan petugas dari ruangan). Tuliskan hasilnya pada lembar observasi yang tersedia 8. Perawat ruang rawat inap beserta perawat anestesi bersama-sama me-
mindahkan pasien dari Recovery Room ke ICU. Bawa resusitasi bag untuk antisipasi bila pasien apnea pada saat transportasi
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap Umum SOP Pemindahan Penderita dari Recovery Room ke ICU Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP U / TU-37 / 2 / 2004 10 Juli 2004 1 2/2 Pelakanaan
Unit terkait
9. Sertakan file beserta hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi, dan pemeriksaan lainnya). Sertakan juga hasil-hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan. 10. Bila hasil pemeriksaan belum ada, sampaikan kepada perawat ICU (penerima) jenis pemeriksaan yang sudah diminta dan ingatkan untuk mengecek ulang ke tempat pemeriksaan dimaksud 11. Sertakan bahan pemeriksaan (misalnya jaringan untuk PA) bila ada untuk selanjutnya diperiksakan di bagian dimaksud 12. Lakukan serah terima pasien dengan perawat ICU beserta dokumentasinya yang meliputi Jenis operasi, kesilitan/komplikasi durante operasi Jenis pembiusan Terapi yang sudah diberikan Alasan untuk dirawat di ICU Jumlah perdarahan durante operasi (bila ada) Peralatan yang terpasang (drain, NGT, kateter, ETT, dsb) Hasil observasi terakhir (kesadaran, tanda vital) Terapi yang harus dilanjutkan 13. Berikan kesempatan kepada perawat penerima untuk bertanya sejelasjelasnya 14. Kedua belah pihak (yang menyerahkan dan yang menerima) menandatangani berita acara serah terima pasien Recovery Room Instalasi Rawat Intensif (ICU) Ruang Rawat Inap
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 Protap Umum SOP Penyimpanan Obat-obatan di Ruang Rawat Inap Nomer Dokumen Tanggal Terbit Revisi Halaman SOP U / TU-40 / 1 / 2004 10 Juli 2004 1 1/1 Pengertian Tujuan
Kebijakan Pelaksanaan
Unit terkait
Mengatur penyediaan, penyimpanan, pemeliharaan penggunaan obatobatan yang diperlukan untuk kebutuhan pasien di Ruang Rawat Inap sesuai dengan ketentuan yang berlaku Menyediakan obat-obatan yg diperlukan sesuai dengan kebutuhan Mencegah kerusakan obat dgn cara menyimpan secara tepat dan benar Mengamankan obat-obatan melalui pencatatan dan pelaporan yang tepat dan benar SK Direktur tentang pemberlakuan Protap Umum 1. Obat-obatan yang telah diterima dicocokkan dengan daftar permintaan obat dan nama pasien 2. Obat-obatan disusun dan dimasukkan ke dalam tempat obat sesuai dengan kamar dan tempat tidur pasien Pemberian etiket berwarna PUTIH untuk obat dalam (semua obat yang pemberiannya melalui mulut) Etiket berwarna BIRU untuk obat luar (semua obat yang pemberiannya tidak melalui mulut) Etiket berwarna BIRU dengan TANDA SILANG MERAH atau gambar TENGKORAK untuk obat-obatan berbahaya/keras 3. Obat-obatan tertentu harus disimpan di tempat khusus, antara lain Obat-obatan yang tidak boleh terkena sinar matahari disimpan dalam botol berwarna gelap Obat-obatan yang tidak tahan suhu panas disimpan dalam lemari es/ refrigerator 4. Perhatian : Penanggung jawab pengelolaan obat harus mengetahui kebutuhan obat sehari-hari Etiket yang rusak atau nama obat yang kurang jelas harus segera diganti dengan etiket yang baru Instalasi Rawat Inap Instalasi Farmasi
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-39 / 1 / 2004 Pengertian Tujuan
Kebijakan Pelaksanaan
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Penyediaan Obat dan Alkes dengan Resep di Ruang Rawat Inap Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Menyediakan obat-obatan dan alat kesehatan di Ruang Rawat Inap yang diperlukan oleh pasien mulai masuk hingga pulang sesuai dengan program pengobatan Memenuhi kebutuhan program pengobatan dan alat kesehatan yang dibutuhkan pasien selam di ruang perawatan Memperlancar program panatalaksanaan pengobatan pasien SK Direktur tentang pemberlakuan Protap Umum 1. Baca kembali program pengobatan pasien 2. Perawat menuliskan daftar obat dan alat kesehatan yang diperlukan pasien 3. Dokter membuat resep sesuai kebutuhan, kemudian lengkapi identitas pasien : nama pasien, nomor 4. Petugas mencatat jenis obat dan alat kesehatan dalam resep yang akan dikirim ke apotik dalam buku ekspedisi resep 5. Resep kemudian dikirim ke apotik atau diambil oleh petugas apotik dan penderita diberi nomor resep 6. Setelah obat diserahkan oleh patugas apotik, keluarga pasien membawa obat dan alat kesehatan ke ruang perawatan untuk diserahkan kepada petugas ruangan 7. Petugas ruangan mengecek apakah obat dan alat kesehatan yang diterima sudah benar (nama obat, jumlah, dsb) 8. Obat ditempatkan di tempat yang telah disediakan Instalasi Rawat Inap Instalasi Farmasi
RSU Unit Swadana Daerah Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Ditetapkan …………………. Direktur RSU Bojonegoro
Jl Dr Wahidin 40 Bojonegoro
Protap Umum Nomer Dokumen SOP U / TU-41 / 1 / 2004 Pengertian
Tujuan
Kebijakan Pelaksanaan
Unit terkait
Dr Sudat Hadi Utomo Pembina Tingkat I NIP 140 120 917 SOP Pengembalian Obat dan Alat Kesehatan Tanggal Terbit Revisi Halaman 10 Juli 2004 1 1/1
Melakukan pengembalian obat-obatan yang tidak diperlukan lagi oleh pasien yang masih dirawat di Rumah Sakit, karena obat tersebut telah dihentikan penggunaannya oleh dokter yang merawat, atau diganti dengan obat lain, atau pasien meninggal Mengurangi biaya perawatan dan pengobatan pasien Menjaga kualitas obat tetap baik dan tidak melampaui tanggal kadaluwarsa SK Direktur tentang pemberlakuan Protap Umum 1. Siapkan obat-obatan yang akan dikembalikan, hitung jumlahnya 2. Dokter menuliskan surat pengembalian obat dan membubuhi tandatangan 3. Keluarga pasien membawa surat pengembalian obat dan obat yang akan dikembalikan ke Instalasi Farmasi 4. Petugas Farmasi menerima obat yang akan dikembalikan beserta surat pengembalian obat 5. Bila obat yang dikembalikan masih dalam keadaan baik/layak pakai, maka petugas farmasi menerima pengembalian obat tersebut dan menukarnya dengan biaya obat (sesuai ketentuan yang berlaku) atau ditukarkan dengan obat lain sesuai resep dokter Catatan Obat berbentuk cairan, zalf/krim, bila sudah dibuka tidak dapat dikembalikan Obat dan alat kesehatan yang dibeli diluar Apotik RSUD Bojonegoro tidak dapat dikembalikan ke Apotik RSUD Bojonegoro Instalasi Rawat Inap Instalasi Farmasi