PENATALAKSANAAN PADA NEONATUS/BAYI DENGAN IKTERUS No. Dokumen : : No. Revisi SOP Tanggal Terbit : : 1/4 Halaman Pemerintah Kabupaten Cirebon 1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
Puskesmas dr. MUHAMAD SUDIYONO Waruroyom NIP.19711231 20064 1 075 Penatalaksanaan pada neonatal/ bayi dengan ikterus adakah pemeriksaan yang dilakukan kepada bayi/ neonatal yang didapati warna kuning pada kulit, mukosa, selaput mata akibat peningkatan kadar bilirubin Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan pelayanan pada neonatal/ bayi dengan ikterus di UPT Puskesmas Waruroyom SK Kepala Puskesmas No. Tahun tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Program KIA/ KB di UPT Puskesmas Waruroyom 1. Permenkes No. 25 tahun 2014 tentang upaya kesehatan anak 2. Permenkes No. 97 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masyarakat sebelum hamil, masa hamil, perslinan dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual 3. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementrian Indonesia RI 1. Cuci tangan 2. Tanyakan apakah bayi kuning ? jika ya, pada umur berapa timbul kuning 3. Tanyakan apakah warna tinja bayi pucat ? 4. Lihat adakah kuning pada bayi ? 5. Tentukan sampai di daerah manakah warna kuning pada bagian bayi ? 6. Klasifikasikan ikterus atau warna kuning 7. Bila timbul kuning pada umur ?. 14 hari dan tidak sampai telapak tangan atau kaki di klasifikasikan ikterus fisikologis 8. Lakukan asuhan dasar bayi muda dengan : Mencegah infeksi Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang, kemudian keringkan dengan kain yang bersih dan kering INGATKAN ibu supaya menjaga tali pusat selalu bersih dan kering Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah suhu stabil. Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh tubuh dengan hati-hati Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit, karena sangat rentan tertular penyakit Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena mengandung zat kekebalan tubuh Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja sampai 6 bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, ben ASI perah dengan menggunakan sendok. Hindari pemakaian botol dan dot karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran cerna
Puskesmas Waruroyom
PENATALAKSANAAN PADA NEONATUS/BAYI DENGAN IKTERUS dr. No. Dokumen : MUHAMAD : No. Revisi SUDIYONO SOP Tanggal Terbit : : 2/4 Halaman Memberi ASI saja sesering mungkin Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Minta ibu untuk memberi ASI saja sesering mungkin minimal 8 kali sehari, siang maupun malam Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya Jika bayi telah tidur selama 2 jam minta ibu untuk membangunkannya dan langsung disusui Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan tidur bersama ibu lngatkan ibu dan anggota keluarga lain untuk membaca kembali hal-hal tentang pemberian ASI di kartu nasihat Ibu atau buku KIA Minta ibu untuk menanyakan hal — hal yang kurang dipahami Menjaga bayi muda selalu hangat Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan ganti pakaian / kainnya dengan yang kering Baringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela atau pintu. Berl alas kain yang bersih dan kering di tempat untuk pemeriksaan bayi, termasuk timbangan bayi Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia, mandikan bayi 2 kali sehari (tidak boleh lebih) Selesai dimandikan, segera keringkan tubuh bayi. Kenakan pakaian bersih dan kering, topi, kaos tangan dan selimut jika perlu Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesring mungkin dan tidur bersama ibu Pada BBLR atau suhu < 35,5°C hangatkan bayi dengan METODE KANGURU atau dengan lampu 60 watt berjarak minimal 60 cm Imunisasi Segera beri imunisasi HB-0 sebelum bayi berumur 7 hari Beri imunisasi BCGketika bayi berumur 1 bulan (kecuali bayi yang lahir di Rumah Sakit, biasanya diimunisasi sebelum pulang) 9. Anjurkan menyusui bayi lebih sering 10. Anjurkan segera berkunjung apabila kuning bertambah meluas dan tidak mau menyusu 11. Anjurkan kunjungan ulang 2 hari 12. Bidan koordinator melakukan monitoring evaluasi terhadap kegiatan penatalaksanaan bayi/ neonatal dengan ikterus 13. Kepala Puskesmas merekomendasika bidan koordinator untuk melakukan perbaikan kegiatan jika ditemukan ketidaksesuaian dalam kegiatan tersebut
Puskesmas Waruroyom
6. Diagram Alir
PENATALAKSANAAN PADA NEONATUS/BAYI DENGAN IKTERUS No. Dokumen : : No. Revisi SOP Tanggal Terbit : : 3/4 Halaman
dr. MUHAMAD SUDIYONO
Cuci Tangan Tanyakan apakah bayi kuning ? jika ya, pada umur berapa timbul kuning Tanyakan apakah warna tinja bayi pucat ? Lihat adakah kuning pada bayi ? Tentukan sampai di daerah manakah warna kuning pada bagian bayi ? Tentukan sampai di daerah manakah warna kuning pada bagian bayi ? Klasifikasikan ikterus atau warna kuning Bila timbul kuning pada umur ?. 14 hari dan tidak sampai telapak tangan atau kaki di klasifikasikan ikterus fisikologis Lakukan asuhan dasar bayi muda Anjurkan menyusui bayi lebih sering Anjurkan segera berkunjung apabila kuning bertambah meluas dan tidak mau menyusu Anjurkan kunjungan ulang 2 hari Bidan koordinator melakukan monitoring evaluasi terhadap kegiatan penataksanaan neonatal/ bayi dengan ikterus
Kepala Puskesmas merekomendasika bidan koordinator untuk melakukan perbaikan kegiatan jika ditemukan ketidaksesuaian dalam kegiatan tersebut
Puskesmas Waruroyom
7. Dokumen Terkait 8. Unit Terkait 9. Rekaman History Perubahan
PENATALAKSANAAN PADA NEONATUS/BAYI DENGAN IKTERUS dr. No. Dokumen : MUHAMAD : No. Revisi SUDIYONO SOP Tanggal Terbit : : 4/4 Halaman 1. Neonatal/ Kohort Bayi 2. Form MTBM/ MTBS Bayi KIA/ BIDAN/ DOKTER Tanggal Mulai No Yang dirubah Isi Perubahan diberlakukan