PELATIHAN ASESMEN KOMPETENSI PERAWAT ( ASESOR KOMPETENSI ) 2.3.1
KEBIJAKAN UU Kesehatan No 36 Tahun 2009
UU Tenaga Kesehatan No 36 Tahun 2014
Pasal 23 : • ayat (1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan; • ayat (2) Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki
• Pasal 11 : ayat (4) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas berbagai jenis perawat • Pasal 30 : ayat (1) Pengembangan Tenaga Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu dan karier Tenaga Kesehatan.
KEBIJAKAN •
Pasal 28 : ayat (3) Praktik Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didasarkan pada kode etik,standar pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur operasional Pasal 53 : ayat (2) Pengembangan Praktik Keperawatan bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan keprofesionalan Perawat; ayat (4) Dalam hal meningkatkan keprofesionalan Perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan, pemilik atau pengelola Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus memfasilitasi Perawat untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan
UU Keperawatan No 38 Tahun 2014
•
Permenkes No 49 Tahun 2013
Pasal 4 : ayat (2) Untuk mewujudkan tata kelola klinis yang baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, semua asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh setiap tenaga keperawatan di Rumah Sakit dilakukan atas Penugasan Klinis dari kepala/direktur Rumah Sakit
Assessment adalah : Asesmen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang asesor untuk menentukan level kompetensi seseorang. Proses ini mencakup pengumpulan data dan bukti untuk menetukan apakah seseorang mempunyai level kompetensi yang dibutuhkan (R. Palan, 2007) 2. Untuk perawat yang sudah bekerja maka penilaiannya menggunakan sistem workplace assessment (WPA). Komite Nasional Kompetensi Perawat (KNUKP, 2007) mendefinisikan Workplace asesment adalah uji kompetensi yang dilaksanakan bagi perawat yang sudah bekerja atau yang ingin melakukan uji ulang sesuai bidang keahlian keperawatan yang dimiliki dan tingkat jenjang karirnya. 1.
2.3.3
Kompetensi adalah : Kompetensi adalah kemampuan individual/orang perorangan untuk mengerjakan suatu tugas/pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap, sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan. Standar kompetensi merupakan pernyataan mengenai pelaksanaan tugas/pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil keluaran (output) : Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja. Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja. Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada tingkat yang diharapkan
Asesmen kompetensi perawat-perawat praktisi diidentifikasikan sebagai sesuatu yang sangat penting dalam mempertahankan standar-standar professional
Mengidentifikasi area-area pengembangan professional dan kebutuhan-kebutuhan pendidikan serta meyakinkan kompetensi perawat merupakan kemungkinan terbaik dalam asuhan pasien
Asesmen kompetensi dalam keperawatan tidak sematamata didasarkan pada memperlihatakan materi teoritis pengetahuan atau keterampilan teknikal tetapi harus juga mencakup beberapa kesimpulan tentang sikap-sikap dan praktiknya 2.3.5
Melindungi Masyarakat Mempertemukan kebutuhan rumah sakit, praktisi (perawat), dan masyarakat melaui identifikasi pengetahuan, keterampilan dan prilaku tertentu. Memastikan pelanggan bahwa perawat telah bekerja sesuai dengan standar. Menunjukan komitmen individu terhadap profesi dan lifelong learning. Memberikan penghargaan dan pengakuan professional kepada perawat yang telah mencapai kompetensi yang dipersyaratkan dalam bentuk sertifikasi level jenjang karir. 2.3.9
Prinsip – prinsip Asesmen Kompetensi
Valid Seluruh aktifitas asesmen mengacu kepada acuan pembanding (benchmark) yang valid Reliabel Instruksi yang diberikan kepada asesi memastikan penerapan yang konsisten pada aktifitas asesmen dan jika digunakan oleh asesor yang berbeda, dalam situasi yang berbeda dan asesi yang berbeda, hasilnya tetap konsisten Fleksibel Seluruh aktivitas asesmen memenuhi kebutuhan asesi dan organisasi Adil Aktifitas-aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan dan karakteristik asesi serta bebas dari bias dan memberikan kesempatan bagi asesi yang memiliki kebutuhan khusus
2.3.10
Aturan Bukti : Valid Semua bukti yang terkumpul memenuhi kriteria yang terdapat pada acuan pembanding (benchmark) Terkini (Current) Bukti yang terkumpul terkini Cukup (Sufficient) Semua bukti dinyatakan cukup memenuhi kriteria yang terdapat pada acuan pembanding (benchmark) Otentik (Authentic) Bukti yang dikumpulkan adalah milik asesi
2.3.11
Proses Asesmen : Merupakan siklus yang berkesinambungan mencakup : Perencanaan, Mengembangkan Pelaksanaan, pelaporan dan review suatu kegiatan asesmen
2.3.12
Asesmen berbasis kompetensi : Asesmen berbasis kompetensi adalah proses pengumpulan bukti dan membuat putusan apakah seorang Asesi mencapai atau tidak kompetensinya berdasarkan kriteria dalam persyaratan atau standar asesmen, hal ini karena Asesi sedang diases berdasarkan kriteria tetap atau acuan (benchmark) yang ditetapkan, seperti unit kompetensi. Hal ini berbeda dengan asesmen berdasarkan norma (norm referenced – assessment), dimana ujuk kerja Asesi lainnya. 2.3.13
Tahapan Assesmen kompetensi Mengajukan permohonan 2) Assesmen Mandiri (hrus bsa mengukur dri 1)
sendiri/kemampuan kompetensi) 3)
Pra konsultasi (antra asesor dan asesi bertemu untuk menilai bukti itu (SPO) valid/tidak)
Assesmen 5) Usulan banding (jika perlu) Jika asesi mengganggap sudah 4)
melakukan uji kompetensi sesuai prosedur
Keputusan hasil assesmen (brdskan hasil uji tulis, kompetensi) 7) Pemberian Sertifikat Kompetensi. 6)
2.3.15
Implementasi asesmen kompetensi perawat 1.
Rumah sakit
Komitmen bahwa salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan; menata SDM perawat melalui jenjang karir perawat & asesmen, maintain & develop Sosialisasi & melengkapi : standar profesi (praktik kompetensi & kode etik) standar pelayanan & SOP Mempersiapkan asesor, mentor Mengembangkan sistem sertifikasi & asesmen perawat di RS contoh: COPA MODEL, EDCAN, ACE Project : the assessment of competence in nursing and midwifery, dll Indonesia??? 2.3.23
Kebijakan diklat dan sistem remunerasi (timbal balik yg menyenangkan bagi perawat)
PENTING!
Dampak asesmen kompetensi perawat : - Pengembangan kompetensi - Pengembangan standar yan keperawatan (SOP) - Topik pelatihan - Budaya kerja - Organisasi belajar
2.3.24
2.
Personal Perawat
Akuisisi dan mengembangkan kompetensi; pengetahuan, keterampilan, konsep diri dan nilai-nilai, karakteristik pribadi dan motif Memperlajari dan mengimplementasikan standarstandar yang berlaku ditempat kerja Kesiapan untuk belajar, inovator dan berubah
2.3.25
DEFINISI (1) PERAWAT KLINIK I (PK I)
PERAWAT KLINIK II (PK II)
PERAWAT KLINIK III (PK III)
Jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan keperawatan dasar dengan penekanan pada keterampilan teknis keperawatan dibawah bimbingan. Jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan keperawatan holistic pada pasien secara mandiri dan mengelola pasien secara tim serta memperoleh bimbingan untuk penanganan masalah lanjut/kompleks. jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan keperawatan komprehensif pada area spesifik dan mengelola unit keperawatan serta mengembangkan pelayanan keperawatan berdasarkan bukti ilmiah dan melaksanakan pembelajaran klinis.
SISTEM JENJANG KARIR PERAWAT
PK V
PM V
PP V
PR V
PK IV
PM IV
PP IV
PR IV
PK III
PM III
PP III
PR III
PK II
PM II
PP II
PR II
PK I
PM I
PP I
PR I
Perawat Klinik
Perawat Manajer
Perawat Pendidik
Perawat Peneliti
JENIS DAN KUALIFIKASI PERAWAT KLINIK (1) PENDIDIKAN FORMAL
PK V PK IV PK III
D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun Ners dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun mempunyai sertifikat PK I
D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 10 tahun dan mempunyai sertifikat PK II Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun dan mempunyai sertifikat PK II Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja 0 tahun
• D-III : 6-9 thn • Ners : 4-7 thn
• D-III : 9-12 thn • Ners : 6-9 thn • Ners Sp I : 2-4 thn
PK II PK I Pra PK D-III Keperawatan atau Ners pengalaman kerja 0 tahun mempunyai sertifikat BHD
• D-III : 0-1 thn • Ners : 0-1 thn
D-III Keperawatan atau Ners pengalaman kerja ≥ 1 tahun mempunyai sertifikat pra klinik.
• D-III : 3-6 thn • Ners : 2-4 thn
• Ners dengan pengalaman kerja ≥ 13 tahun • Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja ≥ 2 tahun • mempunyai sertifikat PK III
• Ners : 9-12 thn • Ners Sp I : 6-9 thn
• Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun mempunyai sertifikat PK IV • Ners Spesialis II (Konsultan) dengan pengalaman kerja 0 tahun.
• Hingga masa pensiun
JENIS DAN KUALIFIKASI PERAWAT KLINIK (2) PENDIDIKAN BERKELANJUTAN (SERTIFIKASI)
PK V PK IV PK III
PK II PK I Pra PK D-III Keperawatan atau Ners pengalaman kerja 0 tahun mempunyai sertifikat BHD
• D-III : 0-1 thn • Ners : 0-1 thn
D-III Keperawatan atau Ners pengalaman kerja ≥ 1 tahun mempunyai sertifikat pra klinik.
• D-III : 3-6 thn • Ners : 2-4 thn
D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun Ners dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun mempunyai sertifikat PK I
• D-III : 6-9 thn • Ners : 4-7 thn
D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 10 tahun Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun mempunyai sertifikat PK II dan sertifikasi teknikal
• D-III : 9-12 thn • Ners : 6-9 thn
• D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 19 tahun • Ners dengan pengalaman kerja ≥ 13 tahun • mempunyai sertifikat PK III dan sertifikasi teknikal II
• D-III : hingga pensiun • Ners : 9-12 thn
• Ners dengan pengalaman kerja ≥ 22 tahun • mempunyai sertifikat PK IV serta sertifikasi teknikal II
• Hingga masa pensiun
Skema Jenjang Karir Perawat Klinik Baru
Skema Jenjang Karir Perawat Klinik Lama
asesmen
kompetensi perawat merupakan; kunci perbaikan kinerja perawat dan sistem keperawatan di RS Perlu komitmen pemimpin dan keinginan teman-teman perawa untuk memulainya Tidak mudah memulai dan membangun sistem, tetapi jika kita komitmen, berbuat/ action, akan memperoleh hasil, resiko pasti ada, tetapi kita minimalkan dengan “risk managemen”
2.3.29
ALUR ASESMEN KOMPETENSI PERAWAT
1. IDENTIFIKASI/ PENETAPAN UNIT KOMPETENSI YANG DI ASSES
2.A. MENETAPKAN METODA ASESMEN
11. MENGKAJI ULANG ASESMEN
10. MENCATAT PELAKSANAAN ASESMEN
2.C. ASESMEN MANDIRI OLEH PESERTA
8.C. MENETAPKAN KEPUTUSAN ASESMEN (TIM ASSESOR)
9. MEMBERIKAN KEPADA PESERTA
(DAFTAR PERTANYAAN, DAFTAR CEK OBSERVASI, FASILITAS, ALAT, BAHAN)
2.B. MENYUSUN ASESMEN MANDIRI
12. SERTIFIKAT KOMPETENSI (UNIT/ KUALIFIKASI)
3. MEMPERSIAPKAN INSTRUMEN/ SUMBER ASESMEN
8.B. MEREKOMENDASIKAN KEPUTUSAN ASESMEN
8. A. MEMBUAT & MENCATAT KEPUTUSAN ASESMEN
4. MELAKSANAKAN KONSULTASI PRA ASESMEN
5.MERENCANAK AN KEGIATAN ASESMEN
6. MENGORGANISASIKAN ASESMEN 7. MELAKSANAKAN PENGUMPULAN BUKTI
3.1.2
UJI ASSESMENT PK I
No
ASSESOR Nur Umi Aminatus S, S.Kep., Ns Nessy Kuraesin, S.Kep
1. Istianah
Ida Puspitasari
2. Dian Lestari
Nur Cahyo
3. Aulia Ika Ardiana 4. Onika Isnaeni
Hari Pratekto
5. Ike Novianti
Kartika Utami
6. Ragil Hero
Wasriyah
7. Angga A. N
Heri Sunaryo
8. Nafissatun Nisari
Sri Agil
9. Reni Ramawati 10. Juwita Arisanti
Hafid Aenun Nuza Ananto H
11. Asih Mulasih 12. Retno Komalasari
Maya A
Aji Marwati
Gilar A
UJI ASSESMENT PK I
No
ASSESOR Agung Dwi Wibowo, S.Kep., Ns M.Firman Wibowo, S.Kep
1. Irma Ismawati
Anik F
2. Abdullah
Fitriyati Kartika
3. Agus Triyanti 4. Nur Wulan P
Rina Efiana
5. Ikhsan Efendi
Diah Wahyu Utami
6. Ratri Anggaria
Agus Rifai
7. Ahmad Riski
Fatikha
8. Fahmi Nuryandi
Putri N
9. Eka Clarawati 10. Umi Asis Laela
Umar Khasan Wartiah
11. A. Nurul Mujihan 12. Marlina
Septy Arivianti
Riski Anisa
Titin M