Contoh Proyek Pembangunan
CONTOH PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DAGO SUITE BANDUNG GAMBARAN PROYEK 1. Latar Belakang Pembangunan Kawasan Bandung utara telah lama menjadi salah satu kawasan padat penduduk di Kota Bandung. Banyaknya pusat-pusat perbelanjaan dan universitas tinggi ternama negeri maupun swasta, telah menjadikan kawasan ini sebagai kawasan yang menarik pendatang, baik sebagai mahasiswa, penghuni tetap, maupun pengunjung yang berwisata. Jalan Sangkuriang, yang terletak di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, merupakan salah satu kawasan pemukiman yang berlokasi sangat strategis di wilayah Bandung Utara. Lokasi ini terletak tidak jauh dari pusat perbelanjaan dan perkantoran di Jalan Ir. H. Djuanda, serta kawasan perguruan tinggi di Jalan Dipati Ukur dan Jalan Ganesha. Hal ini juga didukung oleh sarana dan prasarana transportasi seperti angkutan umum, yang dapat menghubungkan Jalan Sangkuriang menuju lokasilokasi tersebut. Besarnya potensi permintaan akan permukiman serta padatnya kawasan Sangkuriang, telah menarik pengembang untuk mengembangkan hunian vertical di kawasan ini. PT Bandung Artha Mas, saat ini sedang melakukan pembangunan dua buah apartemen yakni Beverly Dago Residence dan Dago Suite di Jalan Sangkuriang, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong Bandung.
2. Lokasi Proyek Proyek
Pembangunan
Apartemen
Dago
Suite
berlokasi
di
Jalan
Sangkuriang No.13, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
3. Lingkup Pekerjaan Proyek Pekerjaan yang terdapat di Proyek Pembangunan Apartment Dago Suites meliputi: 1. Persiapan, mobilisasi & demobilisasi 2. Pekerjaan bored pile 3. Pekerjaan raft foundation 4. Pekerjaan struktur dinding penahan tanah 5. Pekerjaan struktur atas, meliputi kolom, balok, dinding, dan pelat lantai 6. Pekerjaan waterproofing dinding penahan tanah 7. Pekerjaan floor hardener area parkir basement dan area tangga 8. Pekerjaan urugan tanah sisi dinding penahan tanah Adapun lingkup pekerjaan yang diamati selama kerja praktek berlangsung di antaranya: 1. Pekerjaan galian dan urugan 2. Pekerjaan raft foundation dan bore pile 3. Pekerjaan struktur beton kolom lantai 1 4. Pekerjaan struktur beton balok 1 5. Pekerjaan struktur beton pelat lantai 1 6. Pekerjaan struktur dinding penahan tanah
4. Pendanaan Proyek Sumber dana proyek berasal dari PT. Bandung Artha Mas sebagai pemilik dari proyek tersebut. Uang muka yang dibayarkan terhadap kontraktor sebesar 20% dengan retensi 5%. Uang muka dibayarkan setelah kontraktor
menyerahkan
uang
jaminan
sebesar
20%.
Pembayaran
dilakukan setiap bulan disesuaikan dengan progrres pekerjaan bulanan sesuai permintaan kontraktor, dikurangi dengan retensi 5%. Waktu pelaksanaan
pengerjaan
struktur
selama
11
bulan
dengan
masa
pemeliharaan 180 hari kalender. Jika terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan proyek, maka kontraktor dikenai denda keterlambatan 0,1% per hari dari nilai kontrak dengan maksimal denda 5%.
PROSES PERENCANAAN Perencanaan struktur proyek Apartemen Dago Suites Bandung mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia, diantaranya: 1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI-032847-2002 2. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983 3. Standar Perencanaan Ketahanan untuk Rumah dan Gedung, SNI-031726-2002 4. Baja Tulangan Beton, SNI-07-2052-2002 5. ASTM Standar in Building Codes 6. Japanese Architectural Standard Specification, Steel Structure Work (JASS 6) 7. Japanese Standard Association (JISS)
1. Perancangan Struktur Bawah
Perancangan
struktur
bawah
meliputi
perancangan
pondasi,
dan
perancangan soldier pile.
2. Perancangan Pondasi Berdasarkan hasil penyelidikan kondisi tanah, disimpulkan bahwa jenis pondasi yang cocok sesuai dengan kondisi daya dukung lapisan atas yang rendah dan kedalaman tanah keras adalah pondasi raft (rakit) dan bored pile. Raft foundation merupakan solusi dari adanya tanah lunak yang terdapat pada kedalaman yang dangkal. Selain itu, pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom-kolom yang jaraknya terlalu berdekatan sehingga tidak memungkinkan untuk dipasangi telapak satu persatu.
Pondasi rakit merupakan jenis pondasi yang umum digunakan pada bangunan gedung bertingkat tinggi, dengan basement yang dalam. Pada proyek ini, pondasi rakit berfungsi sebagai lantai kerja yang menyalurkan beban ke tanah dan sebagai pemberat bangunan. Pondasi rakit pada proyek ini merupakan pelat setebal 0.8 meter, dengan menggunakan beton K-350 dan tulangan U-50. Pondasi rakit juga berfungsi sebagai pelat lantai terendah yaitu basement 4. Bored pile atau sumuran merupakan pondasi untuk kedalaman tanah keras 2-6 meter dibawah permukaan tanah. Tipe pondasi sumuran yang
digunakan adalah dengan diameter 1,2 m dengan kedalaman 2,5 m dengan mutu K-225. Dari hasil penyelidikan lapangan dan laboratorium, direkomendasikan penggunaan jenis pondasi dalam dengan metode bored pile yang dicor di tempat. Kelebihan pondasi bored pile adalah dapat menembus lapisan lempung tufaan yang keras sehingga mempunyai tahanan horizontal yang besar. Tahanan horizontal ini diperlukan pada bangunan yang dibangun di daerah
berlereng
karena
dapat
membantu
meningkatkan
faktor
keamanan stabilitas lereng.
3. Perancangan Soldier Pile Soldier pile adalah pondasi yang berfungsi sebagai penahan tanah dan menahan desakan air tanah yang biasa digunakan pada saat pembangunan basement. Pada proyek ini soldier pile digunakan sebagai perkuatan tanah agar bangunan yang berada di samping proyek tidak amblas. Pekerjaan ini dilakukan sebelum pekerjaan galian. Mutu beton yang digunakan adalah K225.
4. Perancangan Basement Basement pada bangunan Apartemen Dago Suites berfungsi sebagai tempat parkir serta pengolahan air kotor pada basement terbawah. Secara umum, struktur basement hampir sama dengan struktur atas, yakni terdiri dari kolom, balok, dinding, tangga, dan pelat lantai. Hal yang membedakan adalah adanya ramp dan retaining wall serta perkuatan raft pada basement terbawah.
5. Perancangan Ramp Ramp merupakan sarana yang menghubungkan lantai basement ke area parkir luar. Ramp dirancang menggunakan mutu beton fc’=25 MPa serta
mutu tulangan yang digunakan U-50 untuk tulangan ulir dengan diameter kurang dari 12mm.
PROSES PELAKSANAAN Selama kerja praktek berlangsung, pengamatan di lapangan dilakukan beberapa kali. Pengamatan di lapangan ini berguna untuk menambah
wawasan mengenai praktek pelaksanaan konstruksi di lapangan. Dari hasil pengamatan tersebut, dapat dipelajari beberapa proses pelaksanaan konstruksi dan material pendukungnya. Pada subbab berikut akan dijelaskan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang diamati selama kerja praktek.
ASPEK MANAJEMEN PROYEK Organisasi Proyek Pembangunan Apartemen Dago Suites Bandung melibatkan empat pihak, yaitu owner, konsultan perencanaan, konsultan pengawas, dan kontraktor pelaksana. Yang bertindak sebagai owner adalah PT. Bandung Artha Mas, sedangkan konsultan perencanaan dibagi menjadi tiga pihak, yaitu PT. Ketira Engineering Consultants sebagai perencana struktur, PT. Bina Enarcon Engineering sebagai perencana arsitektur, dan PT. Metakom Pranata sebagai perencana mechanical/electrical. Konsultan pengawasan berasal dari in-house PT. Bandung Artha Mas sendiri, dan PT. Wika Bangunan Gedung bertindak sebagai kontraktor pelaksana. Berikut ini adalah struktur umum dari bagan kerjasama keempat pihak tersebut:
Owner
Owner adalah seorang atau badan usaha pemerintah/swasta ataupun pihak tertentu yang mempunyai gagasan, dana, dan menghendaki suatu pekerjaan
dilaksanakan
oleh
pihak
lain
sehubungan
dengan
kepentingannya atau hasil pekerjaan. Kewajiban yang harus dijalankan oleh PT. Bandung Artha Mas selaku owner sesuai dengan kontrak adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek 2. Memproses tagihan dan membayar biaya pelaksanaan sesuai dengan yang tertera pada kontrak. 3. Memberikan tugas kepada kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan proyek. 4.
Membantu
kontraktor
untuk
mendapat
rekomendasi
izin
yang
diperlukan. 5. Membantu kontraktor untuk berkoordinasi antar berbagai pihak yang terlibat dalam konstruksi. 6. Meminta pertanggungjawaban kepada konsultan pengawas. Sedangkan hak yang diperoleh oleh owner adalah sebagai berikut: 1. Membuat Surat Perintah Kerja (SPK) 2. Memperoleh hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis desain yang telah disetujui 3. Menolak hasil pekerjaan yg diserahkan kontraktor apabila tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dokumen penawaran 4. Menerima as built drawing saat serah terima pekerjaan 5.
Mengesahkan
atau
menolak
perubahan
pekerjaan
yang
telah
direncanakan 6. Meminta pertanggungjawaban kepada kontraktor atas hasil pekerjaan konstruksi
7. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak kontraktor yang tidak dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak
Konsultan Pihak konsultan dalam proyek ini dibedakan menjadi konsultan perencana dan konsultan pengawas. Konsultan perencana adalah pihak yang dipilih oleh
owner
untuk
membantu
desain
konstruksi
sampai
dengan
menghitung volume kebutuhan yang tertuang dalam BoQ (Bill of Quantity). Adapun kewajiban dari konsultan perencana adalah : 1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan owner 2. Membuat gambar kerja pelaksanaan 3. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan konstruksi (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan 4. Membuat rencana anggaran biaya konstruksi 5. Memproyeksikan keinginan atau ide owner ke dalam desain 6. Melakukan perubahan desain jika terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan 7. Bertanggung jawab atas desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi
Sedangan untuk hak dari konsultan perencana adalah: 1. Mempertahankan desain jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan konstruksi yang tidak sesuai dengan rencana 2. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan konstruksi Konsultan pengawas adalah pihak yang bertanggung jawab mengawasi pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor agar sesuai dengan
desain yang ditetapkan. Pada proyek ini, konsultan pengawas berasal dari in-house PT. Bandung Artha Mas sendiri. Adapun kewajiban dari konsultan pengawas adalah: 1. Menyelenggarakan istrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja 2. Melaksanakan pengawasan secara rutin selama masa pelaksanaan konstruksi 3. Membuat laporan progres pekerjaan kepada owner 4.
Memberikan
saran
atau
pertimbangan
kepada
owner
maupun
kontraktor dalam pelaksanaan konstruksi 5. Mengoreksi dan menyetujui shop drawing yang diajukan kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan konstruksi 6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek material yang diusulkan oleh kontraktor Selain itu, hak dari konsultan pengawas sebagai berikut: 1. Menegur pihak kontraktor jika terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja 2.
Menghentikan
pelaksanaan
pekerjaan
jika
kontraktor
tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan 3. Memberikan tanggapan atas usul pihak kontraktor 4. Memeriksa shop drawing dari kontraktor 5. Melakukan perubahan dengan membuat berita acara perubahan (site instruction)
Kontraktor Kontraktor adalah pihak yang dipilih oleh owner untuk membangun konstruksi
sesuai
dengan
ketentuan dalam dokumen
kontrak
dan
bertanggung jawab akan pelaksanaannya agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kewajiban yang harus dikerjakan oleh PT. Wika Bangunan Gedung selaku kontraktor adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan dalam kontrak perjanjian pemborongan 2. Memberikan laporan progress proyek yang meliputi laporan harian, mingguan, serta bulanan kepada owner 3. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, peralatan, dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu, biaya, kualitas, dan keamanan pekerjaan 4. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati 5. Melindungi semua peralatan dan bahan dari kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan 6. Menjamin keselamatan dan keamanan pekerja di lapangan Sedangkan hak yang didapatkan kontraktor adalah: 1. Mendapat kepastian pekerjaan konstruksi dari owner 2. Mendapat kepastian pembayaran setelah pelaksanaan konstruksi sesuai dengan kontrak 3. Mendapat jaminan asuransi untuk tenaga kerja yang melaksanakan konstruksi Berikut ini adalah struktur organisasi pihak kontraktor proyek:
Sumber: Dokumen PT. Wika Bangunan Gedung Gambar 5.1 Struktur Organisasi Kontraktor
Ruang Lingkup Pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kontraktor adalah melaksanakan pembangunan Apartemen Dago Suites Bandung. Pekerjaan meliputi pembangunan struktur apartemen 18 lantai dan basement 4 lantai, dengan luas tapak ± 3.120 m2 dan luas lantai bangunan ± 49.463 m2.
Spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan adalah: 1. Persiapan, mobilisasi & demobilisasi 2. Pekerjaan bore pile dengan diameter 1200 mm, kedalaman 2500 mm, sejumlah 107 titik. 3. Pekerjaan raft foundation dengan tebal 800 mm 4. Pekerjaan struktur dinding penahan tanah (DPT) 5. Pekerjaan struktur atas, meliputi balok, kolom, tangga, dinding dan pelat lantai. 6. Pekerjaan waterproofing integral dinding penahan tanah 7. Pekerjaan floor hardener area parkir basement dan area tangga 8. Pekerjaan urugan tanah sisi dinding penahan tanah (DPT) Volume pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebanyak: 1. Beton = ± 17.757,74 m3 2. Besi = ± 2.708,91 ton 3. Bekisting = ± 92.983,00 m2 4. Waterproofing Integral = ± 618,44 m3 5. Floor Hardener 4 kg/m2 = ± 11.807,00 m2 (Area Parkir) 6. Floor Hardener 3 kg/m2 = ± 792,00 m2 (Area Tangga)
Penentuan Macam, Volume, dan Harga Satuan Pekerjaan Proses penentuan macam, volume, dan harga satuan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut: 1.
PT.
Bandung
Artha
Mas
sebagai
owner
menyiapkan
dokumen
pelelangan berdasarkan desain awal dari konsultan perencana yang ditunjuk. Salah satu isi dari dokumen pelelangan adalah nilai volume dan satuan pekerjaan berdasarkan desain awal.
2. Pada saat pelelangan, peserta diwajibkan untuk mengisi harga pada setiap satuan volume pekerjaan yang diberikan. Kemudian peserta lelang memberikan BoQ dari desain awal. Namun peserta lelang juga dapat melakukan optimasi dari desain awal. Hasil optimasi menjadi dasar dalam pembuatan BoQ baru. 3. Setelah didapatkan pemenang lelang, dilaksanakan rapat negosiasi antara PT. Bandung Artha Mas dan PT. Wika Bangunan Gedung untuk menyepakati volume dan harga satuan pekerjaan yang dipakai pada pelaksanaan konstruksi. Umumnya dalam menentukan besaran volume, harga satuan, serta macam pekerjaan diperoleh melalui proses survei dan berdasarkan design engineering detail (DED).
Pengendalian Jadwal Pekerjaan Sebelum proyek dimulai, disusun jadwal pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan oleh owner. Namun sejalan dengan pengerjaan proyek, jadwal pekerjaan harus disesuaikan kembali dengan progres pekerjaan di lapangan. Perubahan jadwal pekerjaan ini dibuat berdasarkan produktivitas pekerja dan volume pekerjaan yang belum dilaksanakan. Produktivitas pekerja dapat diperoleh dari hasil kerja yang telah dilakukan. Perubahan jadwal pekerjaan ini berpengaruh pula pada jumlah pekerja yang seharusnya tersedia untuk memenuhi batas penyelesaian pekerjaan.
Prosedur
Pengadaan
Bahan,
Peralatan,
dan
Tenaga Kerja Proses pengadaan bahan, peralatan, dan tenaga kerja di proyek ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu: a. Pengadaan bahan dan peralatan Proses pengadaan bahan dan peralatan dilakukan oleh pihak kontraktor. Pelaksana Umum membuat daftar permintaan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek. Daftar tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh Site Engineer dan Komersial. Bagian pengadaan lalu melakukan pemesanan terhadap supplier.
Ketika barang tiba di lokasi proyek, bagian penerimaan atau gudang wajib memeriksa barang atau material untuk memastikan kualitas, mutu, ukuran, dan volume sesuai dengan pemesanan. Setelah itu, dibuat dokumen PO (Purchase Order) oleh staf Gudang & , kemudian dilakukan koordinasi dengan pihak supplier untuk pengiriman bahan dan peralatan yang telah dipesan. Bagian gudang lalu membuat Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB) yang ditandatangani pegawai gudang, Quality Control, dan Komersial. BAPB tersebut kemudian diserahkan ke bagian keuangan untuk diselesaikan pembayarannya. Sedangkan untuk peralatan konstruksi, hampir 70% dari peralatan merupakan pinjaman dari PT. Wika Gedung. Peralatan yang kurang disewa dari pihak ketiga. Pihak logistik akan membuat daftar peralatan yang diperlukan. Proses selanjutnya sama dengan proses pengadaan bahan.
Alur proses pengadaan bahan dan peralatan digambarkan melalui diagram berikut:
a. Pengadaan Tenaga Kerja
Tenaga kerja disuplai oleh mandor sesuai dengan permintaan dari pihak Komersial.
Mandor
mengajukan
penawaran
harga
per
pekerjaan,
kemudian dipertimbangkan oleh Site Engineering Manager (SEM). Jika penawaran yang diajukan sesuai dengan RAB yang ada, maka akan dibuat persetujuan antara kedua pihak. Mandor kemudian menyediakan pekerja sesuai dengan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Prosedur Pembayaran Proses pembayaran bahan, peralatan, tenaga kerja, dan hasil pekerjaan di proyek ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu: a. Pembayaran Bahan dan Peralatan Supplier menagih pembayaran atas bahan dan peralatan yang telah diterima oleh pihak proyek, dilengkapi dengan surat jalan asli, fotokopi PO (Purchase Order), kuitansi, dan faktur pajak yang kemudian dikirim ke lokasi proyek. Selanjutnya, pihak pengadaan melengkapi Berita Acara Penerimaan
Barang
(BAPB).
Berkas
tersebut
diberikan
ke
bagian
istrasi proyek untuk dilengkapi dengan TTAP (Tanda Terima Tagihan Pembayaran) dan formulir pengecekan yang ditandatangani oleh bagian pengadaan, SEM (Site Engineering Manager), PM (Project Manager). Berkas yang sudah disahkan dikirim ke kantor cabang dan kemudian diverifikasi oleh kantor cabang dan dikirimkan ke Kantor Pusat. Kantor pusat mengirimkan dana ke kantor cabang, kemudian kantor cabang membagi-bagi
ke
proyek
yang
dibawahinya.
Proyek
mengusulkan
pembayaran ke kantor cabang. Kantor cabang akan merekap data pembayaran dari proyek-proyek yang ada, untuk dikirimkan ke kantor pusat. Lalu, kantor pusat mengurus pembayaran langsung ke supplier sesuai usulan dari kantor cabang. Alur proses pembayaran barang digambarkan melalui diagram berikut:
b. Pembayaran Tenaga Kerja Pembayaran tenaga kerja dilakukan mingguan. Pihak kontraktor akan memberikan pembayaran langsung kepada mandor. Besar pembayaran yang diberikan kontraktor sesuai dengan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Selanjutnya,
mandor
akan
membagikan
pembayaran
tersebut kepada para pekerja sesuai dengan waktu efektif kerja. c. Pembayaran Hasil Pekerjaan Pembayaran dilakukan sesuai dengan progres kerja yang telah dicapai per bulan. Kemudian, dibuat berita acara pekerjaan untuk diberikan kepada owner. Berita acara tersebut dicek ulang di lapangan oleh konsultan pengawas. Konsultan pengawas melaporkan hasil pengecekan kepada owner mengenai kesesuaian berita acara dan progres kerja di lapangan. Dari laporan tersebut, owner menghitung persentase pekerjaan yang telah diselesaikan oleh kontraktor. Persentase tersebut dijadikan acuan untuk menghitung besar pembayaran. Besar pembayaran dari pihak owner dikeluarkan dan disampaikan melalui kantor pusat dan diteruskan ke kantor cabang.
Prosedur Perubahan Lingkup Pekerjaan
Perubahan pekerjaan dapat dilakukan atas permintaan owner ataupun kontraktor. Perubahan yang dimintakan tersebut kemudian disampaikan kontraktor ataupun
owner dalam bentuk tertulis
berupa
Standing
Instruction. Setelah itu dilakukan evaluasi mengenai perubahan tersebut oleh kedua pihak. Setelah ada kesepakatan mengenai perubahan tersebut, kedua pihak menandatangani Berita Acara Perubahan Pekerjaan yang
mencakup
perubahan-perubahan
yang
diinginkan,
jadwal,
penyesuaian harga, dan segala perubahan yang terkait. Dikarenakan kontrak proyek ini adalah lumpsum fixed price, jika perubahan yang dilakukan lebih dari 10%, maka harus dibuat kontrak baru atau adendum kontrak. Jika tidak melebihi 10%, maka cukup dibuat penambahan dan pengurangan pekerjaan saja.
PROSES PENGADAAN KONTRAKTOR Prosedur Pengadaan Proses pengadaan kontraktor diadakan dengan cara undangan tertutup. Pihak PT. Bandung Artha Mas memberikan undangan pelelangan kepada beberapa
kontraktor
yang
dianggap
layak
dan
kredibel
untuk
melaksanakan proyek ini. Kontraktor-kontraktor yang diundang tersebut diharuskan melakukan pendaftaran dan mengambil dokumen pelelangan yang diperlukan. Kemudian, PT. Bandung Artha Mas mengundang para kontraktor untuk hadir dalam penjelasan mengenai proyek pembangunan Apartemen Dago Suites Bandung. Selanjutnya, dilakukan peninjauan lapangan yang diikuti oleh para kontraktor undangan untuk melihat situasi dan kondisi lokasi proyek. Lalu, para kontraktor tersebut diberikan tenggang waktu untuk memasukkan dokumen penawaran yang antara lain berisi: 1. Surat kuasa 2. Fotokopi jaminan penawaran 3. Surat penawaran harga a. Perincian harga penawaran
b. Daftar harga satuan bahan dan satuan upah buruh c. Analisa harga satuan 4. Metode pelaksanaan 5. Jadwal waktu pelaksanaan 6. Struktur organisasi proyek 7. Fotokopi akte pendirian perusahaan beserta perubahannya 8. Fotokopi surat ijin usaha konstruksi (SIUJK) 9. Fotokopi surat badan usaha konstruksi (SBU) 10. Fotokopi surat ijin usaha perdagangan (SIUP) 11. Fotokopi tanda daftar perusahaan (TDP) 12. Fotokopi surat keterangan domisili 13. Fotokopi SITU dan HO 14. Fotokopi sertifikat ISO 9001 : 2008 15. Fotokopi sertifikat ISO 14001 : 2004 16. Fotokopi sertifikat OHSAS 18001 : 2007 & SMK3 Setelah dokumen penawaran diterima, PT. Bandung Artha Mas melakukan kualifikasi dan negosiasi harga dengan pihak kontraktor. Dari tahapan tersebut, akan dipilih satu kontraktor yang menjadi pemenang lelang. PT. Wika
Bangunan
Gedung
terpilih
menjadi
kontraktor
proyek
yang
menangani bagian struktur Apartemen Dago Suites Bandung. Dengan terpilihnya PT. Wika Bangunan Gedung sebagai pemenang lelang, PT. Bandung Artha Mas mengeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja dan dilakukan penandatanganan kontrak antara kedua pihak tersebut. Organisasi Pengadaan Khusus untuk pelelangan ini dibentuk tim khusus pelelangan dari PT. Bandung Artha Mas yang terdiri dari: 1. Quantity surveyor manager
2. Construction method 3. Staf PQ 4. Staf estimator struktur dan arsitektur 5. Staf estimator mekanikal dan elektrikal Struktur organisasi tim pelelangan tergambarkan pada gambar di bawah ini:
Tata Cara Pengambilan Keputusan Keputusan yang diambil dalam pelelangan ini adalah hasil dari rapat internal PT. Bandung Artha Mas. Tahapan kualifikasi dan negosiasi harga antara
PT.
Bandung
Artha
Mas
dan
pihak
kontraktor
menjadi
pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan. Keunggulan PT. Wika Bangunan Gedung dibandingkan kontraktor lainnya terletak pada segi istrasi, teknis, serta biaya yang paling kompetitif, selain itu PT. Wika Bangunan Gedung telah memiliki jam terbang dan reputasi yang cukup baik dalam pembangunan gedung bertingkat tinggi.